Kesiapan Transportasi Nataru: BPSDMP Tinjau Tiga Simpul Transportasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:01:11 WIB
Kesiapan Transportasi Nataru: BPSDMP Tinjau Tiga Simpul Transportasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Pada masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Subagiyo, melakukan inspeksi di tiga simpul utama transportasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Posko terpadu yang dikunjungi meliputi Bandara Adi Soemarmo Solo, Stasiun Madiun, dan Terminal Tipe A Purboyo Madiun. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kualitas pelayanan transportasi meskipun terdapat berbagai tantangan di lapangan.

Menurut Subagiyo, “Kami memastikan seluruh layanan transportasi berjalan optimal. Dari hasil pemantauan, sinergi antara pemerintah, operator, dan pihak terkait sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selama masa Nataru ini.” Pernyataan ini menggambarkan bagaimana BPSDMP berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan transportasi, meski dihadapkan pada tantangan seperti cuaca dan penurunan jumlah penumpang pada beberapa moda transportasi.

Bandara Adi Soemarmo Solo

Di Bandara Adi Soemarmo Solo, jumlah penumpang mencapai total 22.801 sejak posko dibuka pada 18 Desember 2024, dengan puncak lalu lintas tercatat pada 22 Desember dengan rata-rata harian 3.800 penumpang. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya tarik pengguna transportasi udara, dilakukan penyesuaian tarif pesawat untuk rute Cengkareng dan Bali, dari Rp1.600.000 menjadi Rp800.000. Kendati demikian, perubahan tarif ini belum berdampak signifikan terhadap jumlah penumpang. “Penurunan tarif pesawat ini kami harapkan dapat mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi udara, dengan terus memberikan pelayanan terbaik,” tutur Subagiyo.

Stasiun Madiun

Pemantauan di Stasiun Madiun menunjukkan situasi padat penumpang namun dalam kendali baik. Pada laporan 23 Desember, tercatat 1.237 penumpang naik KA jarak jauh dan 512 naik KA lokal, sementara 1.626 penumpang turun dari KA jarak jauh dan 211 dari KA lokal. Subagiyo menambahkan, “Stasiun Madiun adalah contoh pelayanan yang solid selama Nataru. Meski cuaca hujan, tetapi tidak ada gangguan operasional, dan pelayanan kepada penumpang tetap menjadi prioritas utama.”

Terminal Tipe A Purboyo Madiun

Di Terminal Tipe A Purboyo Madiun, terjadi penurunan jumlah penumpang dibandingkan tahun lalu, dengan kedatangan armada bus AKAP turun 11,7% dan jumlah penumpang turun 13,9%. Meskipun demikian, pelayanan tetap berjalan lancar dengan 110 bus AKAP melayani 2.110 penumpang yang datang dan 1.927 penumpang yang berangkat. “Kondisi ini menggambarkan pola pergerakan masyarakat yang mulai berubah. Meski begitu, kami memastikan kelancaran dan kenyamanan tetap terjaga, didukung koordinasi solid antara instansi seperti TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan,” jelas Subagiyo.

Prediksi Arus Balik dan Langkah Selanjutnya

Bandara Adi Sumarmo diperkirakan akan mengalami puncak arus balik pada 2 Januari 2025, sementara puncak arus keberangkatan di Terminal Purboyo terjadi pada H-4, yaitu 21 Desember 2024. Dalam menanggapi situasi ini, BPSDMP berupaya untuk lebih tanggap dalam menghadapi perubahan tren dan kebutuhan masyarakat. “Pelayanan transportasi pada periode Nataru kali ini mencerminkan kesiapan dan adaptasi sektor transportasi terhadap kebutuhan masyarakat. Kedepannya, kami akan terus meningkatkan pelayanan, termasuk merespons tren pergerakan penumpang yang dinamis,” ungkap Subagiyo.

Tidak hanya itu, selama periode Nataru, para taruna dari berbagai sekolah di bawah Kementerian Perhubungan juga dilibatkan secara aktif. Mereka ditempatkan di lokasi strategis seperti bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan untuk mendukung posko terpadu. Keterlibatan para taruna ini bukan hanya dalam rangka mendukung operasional Nataru tetapi juga merupakan bentuk magang mikro yang efektif untuk mengaplikasikan kompetensi yang telah dipelajari selama pendidikan. “Keterlibatan para taruna tidak hanya mendukung operasional Nataru, tetapi juga menjadi sarana mikro magang yang efektif untuk mengaplikasikan kompetensi yang telah mereka pelajari di bangku pendidikan,” tutup Subagiyo.

Melalui pengawasan ketat dan berbasis koordinasi yang dilakukan oleh BPSDMP, diharapkan periode perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman dan lancar bagi seluruh pengguna layanan transportasi di Indonesia.

Terkini