JAKARTA - Aktivitas pelayaran di sekitar Pelabuhan Penyeberangan Namlea memasuki periode yang perlu diwaspadai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IV Ambon resmi mengeluarkan prakiraan cuaca terkini yang berlaku selama lima hari ke depan, terhitung mulai 13 hingga 17 Juli 2025.
Peringatan ini secara khusus ditujukan kepada pengguna jasa pelayaran, nelayan, dan masyarakat umum yang kerap melakukan penyeberangan di perairan Namlea. Dalam keterangannya, BMKG menyebutkan bahwa kondisi cuaca yang berkembang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi, disertai kecepatan angin cukup kencang dan arus permukaan laut yang relatif kuat.
Prakirawan BMKG Maritim Ambon, Ndaru Pratomo, menyampaikan bahwa hasil pengamatan cuaca selama periode tersebut menunjukkan adanya potensi gelombang signifikan yang bisa berdampak terhadap aktivitas pelayaran.
“Berdasarkan pengamatan cuaca, tinggi gelombang signifikan diperkirakan dapat mencapai 0,60 meter, dengan kecepatan angin hingga 19 knot dan kecepatan arus permukaan laut mencapai 65 cm/detik,” ujar Ndaru Pratomo.
Menurutnya, gelombang tertinggi diprediksi akan terjadi pada rentang waktu sore hingga malam hari. Selain itu, arah angin dominan yang bertiup dari tenggara ke barat daya diperkirakan akan semakin mempengaruhi dinamika gelombang di kawasan perairan Namlea.
“Gelombang tertinggi terjadi pada sore hingga malam hari, dengan arah angin dominan dari tenggara ke barat daya, yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan pelayaran,” tambah Ndaru Pratomo.
BMKG Maritim tidak hanya mengeluarkan prakiraan cuaca, tetapi juga memberikan peringatan dini terkait potensi gangguan aktivitas pelayaran. Ndaru mengingatkan pentingnya langkah antisipatif yang harus diambil para operator kapal penyeberangan, nelayan, dan masyarakat umum. Mengingat pelabuhan Namlea merupakan salah satu titik pelayaran penting dengan arus penumpang dan logistik yang cukup padat.
“BMKG mengimbau seluruh operator pelayaran, nelayan, serta masyarakat yang akan menyeberang agar meningkatkan kewaspadaan, memantau informasi cuaca terkini, dan menghindari pelayaran jika gelombang mulai membesar,” tegasnya.
Dengan kondisi cuaca yang kerap berubah cepat, BMKG menggarisbawahi pentingnya pemantauan berkala terhadap informasi prakiraan cuaca. Setiap operator pelayaran maupun nelayan disarankan untuk mengakses informasi resmi dari BMKG, baik melalui website, aplikasi resmi, maupun kanal informasi lainnya.
Selain itu, BMKG juga menekankan kepada seluruh pengguna jasa pelayaran di Namlea untuk memperhatikan jadwal keberangkatan, serta menghindari pelayaran terutama pada waktu-waktu rawan seperti sore hingga malam hari saat gelombang diprediksi berada pada titik tertinggi.
Kondisi seperti ini bukan hanya berdampak pada kenyamanan pelayaran tetapi juga menyangkut aspek keselamatan jiwa, baik bagi penumpang, awak kapal, maupun nelayan yang beraktivitas mencari ikan di sekitar perairan Namlea.
Langkah antisipasi ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat pesisir terhadap ancaman cuaca ekstrem yang kerap melanda kawasan maritim Indonesia. Pengawasan dan mitigasi risiko pelayaran menjadi salah satu fokus utama, terutama di pelabuhan yang memiliki intensitas aktivitas tinggi seperti Namlea.
BMKG pun mengingatkan agar pihak pelabuhan senantiasa menyosialisasikan informasi prakiraan cuaca secara aktif kepada para penumpang. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih bijak dalam menentukan waktu keberangkatan ataupun aktivitas laut yang hendak dilakukan.
“Langkah antisipatif ini penting guna menjaga keselamatan transportasi laut, khususnya di wilayah penyeberangan yang cukup padat aktivitas seperti Namlea,” tandas Ndaru.
Selain mengacu pada prakiraan cuaca lima harian, BMKG juga memberikan pembaruan informasi secara berkala setiap harinya. Peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi maupun angin kencang dapat berubah seiring perkembangan kondisi cuaca yang dipantau secara real-time oleh Stasiun Meteorologi Maritim Ambon.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak mengabaikan imbauan resmi dari BMKG. Kewaspadaan serta langkah preventif sangat diperlukan agar potensi kecelakaan pelayaran dapat diminimalisasi.
Keberadaan prakiraan cuaca seperti ini menjadi bagian penting dalam mendukung keselamatan pelayaran di wilayah Maluku, termasuk di Namlea. BMKG memastikan layanan informasi yang diberikan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat dan operator kapal secara cepat, sehingga keputusan pelayaran dapat diambil dengan penuh pertimbangan.
Dengan adanya informasi cuaca yang akurat, diharapkan aktivitas pelayaran maupun kegiatan masyarakat di laut dapat tetap berjalan dengan aman, sekalipun di tengah kondisi cuaca yang dinamis dan tak menentu.