JAKARTA - Di tengah kesibukan sebagai seorang ibu dari enam anak sekaligus artis ternama Tanah Air, Zaskia Adya Mecca kembali menunjukkan bahwa peran seorang ibu dan kesibukan di dunia hiburan tidak menjadi halangan untuk terlibat dalam aksi kemanusiaan. Sosoknya kembali mencuri perhatian publik melalui keputusannya bergabung dalam aksi Global March to Gaza, sebuah gerakan solidaritas global untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Keikutsertaan Zaskia dalam aksi tersebut bukan sekadar simbol dukungan moral, tetapi juga merupakan langkah nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat Palestina yang hingga kini masih berjuang menghadapi konflik kemanusiaan berkepanjangan.
Sebagai figur publik, langkah Zaskia menjadi inspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa perjuangan kemanusiaan tidak mengenal batas profesi maupun status sosial. Sebaliknya, keberadaan publik figur seperti dirinya justru memiliki kekuatan untuk menyuarakan isu-isu global kepada khalayak lebih luas.
"Keputusan untuk ikut aksi Global March to Gaza adalah bentuk kecil kontribusi saya. Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi suara harapan dan doa dari rakyat Indonesia untuk Palestina," ujar Zaskia Adya Mecca.
Melangkah di Tengah Peran Sebagai Ibu dan Figur Publik
Keikutsertaan Zaskia dalam aksi solidaritas untuk Palestina ini menjadi bukti nyata bahwa menjadi ibu dan artis tidak membatasi langkah seseorang untuk terlibat aktif dalam isu kemanusiaan. Di tengah rutinitas harian sebagai pengasuh bagi keenam anaknya, Zaskia tetap menyempatkan diri untuk menyuarakan keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara di Gaza.
Sebagai seorang ibu, Zaskia memahami betul bagaimana perasaan seorang ibu di Palestina yang harus berjuang menjaga anak-anak mereka di tengah situasi perang dan kekerasan. Hal inilah yang membuatnya semakin terdorong untuk hadir langsung dalam aksi kemanusiaan tersebut.
"Saya merasa bahwa sebagai seorang ibu, saya tidak bisa diam melihat anak-anak Palestina hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Mereka punya hak yang sama untuk hidup damai seperti anak-anak kita di Indonesia," ungkap Zaskia.
Langkah Zaskia bergabung dalam Global March to Gaza menjadi cermin nyata kepedulian dari kalangan selebritas Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan internasional. Tidak sekadar menyuarakan di media sosial, ia berani mengambil langkah konkret turun langsung ke jalan menyuarakan solidaritas bersama rakyat Palestina.
Menginspirasi Perempuan Indonesia untuk Berani Peduli
Apa yang dilakukan Zaskia Adya Mecca ini juga mematahkan stigma bahwa perempuan, khususnya ibu rumah tangga atau publik figur, tidak bisa aktif dalam gerakan sosial dan kemanusiaan. Justru dengan langkah berani seperti ini, Zaskia memberikan teladan bagi perempuan Indonesia agar tidak ragu terlibat dalam berbagai aktivitas sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Tak hanya sekadar hadir, Zaskia juga menyampaikan pesan-pesan penting tentang perdamaian, hak asasi manusia, dan solidaritas global dalam setiap aktivitas kemanusiaannya. Hal ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral sebagai sosok publik yang memiliki pengaruh besar terhadap pengikutnya, baik di dunia nyata maupun dunia digital.
Melalui unggahan di media sosial maupun wawancara media, Zaskia selalu berpesan bahwa perjuangan kemanusiaan bukan hanya tanggung jawab aktivis atau organisasi tertentu, melainkan menjadi tanggung jawab semua manusia yang memiliki hati nurani.
Zaskia Adya Mecca: Perjalanan Karier dan Aktivitas Kemanusiaan
Nama Zaskia Adya Mecca tentu tidak asing di kalangan masyarakat Indonesia. Lahir di Jakarta pada 8 September 1987, Zaskia memiliki darah keturunan Sunda, Aceh, dan Jerman. Ia mulai dikenal publik sejak mengikuti ajang Model Kawanku pada 2001, di mana ia meraih posisi runner-up. Dari sanalah kariernya di dunia hiburan mulai melesat.
Namanya semakin dikenal lewat perannya di berbagai sinetron populer, seperti "Kiamat Sudah Dekat", "Cinta SMU", dan "Para Pencari Tuhan", di mana perannya sebagai Aya membuatnya identik dengan karakter perempuan muslimah. Di dunia film, Zaskia semakin memantapkan kiprahnya melalui peran di film "Ayat-Ayat Cinta" (2007) dan "Hijab" (2015), yang membuatnya semakin lekat dengan citra aktris syar’i.
Di luar dunia hiburan, Zaskia juga aktif di dunia bisnis kreatif, khususnya di bidang fashion muslimah bersama sang suami, sutradara ternama Hanung Bramantyo, yang ia nikahi pada 14 September 2009. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai enam anak yang menjadi sumber kekuatan dan semangat hidupnya.
Namun di balik kesuksesan kariernya, Zaskia selalu menunjukkan sisi lain sebagai pribadi yang peduli terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Keaktifannya dalam berbagai kegiatan sosial telah lama ia tunjukkan, mulai dari penggalangan dana untuk korban bencana alam hingga menyuarakan hak-hak perempuan dan anak.
Global March to Gaza: Seruan Solidaritas untuk Palestina
Aksi Global March to Gaza sendiri merupakan sebuah gerakan solidaritas internasional untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan dan kekerasan yang terjadi selama bertahun-tahun. Gerakan ini melibatkan aktivis kemanusiaan, tokoh masyarakat, hingga figur publik dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dalam situasi konflik yang masih terus berlangsung di wilayah Gaza, aksi seperti ini menjadi penting untuk menyampaikan pesan perdamaian sekaligus menekan dunia internasional agar lebih serius menyelesaikan konflik yang menelan banyak korban jiwa, terutama dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Bagi Zaskia, partisipasinya dalam aksi tersebut adalah panggilan hati. Ia menyadari bahwa dukungan masyarakat internasional, khususnya dari Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi kekuatan moral untuk rakyat Palestina agar tidak merasa sendiri dalam perjuangan mereka.
"Kami di sini bukan hanya membawa doa, tapi juga membawa semangat dan suara solidaritas seluruh rakyat Indonesia untuk saudara-saudara kita di Gaza," ujar Zaskia dengan penuh haru.
Menjadi Contoh Bagi Generasi Muda
Langkah berani yang diambil Zaskia Adya Mecca bukan hanya memberi inspirasi bagi kalangan perempuan, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi generasi muda Indonesia untuk lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan global. Bahwa eksistensi di dunia hiburan, media sosial, atau karier pribadi tetap harus diimbangi dengan kepedulian terhadap sesama.
Di tengah maraknya isu yang bersifat konsumtif di media sosial, langkah seperti yang ditunjukkan Zaskia menjadi angin segar bahwa masih banyak figur publik yang konsisten membawa pesan-pesan positif untuk membangun empati sosial.
Sebagai penutup, langkah Zaskia Adya Mecca dalam Global March to Gaza bukan sekadar aksi simbolis, melainkan wujud nyata keberanian seorang perempuan Indonesia yang memadukan peran sebagai ibu, istri, artis, dan aktivis kemanusiaan.
Semoga langkah-langkah kecil namun penuh makna seperti ini bisa menjadi pengingat bahwa di tengah kesibukan apapun, selalu ada ruang untuk peduli terhadap sesama.