JAKARTA - Langkah transformasi besar dalam dunia sepak bola Indonesia akhirnya dimulai dengan peluncuran resmi Super League 2025/2026. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional ini hadir dengan wajah baru—baik dari sisi visual, sistem, hingga semangat pengelolaan—sebagai upaya memperkuat fondasi profesionalisme dan daya saing di tingkat internasional.
Rebranding ini bukan sekadar pergantian nama liga, melainkan menandai perubahan arah yang menyeluruh dan mendasar. Direktur Utama I.League Ferry Paulus menegaskan bahwa hadirnya Super League menjadi representasi dari semangat baru dalam manajemen sepak bola nasional yang lebih modern dan transparan.
"Kami berkomitmen menciptakan liga yang lebih profesional, transparan, dan kompetitif. Ini adalah awal era baru, dan dukungan semua pihak seperti sponsor, federasi, media, hingga suporter akan menjadi fondasi penting dalam perjalanan ini," ujar Ferry Paulus.
Super League 2025/2026 akan menjadi kompetisi yang tidak hanya berorientasi pada hiburan semata, tetapi juga menjadi pilar pertumbuhan industri olahraga nasional. Dengan menghadirkan sistem kompetisi yang lebih terstruktur dan dukungan teknologi digital, liga ini diharapkan bisa memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif bagi para penggemar sepak bola Tanah Air.
BRI Kembali Dukung Sebagai Sponsor Utama
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menjadi sponsor utama liga yang kini mengusung nama BRI Super League. Dukungan ini tidak hanya dalam konteks branding dan promosi produk, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen BRI dalam menggerakkan roda ekonomi serta mendorong kemajuan sepak bola Indonesia.
Hery Gunardi, Direktur Utama BRI, menjelaskan bahwa keterlibatan BRI bukan hanya karena potensi exposure bisnis, tetapi juga karena dampak positif terhadap perekonomian nasional.
"Kompetisi BRI Super League ini bisa menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan exposure layanan dan produk BRI dengan presence yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari sisi ekonomi, BRI Super League berpotensi membantu perputaran ekonomi hingga lebih dari Rp10,5 triliun. BRI berharap kompetisi ini dapat membawa prestasi sepak bola Indonesia maju ke kancah internasional, mencetak lebih banyak lagi talenta muda dan berbakat," katanya.
Tayangan Premium oleh EMTEK Group
Sisi penyiaran pertandingan juga mendapatkan dukungan penuh dari EMTEK Group, yang tetap menjadi official broadcaster melalui jaringan Indosiar, Vidio, Nex Parabola, dan Sin Po TV. Direktur SCM, Harsiwi Achmad, mengungkapkan rasa bangga karena dapat kembali bersinergi dengan I.League dan PSSI dalam menyiarkan liga secara eksklusif.
"Sebagai official broadcaster, kami akan menayangkan 306 pertandingan melalui Indosiar, platform OTT nomor satu Vidio, serta TV satelit Nex Parabola dan Sin Po TV. Kompetisi ini akan diikuti 18 klub, berlangsung di 17 stadion terbaik Tanah Air, selama 34 pekan mulai 8 Agustus 2025 hingga Mei 2026. Opening ceremony akan dibuka dengan laga Persebaya Surabaya vs PSIM Yogyakarta pada 8 Agustus pukul 18.30 WIB. Kami juga menghadirkan tayangan di jam-jam premium (15.00 WIB dan 18.30 WIB) dengan kualitas produksi terbaik," terang Harsiwi.
Langkah ini menunjukkan bahwa kompetisi tidak hanya dibangun dengan fondasi teknis yang kuat, tetapi juga dikemas dengan kualitas produksi yang tinggi agar menarik perhatian khalayak luas, baik dari sisi tayangan televisi maupun media digital.
Kombinasi Profesionalisme dan Inovasi Digital
Lebih dari sekadar kompetisi fisik di lapangan hijau, Super League 2025/2026 juga menghadirkan pendekatan baru berbasis digital yang menjangkau dimensi lain dari industri olahraga modern. I.League menghadirkan berbagai inovasi digital seperti sistem pengelolaan pertandingan terintegrasi dan pengalaman interaktif bagi suporter melalui platform daring.
Dengan sistem ini, para penggemar tidak hanya menjadi penonton pasif, melainkan bisa turut terlibat dalam dinamika pertandingan, statistik real time, voting, hingga interaksi sosial digital lainnya yang memperkaya ekosistem sepak bola nasional.
Selain aspek digital, regulasi dan standar teknis dalam kompetisi ini juga mengalami pembaruan agar sejalan dengan kompetisi internasional. Peningkatan kualitas wasit, penerapan VAR secara konsisten, serta pengawasan ketat terhadap tata kelola klub dan pemain menjadi prioritas utama untuk menjaga integritas liga.
Pembukaan Musim: Persebaya vs PSIM
Musim 2025/2026 akan dimulai secara resmi pada 8 Agustus 2025. Pertandingan pembuka akan mempertemukan Persebaya Surabaya dengan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Laga ini menjadi simbol pembukaan era baru kompetisi, yang tidak hanya menjanjikan pertandingan seru, tetapi juga menyajikan hiburan berkualitas tinggi dengan atmosfer stadion yang megah.
Kompetisi akan berlangsung selama 34 pekan dan diikuti oleh 18 klub terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, dengan jadwal pertandingan yang disesuaikan untuk memaksimalkan engagement publik, baik di stadion maupun di layar kaca dan platform digital.
Menuju Masa Depan Sepak Bola yang Lebih Cerah
Dengan peluncuran Super League 2025/2026, sepak bola Indonesia kini berada di jalur transformasi menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Penggabungan antara visi profesional, dukungan sponsor yang kuat, teknologi penyiaran modern, serta inovasi digital menjadikan liga ini sebagai momentum penting untuk membangkitkan kembali antusiasme publik terhadap sepak bola nasional.
Dukungan menyeluruh dari berbagai pemangku kepentingan mulai dari federasi, klub, sponsor, media, hingga suporter diyakini akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan ekosistem sepak bola yang berdaya saing dan berkelas dunia.