Kurs Dolar BRI dan Bank Lain Hari Ini

Senin, 07 Juli 2025 | 13:07:34 WIB
Kurs Dolar BRI dan Bank Lain Hari Ini

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini menandai dinamika pasar yang masih dibayangi sentimen global. Rupiah tercatat melemah ke posisi Rp16.248 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 7 Juli 2025, menunjukkan tekanan di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan internasional. Di sisi lain, kurs jual dan beli dolar AS di perbankan nasional seperti BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI juga mencerminkan volatilitas tersebut.

Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka menguat 0,38% atau 63,5 poin di level Rp16.248 per dolar AS. Namun, di pasar Asia, mata uang lain mayoritas juga tertekan. Yen Jepang melemah 0,03%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Singapura turun 0,1%, dolar Taiwan melemah 0,2%, dan won Korea Selatan turun 0,41%. Peso Filipina juga melemah 0,21%, yuan China turun 0,06%, rupee India melemah 0,09%, baht Thailand merosot 0,37%, serta ringgit Malaysia turun 0,17% terhadap dolar AS.

Sebagai catatan, pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, 4 Juli 2025 rupiah ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,06% ke posisi Rp16.185 per dolar AS. Namun tren positif itu belum mampu bertahan hingga awal pekan ini.

Sentimen Eksternal Masih Tekan Rupiah

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menilai, fluktuasi rupiah hari ini tetap rentan melemah. “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.140 - Rp16.190 per dolar AS,” ujarnya.

Menurut Ibrahim, beberapa faktor eksternal menekan rupiah, terutama kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang akan efektif pada 9 Juli 2025. “Pasar masih fokus pada kebijakan tarif impor AS yang mulai berlaku pekan ini,” imbuhnya.

Saat ini, AS baru menyepakati perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta menandatangani kerangka kerja dengan China. Jika kebijakan tarif diterapkan penuh, hal itu berpotensi mengganggu rantai perdagangan global, terutama negara Asia yang bergantung pada ekspor.

Indeks Dolar AS Turun, Pasar Masih Waspada

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun tipis 0,04% ke level 97,13 pada Senin siang, meski tekanan di mata uang Asia tetap terjadi. Koreksi ini mencerminkan investor masih mencermati potensi ketegangan dagang yang bisa berdampak pada pelemahan mata uang emerging market, termasuk rupiah.

Kurs Dolar di Bank Nasional Siang Ini

Berikut update kurs jual dan beli dolar AS di empat bank besar Indonesia pada Senin siang, 7 Juli 2025:

Kurs BCA

Berdasarkan e-rate per pukul 12.02 WIB, harga beli dolar AS di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp16.230 dan harga jual Rp16.250.

Berdasarkan TT Counter per 10.12 WIB, harga beli dan jual masing-masing Rp16.083 dan Rp16.383.

Untuk transaksi Bank Notes per 10.13 WIB, harga beli Rp16.083 dan harga jual Rp16.383.

Kurs BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada pukul 12.38 WIB menetapkan e-rate beli dan jual masing-masing Rp16.220 dan Rp16.248.

Kurs TT Counter beli dan jual tercatat Rp16.145 dan Rp16.345 per waktu yang sama.

Kurs Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pukul 09.06 WIB menawarkan special rate beli dan jual masing-masing Rp16.160 dan Rp16.190.

TT Counter pada pembaruan terakhir pukul 9.40 WIB menetapkan harga beli Rp15.950 dan jual Rp16.300.

Berdasarkan Bank Notes per 09.34 WIB, harga beli dan jual ditetapkan Rp15.950 dan Rp16.300.

Kurs BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada pukul 12.35 WIB mencatat special rates beli Rp16.231 dan jual Rp16.248.

TT Counter dan Bank Notes pada jam yang sama menunjukkan harga beli Rp16.095 dan jual Rp16.345.

Mata Uang Asia Kompak Melemah

Selain rupiah, mayoritas mata uang utama di Asia juga menunjukkan tren pelemahan terhadap dolar AS. Ini mencerminkan risiko global masih membayangi kawasan. Melemahnya yen, won, dan baht menjadi indikator investor asing masih cenderung memilih aset dolar AS sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global, terutama menjelang penerapan kebijakan tarif baru AS.

Imbauan untuk Pelaku Usaha dan Investor

Di tengah ketidakpastian kurs, pelaku usaha dan investor diimbau lebih cermat memantau pergerakan nilai tukar, terutama bagi perusahaan yang memiliki kewajiban utang atau transaksi impor dalam dolar AS. Strategi lindung nilai (hedging) bisa menjadi opsi untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan, khususnya dalam menghadapi potensi fluktuasi lebih besar usai kebijakan tarif AS mulai berlaku.

Terkini

Keberuntungan Menanti Tiga Shio Ini

Senin, 07 Juli 2025 | 14:40:36 WIB

Megawati Ukir Sejarah di Liga Voli Turki

Senin, 07 Juli 2025 | 14:46:47 WIB

Pinjol OJK: Cara Kenali yang Resmi

Senin, 07 Juli 2025 | 14:49:42 WIB

Wuling Air EV: Pajak Ringan Mobil Listrik 2024

Senin, 07 Juli 2025 | 14:52:55 WIB