Jakarta – Dalam mendukung transformasi PLN, PT Haleyora Power (HP), anak perusahaan PT PLN (Persero), secara resmi berganti nama menjadi PT Pijar Laju Nusantara (PLN) Electricity Services (PLN ES). Perubahan ini lebih dari sekadar penggantian nama, melainkan cerminan komitmen perusahaan untuk menjadi garda terdepan dalam layanan operasi dan pemeliharaan (O&M) sistem kelistrikan di Indonesia, dengan visi yang lebih luas dan layanan yang lebih modern.
Direktur Utama PLN ES, Susiana Mutia, menegaskan bahwa transformasi ini adalah bagian integral dari langkah besar PLN Group untuk menjadi organisasi yang adaptif dan berdaya saing global.
"Ini adalah momen bersejarah dalam perjalanan strategis kami. Kami ingin menjadi _one stop electricity services company_ yang melayani tak hanya internal PLN, tetapi juga pasar eksternal dari BUMN lain, swasta, hingga sektor industri," tegas Susi.
Nama “Pijar Laju Nusantara” menyimpan filosofi mendalam yang heroik. "Pijar" adalah semangat dan pencerahan yang membuka jalan menuju solusi energi adaptif. "Laju" adalah kecepatan dan ketangkasan dalam menghadapi dinamika industri yang berubah cepat. Sementara "Nusantara" adalah ekspansi layanan PLN ES yang akan menjangkau hingga pelosok negeri. Logo baru PLN ES pun tak kalah simbolis, merefleksikan kesiapan perusahaan bertransformasi secara digital dan menjadi garda terdepan layanan teknis PLN dalam transmisi dan distribusi listrik.
Susi juga menjelaskan bahwa PLN ES tidak hanya bertransformasi pada nama, tetapi juga pada transformasi pada proses bisnisnya. Seperti dari pendekatan berbasis jumlah tenaga kerja (headcount based) ke pendekatan berbasis kinerja (performance based). Sistem Managed Service yang diterapkan memastikan waktu tanggap dan pemulihan jaringan lebih cepat, efisien, dan terukur. Inovasi teknologi juga telah diterapkan, seperti penggunaan drone untuk inspeksi jaringan hingga sistem berbasis AI untuk evaluasi perbaikan. Berbagai platform digital telahmenjadi _backbone_ bisnis PLN ES seperti OASIS untuk inspeksi transmisi, VOLTA untuk distribusi, dan SAFELY untuk keselamatan kerja yang terintegrasi dengan bodycam dan early warning system.
PLN ES kini akan melangkah lebih jauh, tidak hanya berfokus pada captive market PLN, melainkan menargetkan pertumbuhan kontribusi dari pelanggan industri dan komersial dari 2,6% pada 2023 menjadi 28% pada 2028. Selain itu, PLN ES juga berperan penting dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mulai dari konversi kendaraan hingga pembangunan SPKLU dan layanan _home charging_.
Dalam proses transisi ini, kontinuitas layanan menjadi mandatory. Seluruh tim lapangan hingga frontliner, yang kini disebut "Electriners", terus bekerja dengan standar tertinggi, memastikan tidak ada gangguan layanan bagi pelanggan. Tingkat SLA kami di seluruh unit pelayanan tetap mencapai 100%. Pelanggan, yang kami sapa sebagai “Electrimate”, adalah mitra PLN ES dalam membangun masa depan energi yang lebih baik.
Dengan semua langkah heroik ini, PLN ES membuktikan bahwa bukan sekadar perusahaanpenyedia layanan teknis tetapi PLN ES akan menjadi mitra strategis bagi masa depan energi Indonesia yang lebih bersih, cerdas, dan merata.
“Ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari transformasi besar. Kami ingin menjadi wajah baru kelistrikan nasional yang tak hanya mengalirkan energi, tapi juga inspirasi dan masa depan,” pungkas Susiana Mutia.