Tanah Longsor Terjang Mamuju, Tantangan Logistik untuk Penanganan Bencana

Selasa, 28 Januari 2025 | 13:24:38 WIB
Tanah Longsor Terjang Mamuju, Tantangan Logistik untuk Penanganan Bencana

Hujan deras yang melanda Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada Minggu malam 26 Januari 2025, menyisakan duka mendalam bagi warga setempat. Intensitas hujan tinggi menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, yang menimbulkan kerugian besar, baik materiil maupun nyawa. Dua rumah tertimbun material longsor, empat orang meninggal dunia, dan empat lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.

Tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi terkait, seperti Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan lokal, bergerak cepat melakukan evakuasi dan pencarian korban. Proses yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian ini akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya jenazah korban. Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). Sementara itu, korban luka-luka antara lain Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju.

Saat ini, kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju dilaporkan masih dalam keadaan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kondisi ini tentu meningkatkan risiko terjadinya bencana susulan. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar lokasi diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Lokasi longsor di Dusun Tamasapi dikenal dengan medan yang terjal dan sulit dijangkau, menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi. Jalan menuju lokasi hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer. Di tengah kondisi hujan yang tak kunjung reda, jalanan menjadi licin dan mempersulit upaya penanganan bencana.

Pemerintah Daerah Sulawesi Barat merespons cepat dengan menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor. Namun, kondisi medan dan cuaca menghambat proses pembersihan yang hingga kini masih berlangsung. Peran logistik menjadi sangat vital dalam proses penanganan darurat ini.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menyoroti pentingnya pendistribusian bantuan logistik bagi masyarakat terdampak. "Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat," ujar Mensos Saifullah Yusuf dalam siaran pers resmi yang diterima Sonora, Selasa,  28 Januari 2025.

Kementerian Sosial bergerak cepat mengirimkan bantuan logistik yang meliputi makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, dan kebutuhan dasar lainnya. Tidak hanya berfokus pada bantuan materiil, Kementerian Sosial juga memberikan layanan dukungan psikososial. Bantuan ini ditujukan untuk memberikan pendampingan emosional guna mengurangi dampak psikologis, terutama bagi anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana.

“Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” kata Saifullah Yusuf.

Komitmen jangka panjang juga ditekankan oleh Kementerian Sosial. Menteri Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai. "Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga," tutur Mensos.

Menghadapai ancaman cuaca ekstrem, Kementerian Sosial mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Langkah mitigasi dan kesiapsiagaan harus dijalankan guna mencegah kerugian yang lebih besar akibat bencana yang tidak diinginkan. Peran serta masyarakat, dari skala individu hingga komunitas, sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan bencana yang tidak dapat diprediksi ini.

Dengan sinergi antar lembaga dan dukungan masyarakat, diharapkan penanganan dan pemulihan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga mengurangi beban yang harus ditanggung korban dan mencegah terjadinya bencana susulan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus melakukan koordinasi untuk memastikan pendistribusian logistik berjalan lancar dan tepat sasaran.

Terkini