Nostalgia Lagu Jepang Era 2000 an di Layar TV

Rabu, 23 Juli 2025 | 08:53:39 WIB
Nostalgia Lagu Jepang Era 2000 an di Layar TV

JAKARTA - Sebelum era streaming dan playlist digital mendominasi, anak-anak Indonesia tahun 2000-an memiliki satu sumber utama hiburan: televisi. Saat pagi akhir pekan dan sore hari tiba, layar kaca dipenuhi oleh deretan tayangan Jepang seperti anime dan tokusatsu. Tak hanya cerita dan aksi yang menarik perhatian, namun lagu-lagu pembuka dan penutup dari anime Jepang inilah yang diam-diam mencuri hati penonton cilik hingga remaja.

Dengan melodi yang catchy dan lirik penuh semangat atau emosi, lagu-lagu anime ini melekat di benak generasi 2000-an. Bahkan, tanpa akses internet yang mudah saat itu, banyak yang hafal liriknya dari mendengar berulang kali di TV. Berikut adalah deretan lagu Jepang yang dianggap sebagai soundtrack masa kecil oleh banyak anak Indonesia zaman 2000-an.

1. Butter-Fly – K?ji Wada (Digimon Adventure)
Bagi banyak orang, Digimon bukan sekadar tontonan, tapi juga petualangan yang membentuk imajinasi masa kecil. Lagu Butter-Fly milik K?ji Wada menjadi anthem generasi itu. Lirik yang mengangkat semangat bertualang dan irama yang menggugah, menjadikannya lagu pembuka yang sangat ikonik. Tak heran jika hingga kini, lagu ini masih dibawakan ulang dalam berbagai event nostalgia.

2. Naruto Opening 1 – Rocks by Hound Dog
Ketika Naruto mulai tayang di pertengahan 2000-an, antusiasme anak-anak Indonesia langsung meledak. Lagu pembuka pertama berjudul Rocks dari band Hound Dog langsung membakar semangat penonton. Dengan tempo cepat dan suara khas vokalisnya, lagu ini menjadi penanda petualangan ninja muda dari Konoha yang menginspirasi banyak anak saat itu.

3. Moonlight Densetsu – DALI (Sailor Moon)
Meski penayangannya dimulai sejak akhir 1990-an, Sailor Moon tetap populer hingga awal 2000-an. Lagu pembuka Moonlight Densetsu punya nuansa romantis dan mudah diingat, membuatnya disukai tidak hanya oleh penonton perempuan. Bahkan mereka yang tidak mengikuti anime-nya pun bisa dengan mudah mengenali irama khas lagu ini.

4. Cha-La Head-Cha-La – Hironobu Kageyama (Dragon Ball Z)
Anak-anak yang tumbuh bersama Goku dan kawan-kawan pasti mengenal lagu Cha-La Head-Cha-La. Lagu ini dinyanyikan dengan penuh energi oleh Hironobu Kageyama, mengiringi setiap momen pertarungan yang epik di Dragon Ball Z. Lagu ini bisa dikatakan sebagai lambang semangat pantang menyerah yang tertanam sejak kecil bagi generasi penontonnya.

5. Sobakasu – Judy and Mary (Rurouni Kenshin / Samurai X)
Bergeser ke anime aksi penuh drama seperti Samurai X, lagu Sobakasu dari Judy and Mary tampil dengan tempo ceria yang kontras dengan cerita bernuansa emosional. Lagu ini menjadi pembuka yang tak terlupakan, dan bahkan kini masih banyak dibawakan dalam versi cover karena pesonanya tak lekang oleh waktu.

6. 1/2 – Makoto Kawamoto (Rurouni Kenshin Ending)
Sebagai lagu penutup Rurouni Kenshin, 1/2 punya atmosfer yang berbeda. Dengan nada mellow dan lirik yang dalam, lagu ini sangat cocok untuk momen-momen reflektif, terutama setelah menyaksikan konflik batin dan pertarungan sang protagonis. Lagu ini sering jadi favorit rahasia banyak anak, terutama saat hujan turun atau saat sedang merenung di usia muda.

7. Danzen! Futari wa Pretty Cure – Mayumi Gojo
Anak-anak perempuan pada masa itu punya idola sendiri lewat anime Pretty Cure. Lagu pembuka berjudul Danzen! yang dibawakan oleh Mayumi Gojo sangat catchy dan penuh energi. Tak sedikit anak yang meniru gaya tarian dan transformasi tokoh-tokohnya sambil menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat.

8. The World – Nightmare (Death Note)
Bagi penonton remaja yang mencari cerita yang lebih “gelap” dan dewasa, Death Note hadir sebagai tontonan pilihan. Lagu pembukanya, The World dari band Nightmare, menyuguhkan atmosfer intens dan penuh misteri yang sangat cocok dengan alur cerita anime ini. Lagu ini memberi nuansa baru bagi penonton yang mulai beranjak dewasa.

9. Life is Like a Boat – Rie Fu (Bleach Ending 1)
Bleach dikenal memiliki banyak lagu anime yang kuat, namun Life is Like a Boat adalah lagu ending yang menyentuh secara emosional. Dinyanyikan dengan suara lembut oleh Rie Fu, lagu ini punya lirik yang puitis dan membawa ketenangan, cocok diputar saat akhir hari. Bagi banyak penonton, lagu ini adalah simbol ketenangan setelah menyaksikan pertarungan seru dalam anime.

10. My Pace – Sunset Swish (Bleach Opening 6)
Masih dari Bleach, My Pace menjadi lagu pembuka yang menonjol karena iramanya yang santai dan menyenangkan. Lagu ini menjadi favorit karena sering diputar di TV lokal dan menggambarkan suasana ringan meski anime-nya memiliki cerita penuh aksi dan konflik.

Mengapa Lagu-Lagu Ini Begitu Berkesan?

Sebelum era digital, TV adalah satu-satunya jendela menuju budaya pop Jepang bagi anak Indonesia. Lagu-lagu anime tidak bisa dicari di YouTube atau Spotify, melainkan hanya bisa dinikmati saat acara ditayangkan. Inilah mengapa, banyak dari kita yang hafal lirik lagu Jepang tanpa tahu artinya, hanya karena mendengar berulang kali setiap minggu.

Lagu-lagu ini bukan hanya sekadar musik latar — mereka adalah bagian dari kenangan kolektif masa kecil. Setiap lagu membawa kembali momen-momen khas: duduk di depan TV sambil makan camilan, meniru jurus anime favorit, atau sekadar merasa “terhubung” dengan karakter idola. Bagi generasi 2000-an, lagu-lagu ini akan selalu hidup sebagai bagian dari nostalgia yang tak terlupakan.

Terkini