Peresmian Jembatan Tukad Badung: Meningkatkan Akses Transportasi dan Keagamaan di Desa Pemogan

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:14:39 WIB
Peresmian Jembatan Tukad Badung: Meningkatkan Akses Transportasi dan Keagamaan di Desa Pemogan

DENPASAR — Pembangunan Jembatan Tukad Badung telah dirampungkan oleh Pemerintah Kota Denpasar, menghubungkan Jalan Pulau Enggano I dengan Jalan Batanta di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Peresmian jembatan ini yang dinantikan oleh masyarakat turut disambut dengan tradisi upacara Pamelaspasan yang sakral pada hari Rabu, 25 Desember 2024. Upacara ini dipimpin oleh Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali dari Griya Kusuma Sebali, Tembau, Denpasar, dan turut dihadiri Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Wakil Walikota Arya Wibawa menyatakan bahwa pembangunan jembatan ini hadir sebagai respons atas kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. "Pembangunan infrastruktur seperti ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, baik untuk kenyamanan mobilitas sehari-hari maupun sebagai dukungan terhadap pelaksanaan tradisi dan budaya keagamaan," kata Arya Wibawa. Ia juga menegaskan bahwa setiap proyek infrastruktur dilakukan berdasarkan skala prioritas dan urgensi, sejalan dengan komitmen Pemkot Denpasar untuk menyediakan infrastruktur berkualitas yang berdampak positif bagi warga.

Jembatan Tukad Badung tidak hanya menjadi fasilitas penting untuk lalu lintas harian, tetapi juga sebagai jalur vital dalam kegiatan keagamaan, khususnya di Desa Pemogan. Kehadiran jembatan ini memperkuat konektivitas antar wilayah dan mendukung keberlangsungan budaya serta tradisi setempat.

Bendesa Adat Pemogan, Anak Agung Ketut Arya Ardana, menyampaikan rasa syukur dan kepuasan atas selesainya pembangunan infrastruktur ini. Ia menilai jembatan ini sangat krusial, baik untuk kelancaran transportasi maupun dalam memfasilitasi kegiatan keagamaan di desa. "Jembatan ini sangat penting. Setiap kali ada upacara ngaben, iring-iringan pasti melewati jembatan ini. Begitu pula saat Ida Bhatara Nyatur Desa, jembatan ini digunakan. Sebelumnya, kondisi jembatan lama sudah mulai goyang saat dilewati. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Walikota, Bapak Wakil Walikota beserta jajarannya atas realisasi pembangunan ini," ujarnya.

Selain berfungsi sebagai penghubung biasa, jembatan ini juga menjadi jalur utama menuju Setra Desa Adat Pemogan di kawasan Jalan Pulau Batanta, jalur yang digunakan secara rutin saat upacara ngaben. Fungsi keagamaan jembatan ini juga terlihat saat digunakan oleh Ida Bhatara Sasuhunan Desa Adat Pemogan dalam kegiatan Nyatur Desa atau Melancaran pada Sasih Kaenem.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, menjelaskan rincian teknis dari proyek ini. Jembatan Tukad Badung dibangun dengan panjang 35,8 meter dan memerlukan dana kontrak lebih dari Rp 7 miliar. Pembangunan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 210 hari kalender. Airawata menekankan bahwa jembatan ini didesain lebih kokoh dan lebar dari struktur sebelumnya untuk menjamin keamanan serta kenyamanan masyarakat yang menggunakannya. "Dengan desain yang lebih modern dan struktur yang diperkuat, jembatan ini diharapkan menjadi akses vital yang tidak hanya memfasilitasi kebutuhan transportasi tetapi juga mendukung tradisi adat dan keagamaan masyarakat Desa Pemogan," tuturnya.

Keseriusan Pemerintah Kota Denpasar terhadap peningkatan infrastruktur ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih nyaman dan mendukung aktivitas keagamaan dengan cara yang lebih layak. Bukan sekedar pembangunan fisik, Jembatan Tukad Badung diharapkan mampu mendorong kelancaran movilitas dan penguatan cultural bagi Desa Pemogan, menambah aspek penting lainnya dalam keseharian masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, infrastruktur seperti jembatan ini menjadi pilar peningkat taraf hidup yang lebih baik dan harmonis.

Terkini