Saham Saham Potensial Saat IHSG Menguat

Senin, 14 Juli 2025 | 09:23:00 WIB
Saham Saham Potensial Saat IHSG Menguat

JAKARTA - Setelah mencatat penguatan signifikan sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan momentumnya pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025. Kinerja positif pasar saham domestik didorong oleh faktor teknikal dan sentimen kebijakan yang memperkuat prospek pergerakan indeks ke level 7.105.

Riset pagi dari BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan bahwa IHSG saat ini sedang mengalami perubahan tren jangka pendek. Salah satu indikator teknikal yang diamati adalah pola cup and handle, yang mengindikasikan peluang penguatan lanjutan dengan target resistance di level 7.105.

Di tengah kondisi yang kondusif tersebut, tiga saham direkomendasikan sebagai pilihan menarik untuk strategi buy on breakout (BOB), yakni PTRO, BBTN, dan BRPT. Ketiganya dinilai memiliki potensi teknikal dan fundamental yang kuat untuk ditransaksikan dalam jangka pendek.

Sentimen Domestik dan Global Menjadi Pemicu

Pergerakan IHSG pada awal pekan ini tidak hanya ditopang faktor teknikal, tetapi juga sentimen dari kebijakan moneter domestik. Pelaku pasar mencermati kemungkinan Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate dalam waktu dekat. Langkah ini berpotensi mendorong likuiditas dan meningkatkan daya tarik pasar saham.

Selain itu, kebijakan terbaru dari MSCI terkait saham-saham yang masuk dalam kategori unusual market activity (UMA) juga akan memengaruhi preferensi investor.

Sementara itu, tekanan global masih terasa dari bursa Amerika Serikat yang ditutup melemah pada akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones turun 0,63%, S&P500 melemah 0,33%, dan Nasdaq terkoreksi 0,22%. Bursa saham Eropa pun mengalami tren serupa, ditutup melemah pada periode yang sama.

Meski demikian, pelaku pasar domestik tetap optimistis terhadap potensi penguatan lanjutan IHSG seiring berlanjutnya rotasi sektor dan aksi beli selektif investor lokal.

Saham Pilihan: PTRO, BBTN, BRPT

Dalam kondisi pasar yang sedang positif, analis merekomendasikan tiga saham unggulan yang layak dicermati. Saham PTRO direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga di kisaran Rp3.550–Rp3.880. Saham ini dinilai memiliki prospek cerah seiring aktivitas pertambangan yang tetap tinggi.

Sementara itu, BBTN yang bergerak di sektor perbankan juga masuk dalam radar rekomendasi dengan target harga Rp1.220–Rp1.275. Bank milik negara ini mendapat sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga serta pertumbuhan penyaluran kredit.

Adapun BRPT, yang bergerak di sektor petrokimia dan energi, direkomendasikan dengan target harga antara Rp1.850–Rp1.945. Saham ini mengalami lonjakan signifikan pekan lalu dan diperkirakan masih akan mendapat dorongan teknikal lanjutan.

Sebaliknya, saham MAPA disarankan untuk dilepas karena dinilai rawan koreksi dalam jangka pendek.

IHSG Melesat 182 Poin Pekan Lalu

Penguatan IHSG selama sepekan terakhir menjadi indikator kuat terhadap kepercayaan investor. Indeks berhasil naik 182,24 poin atau 2,65%, menembus level 7.047,43. Kenaikan ini juga diiringi dengan lonjakan rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai lebih dari Rp10 triliun.

Kontributor utama penguatan IHSG antara lain adalah keberhasilan pencatatan delapan saham baru di bursa. Dari jumlah tersebut, enam saham langsung mencatatkan lonjakan harga hingga mencapai batas atas auto reject (ARA). Ini menunjukkan antusiasme investor terhadap emiten-emiten baru yang masuk ke pasar.

Selain itu, secara keseluruhan, sebanyak 484 saham mengalami kenaikan harga, mencakup 53% dari kapitalisasi pasar BEI. Hanya 238 saham yang mengalami penurunan, dan 246 saham tercatat stagnan.

Saham-Saham Jumbo Juga Turut Mengangkat Indeks

Tidak hanya saham-saham baru yang menarik perhatian, saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo juga menunjukkan performa solid. Beberapa di antaranya bahkan mencatatkan kenaikan signifikan, seperti:

BBRI naik 5,72%

BMRI menguat 4,85%

BRPT melonjak 16,13%

BREN naik 7,02%

TLKM meningkat 3,8%

Kenaikan ini menandakan bahwa sektor unggulan dan saham berkapitalisasi besar tetap menjadi pilihan utama investor institusi maupun ritel.

Seluruh sektor dalam indeks sektoral juga mencatat penguatan. Sektor infrastruktur naik paling tinggi sebesar 6,51%, disusul sektor keuangan (3,30%), sektor energi (3,85%), sektor material dasar (3,23%), dan sektor properti (3%).

Aksi Jual Asing Masih Berlanjut

Di balik penguatan indeks, investor asing masih menunjukkan kecenderungan net sell. Sepanjang pekan lalu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp1,87 triliun. Meski lebih rendah dibanding minggu sebelumnya yang mencapai Rp2,77 triliun, aksi ini menandakan bahwa investor global masih bersikap hati-hati terhadap pasar domestik.

Namun demikian, arus keluar modal asing ini belum berdampak besar terhadap kinerja indeks, karena didukung kuat oleh aksi beli dari investor domestik serta optimisme terhadap stabilitas makroekonomi nasional.

Dengan kombinasi antara indikator teknikal yang positif, ekspektasi kebijakan moneter yang akomodatif, serta penguatan harga saham unggulan, IHSG berpotensi melanjutkan tren naiknya di awal pekan ini. Investor disarankan untuk mencermati saham-saham pilihan seperti PTRO, BBTN, dan BRPT sebagai opsi strategis dalam memanfaatkan momentum pasar.

Kendati aksi jual asing masih berlanjut, kekuatan pasar domestik dan rotasi sektor yang efektif menjadi penopang utama bagi stabilitas dan potensi pertumbuhan IHSG ke depan.

Terkini