JAKARTA - Singapore Airlines (SIA) melalui anak perusahaannya, Scoot, dipastikan akan mengambil alih sejumlah rute penerbangan milik maskapai Jetstar Asia. Langkah strategis ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penguatan posisi Scoot di pasar penerbangan berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC) Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kabar tersebut diumumkan oleh Scoot pada Jumat, 14 Juni 2025. Dalam keterangan resminya, Scoot menyampaikan bahwa proses transisi pengalihan rute ini akan dilakukan secara bertahap mulai 2025 hingga 2026. Salah satu fokus utama dalam pengalihan rute tersebut adalah rute-rute internasional jarak pendek yang selama ini dioperasikan Jetstar Asia dari dan ke Singapura.
Langkah pengambilalihan ini turut mencakup rute-rute populer di kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia, serta beberapa rute lainnya menuju destinasi di Asia Timur.
“Scoot akan bekerja sama dengan Jetstar Asia untuk memastikan proses transisi berjalan lancar demi kenyamanan para pelanggan,” tulis Scoot dalam pernyataannya.
Jetstar Asia merupakan maskapai berbiaya hemat yang berbasis di Singapura dan merupakan bagian dari grup maskapai asal Australia, Qantas Group. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, persaingan ketat di pasar LCC Asia Tenggara membuat Jetstar Asia menghadapi sejumlah tantangan bisnis, termasuk terkait efisiensi operasional dan profitabilitas.
Sebagai bagian dari restrukturisasi dan fokus bisnis yang lebih terarah, sejumlah rute Jetstar Asia kini dipilih untuk diambil alih oleh Scoot. Langkah ini dinilai sebagai upaya memperkuat jaringan penerbangan regional Singapore Airlines Group melalui Scoot, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar penerbangan murah.
“Scoot terus mencari peluang untuk memperluas jaringan penerbangan kami. Pengambilalihan sejumlah rute Jetstar Asia ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memberikan lebih banyak pilihan destinasi kepada pelanggan dengan harga terjangkau,” jelas manajemen Scoot dalam keterangan resminya.
Fokus Penguatan Layanan LCC
Scoot, yang merupakan maskapai anak usaha SIA khusus untuk layanan LCC, memang menjadi ujung tombak ekspansi grup di segmen penerbangan murah. Sejak diluncurkan pada 2012, Scoot secara konsisten memperluas jaringan penerbangannya, baik untuk rute domestik di Singapura maupun penerbangan internasional.
Dengan mengambil alih sebagian rute milik Jetstar Asia, Scoot akan memperbesar jangkauan layanannya di Asia Tenggara, termasuk rute-rute strategis yang menghubungkan Singapura dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Medan.
“Dengan langkah ini, pelanggan akan memiliki akses lebih mudah untuk terbang dari Indonesia ke berbagai destinasi internasional melalui Singapura,” tulis Scoot.
Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi konsolidasi jaringan penerbangan murah di kawasan Asia Tenggara. Singapore Airlines berupaya agar Scoot dapat memperkuat pangsa pasarnya dan bersaing lebih efektif dengan maskapai LCC lainnya seperti AirAsia, Citilink, dan Batik Air.
Dampak Bagi Indonesia
Indonesia menjadi salah satu pasar utama yang terdampak dari transisi pengambilalihan rute ini. Jetstar Asia selama ini mengoperasikan berbagai rute antara Singapura dengan beberapa kota besar di Indonesia. Setelah pengalihan selesai, Scoot dipastikan akan mengambil alih rute-rute tersebut, menghadirkan persaingan yang semakin ketat di pasar penerbangan Singapura–Indonesia.
Bagi masyarakat Indonesia, kehadiran Scoot di rute-rute tersebut diharapkan memberikan lebih banyak opsi perjalanan, khususnya untuk kebutuhan perjalanan bisnis maupun liburan ke Singapura dan destinasi internasional lainnya.
Sementara itu, bagi Jetstar Asia, keputusan untuk menyerahkan sejumlah rute penerbangannya merupakan bagian dari konsolidasi bisnis yang sejalan dengan fokus strategis Qantas Group di kawasan Asia Pasifik.
Dalam pernyataannya, Scoot menegaskan bahwa pihaknya akan menjaga komitmen untuk memberikan layanan penerbangan murah dengan tetap menjaga standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi.
“Kami akan bekerja sama dengan semua mitra terkait untuk memastikan bahwa transisi rute ini tidak mengganggu pengalaman perjalanan pelanggan,” tegas Scoot.
Kolaborasi Jangka Panjang
Pengambilalihan sebagian rute Jetstar Asia oleh Scoot ini dinilai sebagai langkah awal dari kolaborasi strategis yang lebih besar antara maskapai di kawasan Asia Pasifik. Kedua pihak akan terus menjalin kerja sama dalam berbagai aspek operasional, termasuk berbagi fasilitas di bandara, kerja sama teknis, dan layanan pelanggan.
Bagi Singapore Airlines Group, langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa mereka terus berkomitmen memperkuat posisi di segmen LCC yang saat ini menjadi salah satu segmen penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dengan jaringan Scoot yang semakin meluas, SIA berharap dapat menjangkau lebih banyak penumpang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sementara Jetstar Asia dapat lebih fokus mengoptimalkan rute-rute yang dianggap lebih menguntungkan secara bisnis sambil tetap menjaga kehadirannya di pasar penerbangan regional.
Dengan transisi yang berlangsung hingga 2026, pelanggan Jetstar Asia akan menerima pemberitahuan lebih lanjut terkait perubahan operasional dan jadwal penerbangan. Scoot pun berjanji akan menyediakan informasi yang jelas mengenai rute-rute yang akan mereka layani ke depannya.
Peluang Baru untuk Pariwisata Indonesia
Pengambilalihan rute oleh Scoot juga berpotensi memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan frekuensi penerbangan yang lebih tinggi dan akses yang lebih mudah dari berbagai kota di Indonesia menuju Singapura, potensi kunjungan wisatawan asing ke Indonesia melalui skema transit di Singapura bisa meningkat.
Terlebih lagi, Singapura selama ini merupakan salah satu hub penerbangan tersibuk di dunia yang kerap menjadi pintu gerbang bagi wisatawan dari berbagai negara untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia.
Jika dikelola dengan baik, penguatan konektivitas melalui Scoot ini bisa memberikan kontribusi positif bagi sektor pariwisata Indonesia, khususnya di daerah-daerah tujuan wisata utama seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo.
Dengan strategi ekspansi agresif dari Scoot ini, pasar penerbangan internasional Asia Tenggara ke depan akan semakin dinamis. Persaingan antar maskapai LCC diprediksi bakal semakin ketat, namun pada akhirnya konsumen akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan banyaknya pilihan perjalanan yang tersedia.
“Pengalihan rute ini akan memberikan lebih banyak pilihan penerbangan dengan harga bersaing bagi masyarakat, termasuk dari Indonesia,” tegas Scoot dalam pernyataannya.