PSSI Resmi Terapkan Wasit Asing di Liga 1, Erick Thohir Beberkan Alasan dan Skema Baru Perwasitan

Kamis, 12 Juni 2025 | 08:20:55 WIB
PSSI Resmi Terapkan Wasit Asing di Liga 1, Erick Thohir Beberkan Alasan dan Skema Baru Perwasitan

JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memutuskan untuk menggunakan jasa wasit asing dalam kompetisi Liga 1 Indonesia. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebagai bagian dari reformasi besar-besaran sistem perwasitan nasional.

Langkah berani PSSI tersebut diambil untuk menjawab keresahan berbagai pihak, termasuk klub-klub Liga 1 yang selama ini kerap mempertanyakan kualitas perangkat pertandingan. Dalam skema yang diusung, PSSI akan menerapkan komposisi 30 persen wasit asing dan 70 persen wasit lokal untuk memimpin pertandingan Liga 1.

Pengumuman kebijakan tersebut disampaikan Erick Thohir melalui akun Instagram resminya pada Rabu, 12 Juni 2025, seusai melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, di Osaka, Jepang. Erick menegaskan bahwa keputusan ini merupakan langkah serius PSSI untuk meningkatkan kualitas perwasitan nasional secara profesional, transparan, dan akuntabel.

“Kami akan mulai menjalankan sistem penilaian, pemantauan pelatihan, dan penunjukan wasit secara digital. Kami juga mendorong penggunaan wasit asing dan wasit Indonesia di Liga 1 dengan rasio 30 persen wasit asing dan 70 persen wasit Indonesia,” tegas Erick Thohir dalam pernyataannya.

Alasan PSSI Gunakan Wasit Asing di Liga 1

Kebijakan penggunaan wasit asing oleh PSSI bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Selama beberapa musim terakhir, kualitas wasit lokal Liga 1 memang sering mendapat sorotan tajam dari publik maupun kalangan klub peserta liga. Beberapa insiden kontroversial yang terjadi akibat keputusan-keputusan wasit dianggap memengaruhi hasil pertandingan secara signifikan.

Kondisi tersebut memunculkan tuntutan reformasi besar-besaran dalam tubuh perwasitan nasional. Salah satu solusi konkret yang akhirnya dipilih PSSI adalah menghadirkan wasit asing yang memiliki pengalaman memimpin pertandingan di level internasional.

Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, turut memberikan penjelasan terkait langkah strategis ini. Ogawa menilai turunnya kepercayaan publik terhadap perangkat pertandingan di Indonesia harus segera diatasi, dan penggunaan wasit asing merupakan salah satu solusi jangka pendek yang efektif.

“Kami memahami bahwa ada penurunan kepercayaan terhadap perangkat pertandingan. Oleh karena itu, penggunaan wasit asing dapat menjadi langkah solusi jangka pendek dan menjadi media pembelajaran bagi wasit lokal untuk meningkatkan kualitas mereka,” ujar Yoshimi Ogawa.

Namun demikian, Ogawa mengingatkan bahwa penggunaan wasit asing tidak boleh menjadi solusi permanen. Justru, dengan kehadiran wasit asing, diharapkan akan terjadi transfer ilmu dan pengalaman bagi wasit lokal agar kualitas mereka bisa meningkat secara bertahap.

“Jika terlalu bergantung pada wasit luar negeri tanpa diiringi pelatihan yang serius, perkembangan wasit lokal akan terhambat. Kami ingin memastikan wasit Indonesia berkembang bersama,” lanjut Ogawa.

Bukti Efektivitas: Wasit Asing Minim Kontroversi

Sejatinya, penggunaan wasit asing di Liga 1 Indonesia sudah pernah dilakukan dalam beberapa pertandingan musim ini. Nama-nama seperti Adham Makhadmeh (Yordania), Nazmi Nasaruddin (Malaysia), dan Ko Hyung-jin (Korea Selatan) sempat dipercaya untuk memimpin laga-laga penting Liga 1. Menariknya, pertandingan yang dipimpin oleh wasit-wasit asing tersebut nyaris tanpa kontroversi yang berarti.

Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas perwasitan dari luar negeri mampu menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih kondusif, adil, dan profesional. Kondisi tersebut jelas menjadi pertimbangan kuat PSSI untuk mengadopsi kebijakan ini secara lebih luas di musim depan.

Pengalaman positif inilah yang diyakini dapat menjadi titik balik bagi sistem perwasitan Liga 1, sekaligus membangun kembali kepercayaan para pelaku sepak bola nasional terhadap penyelenggaraan kompetisi domestik.

“Kami ingin membangun kepercayaan yang kuat terhadap Liga 1. Penggunaan wasit asing bukan hanya soal kualitas, tapi juga soal menciptakan keadilan dan kenyamanan bagi semua klub peserta,” tegas Erick Thohir lagi.

Transformasi Sistem Perwasitan Nasional

Selain mendatangkan wasit asing, PSSI juga tengah menyiapkan reformasi besar dalam sistem pengawasan dan penilaian kinerja wasit. Salah satu terobosan yang akan diterapkan adalah penggunaan sistem penilaian dan pemantauan berbasis digital. Dengan sistem ini, performa setiap wasit akan dipantau secara transparan dan obyektif, sehingga meminimalkan potensi kecurangan atau praktik tidak profesional.

Langkah digitalisasi dalam sistem perwasitan diyakini dapat mempercepat proses evaluasi sekaligus meningkatkan standar kualitas perangkat pertandingan. Transformasi sistem perwasitan nasional ini juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang PSSI dalam upaya meningkatkan standar sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, PSSI juga akan memperluas program pelatihan intensif bagi para wasit lokal, termasuk membuka peluang bagi mereka untuk mengikuti program pembinaan di luar negeri. Kolaborasi dengan federasi sepak bola asing juga akan diperkuat, guna membuka akses bagi wasit-wasit muda Indonesia untuk mendapatkan pengalaman memimpin pertandingan internasional.

Dukungan dari Klub dan Pecinta Sepak Bola

Langkah PSSI menghadirkan wasit asing di Liga 1 mendapat respons positif dari berbagai kalangan, khususnya para pengurus klub peserta Liga 1. Beberapa manajer klub menyebut bahwa langkah ini merupakan terobosan penting demi menyelamatkan marwah kompetisi.

“Kami mendukung penuh kebijakan PSSI ini. Sudah waktunya Liga 1 memiliki standar tinggi dalam hal perwasitan agar kompetisi berjalan lebih profesional,” ungkap salah satu manajer klub Liga 1 yang enggan disebutkan namanya.

Dukungan juga datang dari para pecinta sepak bola Indonesia. Banyak yang menilai bahwa kehadiran wasit asing dapat mencegah keputusan-keputusan kontroversial yang selama ini kerap terjadi di lapangan.

Selain itu, keputusan ini juga dipandang sebagai sinyal kuat bahwa PSSI memang berkomitmen melakukan perubahan nyata, bukan hanya sebatas janji. Dengan kualitas perwasitan yang semakin baik, diharapkan Liga 1 Indonesia bisa bersaing dengan liga-liga terbaik di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia.

Menuju Liga 1 yang Lebih Profesional

Penggunaan wasit asing hanyalah salah satu langkah dari rangkaian reformasi sepak bola Indonesia yang kini digagas PSSI. Ke depan, PSSI menargetkan agar Liga 1 tidak hanya menjadi ajang kompetisi domestik semata, melainkan juga menjadi salah satu liga terbaik di kawasan Asia.

Dengan pembenahan yang serius di sektor wasit, diiringi peningkatan kualitas pemain lokal, perbaikan infrastruktur, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, target tersebut bukan hal yang mustahil untuk dicapai.

“Sepak bola Indonesia harus naik kelas. Perbaikan kualitas wasit adalah langkah awal untuk menghadirkan kompetisi yang jujur, bersih, dan profesional. Ini semua untuk masa depan sepak bola kita,” pungkas Erick Thohir.

Kebijakan ini akan mulai diimplementasikan secara penuh pada musim Liga 1 mendatang. PSSI optimistis bahwa dengan skema baru ini, kualitas pertandingan akan semakin meningkat, dan Liga 1 Indonesia bisa menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.

Terkini