Pembiayaan Hijau Melaju, Industri Otomotif Mobil Listrik di Bekasi Jadi Andalan

Kamis, 03 Juli 2025 | 08:39:03 WIB
Pembiayaan Hijau Melaju, Industri Otomotif Mobil Listrik di Bekasi Jadi Andalan

JAKARTA - Di tengah geliat produksi mobil listrik di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC), Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sektor perbankan nasional menunjukkan komitmen kuat mendukung ekonomi hijau melalui penyaluran pembiayaan hijau. Dukungan finansial ini menjadi pilar penting bagi pabrik-pabrik otomotif seperti Hyundai yang kini semakin aktif memproduksi kendaraan listrik ramah lingkungan.

Pemandangan kontras terlihat di sekitar pabrik manufaktur Hyundai, Rabu, 2 Juli 2025. Warga masih menggembala sapi di lahan terbuka yang berbatasan langsung dengan kawasan industri modern. Kehidupan tradisional ini berjalan berdampingan dengan geliat industri otomotif masa depan yang tengah menggeliat di kawasan tersebut.

Fenomena ini menggambarkan transisi menarik: dari ekonomi berbasis agraris ke industri berteknologi tinggi yang mendukung dekarbonisasi sektor transportasi nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan untuk kendaraan listrik semakin diminati, dengan total penyaluran mencapai Rp 17,7 triliun per April 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Peningkatan pembiayaan kendaraan listrik ini bukan hanya mencerminkan kepercayaan industri perbankan terhadap prospek kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga sinyal semakin seriusnya dukungan perbankan terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Tren positif tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional, termasuk pembangunan pabrik baterai, industri komponen, dan infrastruktur pengisian daya. Industri otomotif di Bekasi menjadi salah satu simpul utama dalam rantai pasok kendaraan listrik nasional.

Pabrik Hyundai di GIIC Bekasi, misalnya, sudah memproduksi mobil listrik secara penuh di dalam negeri. Tidak hanya untuk pasar domestik, sebagian unit produksinya juga ditujukan untuk ekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Keberadaan pabrik ini berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja dan transfer teknologi bagi pekerja lokal, sekaligus mengundang lebih banyak investasi ke kawasan industri Bekasi yang kini semakin strategis.

Tak hanya Hyundai, beberapa produsen kendaraan listrik lainnya juga mulai melirik kawasan Bekasi sebagai lokasi ekspansi. Hal ini menjadi peluang besar untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Jawa Barat sebagai pusat industri otomotif di Asia Tenggara.

Di sisi lain, bank-bank nasional terus menyesuaikan portofolio pembiayaannya ke arah yang lebih hijau. Ini terlihat dari meningkatnya alokasi kredit ke sektor-sektor yang mendukung transisi energi, termasuk pembiayaan pembelian kendaraan listrik oleh konsumen individu maupun perusahaan fleet.

“Perbankan nasional terus memperluas portofolio pembiayaan hijau untuk mendukung program pemerintah mengurangi emisi karbon, salah satunya melalui dukungan pada sektor otomotif listrik,” kata pejabat OJK dalam keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).

Menurut data OJK, pembiayaan hijau untuk kendaraan listrik mencatat pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini juga ditopang oleh insentif fiskal dari pemerintah seperti potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kendaraan listrik, yang membuat harga mobil listrik semakin terjangkau bagi konsumen.

Selain itu, lembaga pembiayaan kini bersaing memberikan suku bunga rendah dan tenor panjang khusus pembelian kendaraan listrik, membuat kendaraan ramah lingkungan semakin diminati masyarakat.

Berdasarkan laporan terbaru, tidak hanya sektor pembiayaan kendaraan listrik yang tumbuh, industri pendukung seperti manufaktur baterai dan penyediaan stasiun pengisian juga mulai menunjukkan geliat positif. Ini menjadi indikator ekosistem kendaraan listrik nasional mulai terbentuk dengan lebih solid.

Ke depan, perkembangan kawasan industri otomotif di Bekasi akan semakin ditentukan oleh seberapa cepat sinergi antarsektor terbangun, mulai dari produsen kendaraan, penyedia komponen, lembaga pembiayaan, hingga pemerintah daerah dalam mendukung regulasi dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik.

Industri otomotif listrik ini diharapkan tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendongkrak perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, serta mendorong inovasi teknologi dalam negeri.

Sementara itu, warga di sekitar kawasan industri Bekasi masih menjalankan aktivitas tradisional mereka, seperti menggembala sapi di lahan terbuka. Ini menjadi pengingat pentingnya memastikan pembangunan industri tetap mempertimbangkan keberlanjutan sosial dan lingkungan sekitar, agar transisi ekonomi ke arah yang lebih hijau tidak meninggalkan masyarakat setempat.

Keberhasilan pengembangan industri kendaraan listrik di Bekasi dan kawasan industri sekitarnya akan menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia. Jika ekosistem ini dapat terbangun dengan baik, Indonesia tidak hanya akan menjadi pasar kendaraan listrik, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik regional dan global.

Dengan proyeksi peningkatan permintaan kendaraan listrik di Asia Tenggara, industri otomotif nasional berpeluang besar untuk mengisi pasar ekspor dan mendatangkan devisa. Dukungan perbankan melalui pembiayaan hijau yang semakin agresif akan menjadi katalis penting bagi akselerasi transisi kendaraan listrik di tanah air.

Terkini