Bencana banjir yang melanda Kota Tangerang akibat hujan deras sejak Selasa siang hingga malam kini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun, beberapa area masih tergenang akibat kendala pada sistem drainase dan embung yang tersumbat. Pemkot Tangerang tetap siaga dalam menghadapi situasi ini, memastikan distribusi logistik berjalan lancar bagi warga terdampak.
Dalam upayanya untuk menanggulangi dampak banjir, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta perangkat kewilayahan. Sepanjang hari hingga malam, rombongan ini melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi terdampak banjir, khususnya di kecamatan Neglasari, Benda, dan Batuceper yang menjadi wilayah paling parah terimbas hujan lebat.
Pj Wali Kota Nurdin menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan ketersediaan logistik dan kesehatan bagi para warga terdampak hingga banjir benar-benar teratasi.
"Alhamdulillah, beberapa titik sudah mulai surut, namun kita tetap harus fokus untuk memastikan bahwa bantuan logistik, baik berupa makanan, minuman, hingga selimut dan obat-obatan tetap tersedia, terutama bagi warga yang daerahnya masih tergenang," ujar Dr. Nurdin.
Keamanan dan bantuan bagi warga tetap menjadi prioritas utama. Dr. Nurdin menambahkan, "Personil juga terus kita siagakan untuk membantu masyarakat yang terdampak, termasuk dalam hal mobilisasi. Masyarakat tentunya perlu untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhannya, sehingga kita bantu dengan menggunakan perahu karet dan menempatkan personil-personil yang terus berjaga di sekitar titik-titik genangan."
Dalam penjelasannya, Dr. Nurdin mengidentifikasi bahwa permasalahan utama yang menyebabkan lambatnya surutnya genangan terkait dengan infrastruktur drainase yang tidak memadai. "Drainasenya kurang bagus karena efek dari pembangunan yang pesat, baik pembangunan jalan tol maupun gedung-gedung dan perumahan. Dalam waktu dekat, perlu koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar permasalahan drainase yang kurang ideal ini dapat segera terselesaikan," jelasnya.
Tidak hanya itu, permasalahan sampah yang menumpuk juga menjadi salah satu faktor penyumbat aliran air pada saluran drainase ini. "Maka dari itulah saya terus himbau kepada masyarakat agar turut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di saluran-saluran air. Kami imbau juga untuk bersama-sama membuat sumur resapan di halaman atau pekarangan rumah masing-masing sehingga air yang mengalir dapat menemukan jalannya dan tidak menggenangi permukaan, sehingga banjir dapat dicegah," tukas Dr. Nurdin.
Keberlanjutan upaya penanganan banjir juga terlihat dari pendirian posko-posko siaga bencana yang menyediakan dapur umum serta perlengkapan darurat di wilayah-wilayah terdampak. Dengan adanya sinergi antarinstansi serta dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan situasi bisa segera pulih dan warga dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.
Upaya tanggap darurat yang ditunjukkan Pemerintah Kota Tangerang ini menjadi contoh penanganan yang tepat, cepat, dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana alam yang kerap kali datang tiba-tiba. Diharapkan, langkah preventif seperti perbaikan infrastruktur dan edukasi lingkungan dapat terus ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk bencana di masa depan.
Pemantauan dan penanganan banjir terus dioptimalkan dengan harapan datangnya solusi jangka panjang yang dapat menanggulangi masalah banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan. Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari aparat setempat demi keselamatan bersama.