Infrastruktur Terintegrasi Berpotensi Kurangi Biaya Logistik, Menurut Asosiasi

Jumat, 24 Januari 2025 | 09:57:07 WIB
Infrastruktur Terintegrasi Berpotensi Kurangi Biaya Logistik, Menurut Asosiasi

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks, pengurangan biaya logistik telah menjadi perhatian utama bagi pelaku industri di Indonesia. Penerapan infrastruktur terintegrasi diyakini dapat menjadi solusi yang praktis dan efisien, sebagaimana diungkapkan oleh Asosiasi Logistik Indonesia dalam sebuah diskusi terkini.

Pengembangan infrastruktur yang terintegrasi merupakan salah satu strategi yang dianggap mampu menstabilkan dan meningkatkan efisiensi sektor logistik di tengah melonjaknya kompleksitas rantai pasok global. "Dengan adanya infrastruktur yang terintegrasi, kita dapat memangkas biaya logistik secara signifikan. Konektivitas sangat krusial untuk menciptakan arus distribusi yang lebih efisien dan aman," ujar Bambang Widjaja, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia.

Sejumlah pihak dalam industri mendukung pandangan bahwa infrastruktur terintegrasi dapat memanfaatkan berbagai moda transportasi, seperti darat, laut, dan udara, secara harmonis. Penyatuan ini diyakini akan mempercepat waktu pengiriman dan mengurangi hambatan distribusi yang selama ini menjadi kendala utama di Indonesia yang memiliki kondisi geografis yang beragam.

Dalam konteks ini, inisiatif pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur logistik, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara, mendapat apresiasi dari banyak pihak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. "Kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan infrastruktur sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal," tambah Bambang.

Meski demikian, upaya pengembangan infrastruktur terintegrasi ini bukan tanpa tantangan. Koordinasi antara berbagai pihak dan peraturan birokrasi yang kompleks sering kali menjadi penghalang. Namun, solusi digital dan teknologi dapat menjadi jawabannya. "Penggunaan teknologi informasi dapat membantu integrasi sistem logistik, mulai dari tracking pengiriman hingga manajemen gudang yang lebih efisien. Ini adalah masa depan logistik," tegasnya.

Lebih lanjut, sinergi antara sektor logistik dan teknologi menjadi salah satu fokus utama. Banyak perusahaan logistik yang sudah mulai menerapkan sistem berbasis digital untuk mendapatkan efisiensi yang lebih baik. Tren ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak inovasi dalam industri logistik nasional. "Kami mendorong lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi digital. Dengan begitu, tidak hanya efisiensi yang meningkat, tetapi juga dapat mengurangi risiko kesalahan operasional," jelas Bambang.

Menurut data yang diterbitkan oleh Asosiasi Logistik Indonesia, biaya logistik saat ini menyumbang sekitar 24% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yang masih tergolong tinggi dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Target pemerintah adalah menurunkannya hingga 19% pada tahun depan. Angka ini tentunya dapat dicapai dengan komitmen penuh dari semua pihak terkait dalam pengembangan infrastruktur terintegrasi.

"Meskipun belum sepenuhnya terealisasi, era infrastruktur terintegrasi sudah ada di depan mata kita. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, kita optimis bahwa biaya logistik di Indonesia dapat ditekan secara signifikan," kata Bambang menutup pembicaraannya.

Dengan adanya pengurangan biaya logistik, diharapkan harga barang di pasar juga dapat lebih bersaing. Efek domino dari efisiensi ini diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai sektor industri, serta konsumen akhir. Pengembangan ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berdaya saing tinggi.

Ke depan, investor diharapkan dapat memanfaatkan peluang-peluang baru yang timbul dari optimalisasi sektor logistik. Dengan arah kebijakan yang jelas dan implementasi yang konsisten, penerapan infrastruktur terintegrasi dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Sebagai negara kepulauan yang besar, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor logistik. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan koordinasi dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Infrastruktur terintegrasi adalah langkah pertama menuju masa depan logistik Indonesia yang lebih efisien dan kompetitif.

Terkini