Danantara Suntik Program 3 Juta Rumah Rp130 Triliun Lewat Skema KUR

Kamis, 19 Juni 2025 | 10:16:30 WIB
Danantara Suntik Program 3 Juta Rumah Rp130 Triliun Lewat Skema KUR

JAKARTA - Pemerintah melalui Holding BUMN Danantara menyiapkan dukungan besar untuk mendorong percepatan program penyediaan perumahan nasional. Dalam program bertajuk ‘3 Juta Rumah’, Danantara berkomitmen menggelontorkan dana sebesar Rp130 triliun dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap perumahan yang layak, sekaligus mendukung program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

CEO Danantara, Arief Syarifudin, menegaskan bahwa penyuntikan dana tersebut akan dilakukan secara bertahap, seiring dengan berjalannya program pembangunan 3 juta unit rumah dalam kurun waktu hingga 2027 mendatang.

"Kami mendukung penuh program pemerintah untuk penyediaan 3 juta rumah, dan Danantara siap menyuntikkan dana Rp130 triliun melalui skema KUR sebagai solusi pembiayaan yang terjangkau untuk masyarakat," ujar Arief.

Dorong Sektor Perumahan Nasional

Program 3 Juta Rumah ini tidak hanya bertujuan menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui multiplier effect di berbagai sektor, seperti industri bahan bangunan, konstruksi, hingga sektor pembiayaan.

Menurut Arief, pembiayaan sebesar Rp130 triliun itu akan disalurkan lewat skema KUR Khusus Perumahan yang sudah disiapkan oleh Danantara bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan nasional, termasuk Bank Himbara.

“KUR yang kami siapkan ini difokuskan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor properti serta masyarakat berpenghasilan rendah yang kesulitan mengakses pembiayaan konvensional,” jelasnya.

Komitmen Pemerintah Capai Target

Kementerian PUPR bersama Danantara terus berkoordinasi dalam upaya menyelesaikan target 3 juta rumah, yang merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang telah berjalan sejak 2015. Dengan tambahan skema pembiayaan baru ini, pemerintah optimistis target bisa tercapai sesuai rencana.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya juga telah menyatakan bahwa sektor properti, khususnya subsektor perumahan, merupakan salah satu tulang punggung pemulihan ekonomi nasional.

Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menegaskan bahwa pembiayaan melalui KUR khusus perumahan menjadi langkah konkret dalam mendukung masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan hunian yang layak.

"Pembiayaan murah berbasis KUR akan mempercepat keterjangkauan masyarakat terhadap rumah, sehingga mendukung pertumbuhan sektor riil dan memperluas kesempatan kerja," ujar Iskandar.

Fokus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dengan total kebutuhan rumah nasional yang diperkirakan masih di atas 12 juta unit (backlog), program 3 juta rumah yang didukung Danantara menjadi salah satu terobosan penting. Salah satu prioritas utamanya adalah membantu kalangan non-fixed income seperti pekerja informal dan pelaku UMKM agar mampu memiliki rumah sendiri.

Program ini juga difokuskan pada pembangunan rumah tapak sederhana di berbagai wilayah strategis di Indonesia, terutama kawasan-kawasan yang dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Arief menambahkan, “Danantara berkomitmen memastikan pembiayaan yang kami salurkan tepat sasaran, menyasar masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses pembiayaan perumahan,” tegasnya.

Sinergi dengan BUMN dan Swasta

Selain melibatkan bank Himbara dan lembaga keuangan lainnya, program ini juga menggandeng BUMN pengembang perumahan seperti Perum Perumnas, serta pengembang swasta yang memiliki rekam jejak baik dalam penyediaan rumah bagi MBR.

Dengan kolaborasi lintas sektor tersebut, program diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah saja, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.

Dukungan Teknologi dan Digitalisasi

Untuk mempercepat proses pengajuan dan pencairan pembiayaan, Danantara juga tengah menyiapkan skema berbasis digitalisasi melalui platform daring. Masyarakat bisa mendaftar secara online, memeriksa status pengajuan, hingga mengakses informasi terkait program secara transparan.

Langkah digitalisasi ini diharapkan memangkas birokrasi yang selama ini menjadi kendala utama dalam proses pengajuan pembiayaan perumahan.

“Kami menyadari bahwa akses informasi dan kemudahan pengajuan menjadi faktor penting agar masyarakat dapat memanfaatkan program ini dengan optimal,” ujar Arief.

Target Jangka Panjang

Pemerintah dan Danantara menargetkan seluruh program 3 juta rumah ini selesai pada akhir 2027. Selain mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sektor perumahan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai holding pembiayaan BUMN yang memegang mandat strategis, Danantara akan terus berkomitmen menyalurkan pembiayaan berbasis KUR di berbagai sektor prioritas, termasuk sektor pangan, energi, dan perumahan.

“Kami percaya program ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pembiayaan properti nasional, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Arief.

Terkini