Rusia Siap Bantu Indonesia Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Kerja Sama Dapat Diteruskan ke Tahap Nyata

Senin, 03 Februari 2025 | 09:59:45 WIB
Rusia Siap Bantu Indonesia Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Kerja Sama Dapat Diteruskan ke Tahap Nyata

Kerja sama energi nuklir antara Indonesia dan Rusia kembali menjadi topik hangat dalam diskusi bilateral kedua negara. Dubes Rusia untuk Indonesia, Tolchenov, baru-baru ini menegaskan komitmen pemerintah Rusia untuk mendampingi Indonesia hingga mahir dalam memanfaatkan energi nuklir. Kebijakan Nasional Indonesia yang memasukkan nuklir sebagai salah satu sumber energi baru dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024–2060, menarik perhatian besar dari negara beruang merah tersebut.

Dubes Tolchenov menyampaikan bahwa diskusi terkait kerja sama energi nuklir ini telah dimulai cukup lama dan bahkan sempat dibahas 16 tahun yang lalu saat ia pertama kali bertugas di Indonesia. “Kita tinggal menunggu pihak Indonesia untuk menentukan apa yang mereka cari dan bagaimana kita dapat melanjutkan kerja sama bilateral ini,” kata Dubes Tolchenov saat menerima tim Rakyat Merdeka di kediamannya, Kamis, 30 Januari 2025.

Sejarah Panjang Kerjasama Energi Nuklir

Menurut diplomat yang hobi olahraga tenis ini, antusiasme pemerintah Indonesia terhadap energi nuklir sudah ada sejak dulu. Pada masa itu, ide pendirian Reaktor Modular Kecil telah dibicarakan, menjadi bukti bahwa ketertarikan Indonesia terhadap nuklir bukanlah hal baru. "Bahkan pada saat itu, para menteri dan lembaga terkait di Indonesia sangat antusias untuk membahas masalah pendirian sesuatu yang kami sebut sebagai Reaktor Modular Kecil," ujarnya.

Indonesia kini telah mengambil langkah konkret dengan memasukkan energi nuklir dalam RUKN 2024–2060. Pemerintah berencana untuk memperoleh 7 persen dari total listrik nasional dari pembangkit listrik tenaga nuklir pada tahun 2040, dengan rencana pembangunan reaktor pertama di Kalimantan Barat. “Saya dengar rencananya, pada 2040, tujuh persen sumber listrik Indonesia berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Disebutkan juga pembangkit nuklir pertama di Indonesia rencananya akan dibangun di Kalimantan Barat,” paparnya.

Prosedur dan Dukungan Penuh dari Rusia

Meski baru sampai tahap diskusi, Rusia tampak tidak sabar untuk meninjau dan merealisasikan kerja sama ini. Dubes Tolchenov optimistis bahwa Rusia dengan perusahaan nuklirnya, Rosatom, dapat memberikan dukungan penuh kepada Indonesia. Berdasarkan panduan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), setiap negara yang berencana menggunakan tenaga nuklir harus memiliki Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) sebagai pengawas. “Jika badan ini sudah resmi dibentuk, maka dialog mengenai membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dengan Rusia akan siap dilaksanakan kapan saja,” katanya.

Dengan Rosatom, Rusia memiliki rekam jejak yang menjanjikan dalam pembangunan reaktor nuklir di berbagai negara, termasuk Bangladesh, Mesir, China, dan India. Keberhasilan Rosatom dalam mengerjakan proyek di Eropa seperti Hungaria, serta potensi besar di Turki yang siap diresmikan, menunjukkan kapabilitasnya. Dubes Tolchenov juga menyebutkan, “Di Asia Tenggara, kami sudah melakukan penyuluhan mengenai keuntungan energi nuklir. Kami harap Indonesia mau menjadi yang pertama membangunnya.”

Persaingan Internasional dan Keunikan Rosatom

Meskipun Indonesia tengah dilirik oleh negara lain seperti Kanada, Jepang, dan Korea Selatan untuk kerja sama serupa, Rusia yakin bahwa teknologi mutakhir yang dimiliki Rosatom menjadi daya tarik tersendiri. "Karena hanya Rosatom yang dengan secara rutin memperbarui teknologi pengelolaan nuklir untuk keperluan damai. Kami juga menggunakan teknologi ini untuk kepentingan dalam negeri,” terang Dubes Tolchenov.

Keunggulan lain dari kerja sama dengan Rusia yang diungkapkan oleh Tolchenov adalah soal keamanan dan efisiensi. Dengan penggunaan teknologi yang sudah lama dikembangkan oleh Rusia, Dubes Tolchenov menjamin bahwa produk ini aman dan efisien, “Kami sudah mengembangkan dan menggunakan teknologi nuklir untuk keperluan damai cukup lama. Kami bisa jamin bahwa produk ini aman digunakan di negara lain karena kami sudah coba sendiri,” tambahnya.

Kesiapan dan Inovasi Teknologi Nuklir

Rusia telah membuktikan inovasinya dalam teknologi nuklir dengan mengoperasikan reaktor nuklir mengapung pertama mereka di Pevek. Inovasi ini dibangun di St. Petersburg dan dipindahkan melalui laut hingga ke Pevek. Dia juga menyebut bahwa wilayah Kamboja dan Indonesia sudah menunjukkan minat dalam proyek semacam ini, seperti kendari di Sulawesi Tenggara yang sudah mempunyai lokasi potensial. Namun, belum ada langkah konkret dari pemerintah Indonesia mengenai pengadaan pembangkit tersebut.

Indonesia, dikenal sebagai wilayah rawan gempa, harus dengan cermat menentukan lokasi pembangunan reaktor. Dubes Tolchenov menegaskan bahwa Rusia siap meninjau aspek lingkungan, kepraktisan, ekonomi, dan sosial atas langkah ini. “Kami siap mendampingi Indonesia mandiri dalam menggunakan teknologi nuklir. Rosatom bahkan bersedia menempatkan tim ahlinya untuk mengajarkan segala teknis penggunaan reaktor nuklir kepada tim dari Indonesia,” ujar Dubes Tolchenov.

Pelibatan Pekerja Lokal dan Diversifikasi Energi

Rusia juga memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia akan dilibatkan maksimal dalam pembangunan reaktor untuk menciptakan proses kerja sama yang lebih lancar dan berkelanjutan. Energi nuklir, selain berfungsi sebagai sumber listrik, juga memiliki potensi besar untuk diterapkan di bidang kesehatan, obat-obatan, pertanian, hingga makanan. “Kami ingin Indonesia terlibat secara maksimal dalam pembangunan reaktor hingga pengoperasiannya,” katanya.

Visi Indonesia untuk memasukkan energi nuklir dalam ragam sumber dayanya bisa menjadi langkah besar menuju diversifikasi energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan pendekatan dan teknologi canggih dari Rusia, impian Indonesia untuk memberdayakan energi nuklir di masa depan tampaknya bukan isapan jempol semata. "Rusia ingin membawa nuklir masuk ke catatan sejarah baru Indonesia. Indonesia juga sudah punya motto terkait ini, yaitu, ‘Indonesia Goes Nuclear.’ Saya rasa impian ini bukan hanya isapan jempol saja," tutupnya.

Terkini