Desa Wisata Penglipuran Siapkan Atraksi Budaya Menarik Sambut Liburan Sekolah 2025

Kamis, 19 Juni 2025 | 09:17:38 WIB
Desa Wisata Penglipuran Siapkan Atraksi Budaya Menarik Sambut Liburan Sekolah 2025

JAKARTA - Menyambut momentum liburan sekolah pertengahan tahun, Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, telah menyiapkan berbagai atraksi budaya dan program wisata unggulan untuk memanjakan para pengunjung. Pengelola Desa Wisata Penglipuran memastikan bahwa liburan sekolah kali ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa yang terkenal dengan keindahan, kebersihan, serta budaya tradisionalnya.

Berbagai atraksi budaya dan aktivitas keluarga telah dipersiapkan untuk memberikan sensasi liburan yang berbeda di desa adat yang dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia ini. Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa, menyampaikan bahwa seluruh persiapan tersebut dilakukan guna memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang akan memanfaatkan masa libur panjang sekolah Juni-Juli 2025.

"Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang datang ke Penglipuran, khususnya dalam suasana liburan. Berbagai atraksi budaya dan pengalaman khas telah kami siapkan agar wisatawan dapat merasakan kekayaan budaya Bali secara langsung," ujar Wayan Sumiarsa.

Atraksi Budaya Eksklusif di Tengah Hutan Bambu

Salah satu daya tarik utama yang disiapkan untuk menyambut liburan sekolah adalah pementasan Tari Tradisional Bali yang digelar secara eksklusif di tengah-tengah hutan bambu. Kawasan hutan bambu yang membentang seluas 45 hektare ini bukan sekadar hutan biasa, melainkan simbol harmoni antara masyarakat Penglipuran dan alam sekitarnya. Suasana alami dengan udara segar dan suasana pedesaan yang asri diyakini akan memberikan pengalaman berkesan bagi para wisatawan.

Tak hanya itu, wisatawan yang datang bersama keluarga juga akan dimanjakan dengan berbagai aktivitas interaktif dan edukatif. Untuk wisatawan dari kalangan perempuan, pengelola desa menyediakan workshop membuat canang sari (sesajen khas Bali) dan pembuatan loloh cem-cem, sejenis jamu tradisional berbahan dasar alami.

“Dengan mengikuti workshop ini, wisatawan tidak hanya berlibur, tetapi juga belajar langsung budaya Bali dari masyarakat setempat,” imbuh Sumiarsa.

Selain pementasan seni dan workshop, wisatawan juga bisa mengikuti tour jelajah hutan bambu yang dipandu oleh warga lokal. Dalam tur tersebut, pengunjung diajak mengenal lebih dekat ekosistem hutan bambu yang menjadi ciri khas Desa Penglipuran.

Pengalaman Wisata Kuliner di Pasar Pelipur Lara

Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah keberadaan Pasar Pelipur Lara, sebuah pasar kuliner yang berada di tengah-tengah hutan bambu. Di sini, pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner khas Penglipuran dengan nuansa pedesaan yang autentik. Pasar ini menjadi salah satu cara pengelola desa untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Wisatawan juga dapat menyewa busana adat Bali untuk berkeliling desa dan mengikuti berbagai aktivitas yang telah disiapkan. Penyewaan busana adat tidak hanya memperkaya pengalaman wisata, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi warga setempat sebagai salah satu sumber pendapatan tambahan.

“Kami menghadirkan sesuatu yang istimewa bagi wisatawan. Mereka tidak hanya sekadar menginap, tetapi juga merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Penglipuran yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur,” terang Sumiarsa lebih lanjut.

Paket Eksklusif Menginap di Desa Penglipuran

Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman lebih mendalam, Desa Wisata Penglipuran juga menawarkan paket eksklusif homestay atau menginap di rumah-rumah warga setempat. Paket ini dilengkapi dengan makan malam tradisional yang disajikan langsung di tengah-tengah hutan bambu.

Dengan menginap di Penglipuran, para tamu dapat merasakan bagaimana hidup di lingkungan yang masih menjaga adat istiadat Bali secara utuh. Suasana pagi dengan udara segar pedesaan hingga interaksi langsung dengan masyarakat setempat menjadikan liburan lebih bermakna.

Puncak Acara: Penglipuran Village Festival 2025

Sebagai puncak dari rangkaian program liburan sekolah, Desa Wisata Penglipuran juga akan menggelar Penglipuran Village Festival yang direncanakan berlangsung pada 10–12 Juli 2025. Festival tahunan ini selalu menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara berkat ragam pertunjukan budaya, bazar UMKM, hingga penampilan seni khas Bali.

Sumiarsa optimistis bahwa festival ini akan menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Desa Penglipuran. Tahun ini, pihaknya menargetkan sebanyak 10.000 wisatawan hadir dan menyaksikan langsung kemeriahan acara budaya tersebut.

"Kami berharap wisatawan yang datang bisa lebih memahami filosofi hidup masyarakat Bali yang selalu mengutamakan keseimbangan, antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Desa Penglipuran bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga tempat untuk belajar dan merasakan kehidupan, budaya, dan keindahan alam yang sesungguhnya," tegas Sumiarsa.

Mendukung Pariwisata Berkelanjutan

Semua atraksi dan kegiatan wisata di Desa Penglipuran dirancang agar sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Desa ini sejak lama dikenal karena konsistensinya menjaga lingkungan dan kearifan lokal dalam tata kehidupan masyarakat. Sistem adat desa yang ketat dalam pengelolaan sampah dan tata ruang menjadi contoh nyata bagaimana desa wisata mampu berkembang tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kelestarian alam.

Data kunjungan wisatawan di Desa Penglipuran pun menunjukkan tren positif. Pada momentum libur sebelumnya seperti Isra Mikraj dan Imlek, jumlah kunjungan melonjak hingga 140% dibandingkan hari biasa. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Penglipuran semakin diminati wisatawan sebagai salah satu destinasi unggulan di Bali, terutama bagi mereka yang mencari suasana alami dan pengalaman budaya otentik.

Imbauan untuk Wisatawan

Pengelola Desa Wisata Penglipuran mengimbau kepada wisatawan yang berencana berkunjung selama libur sekolah untuk melakukan reservasi lebih awal, terutama bagi yang ingin mengikuti program paket eksklusif atau berpartisipasi dalam festival.

Dengan segala persiapan dan program yang telah disusun, Desa Penglipuran siap menyambut wisatawan dengan pengalaman liburan sekolah yang berbeda, penuh makna, dan penuh pesona budaya Bali.

Terkini