ATAMBUA — Ketika kota-kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya terus merajai lanskap investasi properti di Indonesia, wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) tampaknya masih meraba arah untuk menemukan jalur strategisnya dalam industri ini. Namun, sinyal positif mulai muncul di tengah glora persaingan antar-region, membuka kesempatan emas yang masih perlu digali lebih dalam.
Menurut Siprianus G. Tefa, SE, MSI, CRP, seorang dosen dan pakar dari Program Studi Akuntansi di Universitas Nusa Cendana (Undana), investasi di bidang properti di NTT memiliki potensi besar yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam wawancara bersama RRI Atambua, ia menegaskan pentingnya investasi di sektor properti bagi pertumbuhan ekonomi daerah. "Tanah tidak akan penyusutan, harganya semakin hari semakin meningkat. Begitu juga dengan investasi rumah dan apartemen," jelasnya, menggambarkan potensi keuntungan jangka panjang dari kepemilikan tanah dan bangunan di wilayah ini.
Meski demikian, Siprianus tidak menutup mata terhadap kendala besar yang menghadang, yakni besarnya modal awal yang dibutuhkan. Ini menjadi sekat alami bagi banyak individu yang ingin terjun ke dunia investasi properti namun terkendala oleh keterbatasan finansial. "Kendala utama adalah besarnya modal yang diperlukan. Hal ini membuat investasi properti menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki keuangan yang stabil dan cukup besar," tambahnya.
Salah satu faktor yang bisa mendorong pertumbuhan investasi di NTT adalah perkembangan pariwisata yang saat ini tengah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. NTT dikenal dengan kekayaan alamnya yang eksotis, memiliki potensi untuk menarik banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Peningkatan jumlah kunjungan wisata otomatis akan mendongkrak nilai properti di daerah tersebut. "Investasi properti sangat menguntungkan kalau dikelola dengan baik. Terlebih, NTT memiliki potensi besar dalam pengembangan kawasan wisata, yang dapat mendorong kenaikan nilai properti," kata Siprianus lebih lanjut.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat lokal. Pemerintah, misalnya, dapat memainkan peran strategis dalam membangun infrastruktur penunjang dan mengeluarkan regulasi yang memudahkan proses investasi. Sementara pelaku bisnis dan masyarakat dapat bekerja sama melalui kolaborasi dan sinergi yang konstruktif, menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Potensi pertumbuhan sektor properti ini bukan hanya cerita masa depan, tetapi sebuah langkah nyata yang sedang berproses. Pemerintah NTT pun dapat memanfaatkan situasi ini dengan lebih gencar mempromosikan wilayahnya sebagai lokasi yang atraktif bagi investor properti. Dengan demikian, peluang untuk menaikkan pamor properti di daerah ini akan kian terbuka lebar.
Selain itu, penggunaan fasilitas kredit dengan suku bunga bersaing dapat menjadi strategi lain yang menarik perhatian lebih banyak investor untuk masuk dan menggerakkan roda investasi di provinsi ini. Pembiayaan yang terjangkau adalah salah satu kunci untuk menarik lebih banyak pelaku usaha dan individu terjun ke pasar properti di kawasan yang masih dalam tahap pengembangan sektor ini.
Meskipun tantangan besar masih ada di depan, namun berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya investasi properti bisa jadi titik perubahan nyata. Dengan dukungan penuh dari semua elemen terkait, NTT bisa menjelma menjadi wilayah baru yang memiliki kekuatan signifikan dalam portofolio investasi properti Indonesia.
Sebagai penutup, kiprah investasi properti di NTT memang memerlukan waktu dan strategi matang untuk berkembang. Namun, dengan lingkungan yang terus mendukung dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, gambaran cerah bagi dunia properti di provinsi ini bukanlah impian yang tak terjangkau. Adalah momen bagi NTT untuk menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pemain utama dalam kancah investasi properti Indonesia.