JAKARTA – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di ibu kota membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta semakin memperkuat langkah tanggap daruratnya. Dalam upaya penanganan bencana tersebut, BPBD DKI Jakarta gencar menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi yang saat ini tersebar di berbagai titik di Jakarta.
Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, menegaskan komitmen lembaganya dalam memastikan semua kebutuhan pokok para pengungsi dapat terpenuhi di tengah situasi darurat ini. "Kami masih terus mendistribusikan bantuan ke wilayah lain sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujar Yohan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BPBD DKI yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan logistik bagi para korban banjir, meliputi distribusi nasi kotak, selimut, matras, dan berbagai kebutuhan esensial lainnya.
Di Jakarta Barat, beberapa titik pengungsian menjadi prioritas penyaluran bantuan. Misalnya, di Masjid Al-Muhajirin yang berlokasi di Kelurahan Cengkareng Timur, di mana terdapat 66 jiwa yang mengungsi. Sementara di SDN 16 Pagi, Kelurahan Cengkareng Barat, tempat penampungan bagi 200 jiwa, bantuan yang disalurkan mencakup air mineral dalam dus, 150 boks makanan siap saji, 20 selimut, 10 stel mukena, 20 sarung, 75 paket family kit, 75 paket kidsware, serta 75 paket sandang dan 20 matras.
Tak hanya itu, upaya distribusi pun terus menjangkau daerah pengungsian lainnya seperti di Rusun Lokbin, Jalan Dharmawanita RT 01 dan RT 02/RW 01, Kelurahan Rawa Buaya. Sebanyak 100 jiwa di lokasi ini telah menerima bantuan yang terdiri dari 10 dus air mineral, 100 boks makanan siap saji, 10 selimut, 40 paket family kit, 40 paket kidsware, dan 40 paket sandang.
Pada saat yang sama, pengungsi di Jakarta Timur juga mendapatkan bantuan yang signifikan. Di antara titik-titik yang menerima bantuan adalah beberapa tempat ibadah di Kelurahan Cakung Timur, seperti Masjid Al Jihad, Masjid Jami Miftahul Huda, dan Musholla Pasar Modern JGC. Total 101 jiwa yang berada di lokasi tersebut mendapatkan 24 lembar matras, 43 lembar selimut, 25 paket family kit, dan 25 paket sandang.
Di Kelurahan Cakung Barat, perhatian juga terarah pada para pengungsi yang berjumlah 169 jiwa di Musala At-Taqwa, Jalan Kompleks TNI AD III RT 04/RW 06. Mereka telah menerima 195 boks makanan siap saji sebagai bentuk dukungan logistik.
Yohan juga menekankan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan pendistribusian bantuan dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada di setiap lokasi pengungsian. Dengan tekad ini, BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pengungsi mendapatkan dukungan yang mereka perlukan selama masa darurat ini. "Pendistribusian bantuan akan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk memastikan pengungsi mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan selama masa darurat ini," tambah Yohan.
Kondisi bencana banjir yang melanda Jakarta tentu membutuhkan perhatian berbagai pihak. Selain dari BPBD, sinergi lintas instansi menjadi kunci dalam menangani bencana ini. Dalam kondisi darurat seperti ini, kehadiran bantuan dari berbagai lembaga, pemerintah daerah, organisasi sosial, hingga komunitas masyarakat turut memiliki peran penting dalam membantu para korban banjir untuk segera bangkit dan menormalisasi kembali kehidupan mereka.
Pemerintah DKI Jakarta melalui BPBD terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan solusi dan strategi penanggulangan banjir jangka panjang. Tujuan akhirnya adalah mengurangi risiko bencana dan meminimalkan dampak banjir di masa mendatang.
Pemberitaan mengenai banjir dan penanggulangannya juga dihimbau untuk terus disampaikan secara tepat dan akurat kepada masyarakat guna memastikan informasi yang diterima benar-benar sesuai dengan keadaan di lapangan. Ini penting untuk mendorong kesadaran publik mengenai situasi bencana dan upaya penanganannya, serta menumbuhkan kepedulian sosial dalam menghadapi tantangan bersama ini.