JAKARTA - Minat masyarakat terhadap investasi crypto untuk jangka panjang terus meningkat, seiring berkembangnya kesadaran akan potensi aset digital sebagai pelindung nilai dari inflasi dan pelemahan mata uang. Di tengah ketidakpastian global yang memicu keresahan terhadap sistem keuangan tradisional, kripto muncul sebagai alternatif menarik, terutama bagi generasi muda yang lebih melek teknologi.
Fenomena ini bukan sekadar tren global, melainkan juga terlihat jelas di Indonesia. Menurut laporan terbaru, semakin banyak investor yang mulai mengalihkan sebagian portofolio mereka ke aset crypto, terutama stablecoin seperti USDT, untuk mencari fleksibilitas dan potensi imbal hasil lebih tinggi.
"Crypto memberikan ruang gerak yang lebih bebas, tanpa keterikatan pada lembaga keuangan tradisional. Ini tentang mengambil alih kendali atas aset kita sendiri," ujar Andi Kusuma.
Dalam membangun portofolio crypto jangka panjang, investor disarankan untuk lebih dari sekadar ikut-ikutan tren. Penting untuk memahami fundamental proyek, teknologi yang mendasari, serta proyeksi adopsi di masa depan. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi crypto jangka panjang yang layak diperhatikan, berdasarkan analisis mendalam dari tim ahli.
Solaxy ($SOLX) Solaxy hadir sebagai proyek revolusioner dengan status Layer-2 pertama di atas jaringan Solana. Dengan teknologi off-chain processing, Solaxy bertujuan meningkatkan kecepatan transaksi, memperbesar skalabilitas, dan memangkas biaya. Proyek ini secara khusus mengatasi berbagai tantangan jaringan Solana, seperti kemacetan dan transaksi gagal.
"Solaxy memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang lebih cepat dan efisien. Ini adalah langkah besar untuk mendorong ekosistem Solana," ungkap Andi.
Distribusi token SOLX:
30% untuk pengembangan ekosistem
15% untuk pemasaran
25% untuk komunitas awal
10% untuk listing di bursa
20% untuk treasury
Dengan total suplai sebanyak 138 miliar token dan harga presale sekitar $0.001752, Solaxy mengumpulkan dana hingga $45,9 juta, menandakan antusiasme tinggi dari investor global.
Snorter Token ($SNORT) Snorter Token membawa pendekatan unik dengan menghadirkan bot crypto berbasis Solana yang dapat dioperasikan langsung melalui Telegram. Fitur seperti swap instan, sniping otomatis, limit order, dan perlindungan dari penipuan menjadikan Snorter favorit baru di kalangan trader aktif.
"Kelebihan utama Snorter adalah kemudahan aksesnya. Investor pemula pun bisa memanfaatkan bot ini tanpa harus paham teknis coding," kata Andi.
Distribusi token SNORT:
25% untuk pengembangan fitur
20% untuk pemasaran
20% untuk likuiditas
10% untuk airdrop
10% untuk insentif komunitas
10% untuk treasury
5% untuk program staking
Dengan harga presale $0.0949 dan dana yang sudah terkumpul sebesar $672 ribu, Snorter masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Bitcoin Hyper ($HYPER) Bitcoin Hyper menghadirkan solusi Layer-2 untuk Bitcoin dengan memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM). Proyek ini memungkinkan transaksi Bitcoin lebih cepat dan murah, didukung oleh Canonical Bridge non-custodial.
"Integrasi antara kekuatan Bitcoin dan efisiensi jaringan Solana adalah formula yang menjanjikan. Bitcoin Hyper bisa menjadi pionir di segmen ini," jelas Andi.
Dengan harga presale $0.01185 dan perolehan dana lebih dari $1 juta, Bitcoin Hyper menunjukkan minat pasar yang signifikan.
BTC Bull Token ($BTCBULL) BTC Bull Token merupakan aset yang mengikuti pergerakan harga Bitcoin. Token ini dirancang untuk investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar Bitcoin tanpa harus membeli BTC secara langsung.
Best Wallet Token ($BEST) Token ini menawarkan biaya rendah dan akses prioritas ke berbagai presale kripto yang menarik. Cocok bagi investor yang ingin masuk lebih awal dalam proyek-proyek potensial.
SUBBD Token ($SUBBD) SUBBD fokus pada platform berbasis AI untuk konten dan langganan digital, menawarkan ekosistem baru yang menghubungkan kreator dengan audiens secara lebih efisien.
Bitcoin (BTC) & Ethereum (ETH) Sebagai dua raksasa dalam dunia kripto, BTC tetap menjadi penyimpan nilai utama, sementara Ethereum terus mendominasi dunia DeFi dan kontrak pintar.
XRP (XRP) Dengan dukungan institusional dan fokus pada solusi lintas batas, XRP tetap relevan sebagai crypto jangka panjang yang memiliki utilitas nyata.
Dengan berbagai pilihan tersebut, membangun portofolio crypto jangka panjang kini bukan lagi sekadar spekulasi, melainkan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
"Investasi jangka panjang di kripto membutuhkan riset yang mendalam, bukan sekadar ikut tren. Pastikan Anda memahami proyek yang Anda beli," tutup Andi Kusuma.