JAKARTA - Bank BJB menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Melalui optimalisasi pembiayaan rumah bersubsidi, Bank BJB menegaskan komitmennya untuk memperluas akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap hunian yang layak, terutama di wilayah Jawa Barat.
Dukungan ini ditunjukkan Bank BJB lewat peningkatan target penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Jika sebelumnya kontribusi bank BJB terhadap penyaluran FLPP berada di angka 5 persen dari kuota nasional, kini bank pembangunan daerah tersebut membidik kontribusi minimal sebesar 10 persen khusus untuk wilayah Jawa Barat.
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri PKP Maruarar Sirait dalam kunjungannya ke Kantor Pusat Bank BJB di Bandung, yang mendorong agar bank tersebut berperan lebih aktif dalam mendorong percepatan realisasi rumah subsidi di provinsi dengan kebutuhan hunian tertinggi di Indonesia.
Target 30.000–35.000 Unit Rumah Subsidi di Jawa Barat
Pada tahun 2025, kuota nasional program FLPP ditingkatkan menjadi 350.000 unit rumah. Dari jumlah tersebut, Jawa Barat ditargetkan menyerap sekitar 30 persen atau setara dengan 105.000 unit. Untuk mendukung capaian ini, Bank BJB menetapkan target penyaluran antara 30.000 hingga 35.000 unit rumah subsidi di wilayah tersebut.
Direktur Utama Bank BJB terpilih, Yusuf Saadudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi peningkatan sinergi lintas pemangku kepentingan, termasuk bekerja sama erat dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan BP Tapera sebagai pengelola dana subsidi.
“Bank BJB menyalurkan FLPP melalui kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat maksimal dalam mendukung program-program Pemerintah untuk rakyat kita, terutama di Jawa Barat,” ujar Yusuf dalam acara Rapat Koordinasi Optimalisasi Program KPR Sejahtera FLPP yang digelar Kementerian PKP bersama BP Tapera, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Realestat Indonesia (REI), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat, pada 2 Juni 2025.
Capaian Penyaluran FLPP Capai Lebih dari Rp344 Miliar
Sejak Presiden Prabowo Subianto resmi dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga 2 Juni 2025, Bank BJB telah menyalurkan FLPP kepada 2.119 unit rumah. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp344,3 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp258,2 miliar bersumber dari dana BP Tapera, sedangkan Rp86 miliar berasal dari dana PT SMF.
Secara akumulatif sejak bergabung sebagai bank penyalur FLPP pada tahun 2016, Bank BJB telah merealisasikan pembiayaan kepada 37.636 unit rumah dengan nilai total mencapai Rp4,6 triliun. Penyaluran ini tersebar di berbagai kabupaten/kota seperti Bekasi, Subang, Tangerang, Sumedang, Cirebon, Kuningan, Bogor, Sukabumi, Garut, dan Bandung.
Menteri PKP Minta Bank BJB Lakukan Terobosan dan Inovasi
Menteri PKP Maruarar Sirait menilai langkah Bank BJB sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian terhadap masyarakat, terutama dalam mengatasi backlog kebutuhan perumahan yang tinggi di Jawa Barat. Ia mendorong Bank BJB untuk tidak ragu meningkatkan target penyaluran FLPP dan melakukan berbagai terobosan agar lebih banyak rakyat yang mendapatkan rumah layak huni.
“Saya selalu mendorong agar Bank BJB lebih semangat menyalurkan FLPP, apalagi masih banyak rakyat Jawa Barat yang membutuhkan rumah layak huni. Mari kita berlomba-lomba berbuat kebaikan dan membantu rakyat untuk memiliki rumah layak huni lewat FLPP,” tutur Maruarar Sirait dalam sambutannya.
Apresiasi Pemerintah untuk Peran Strategis Bank BJB
Sebagai bank pembangunan daerah yang telah tumbuh bersama masyarakat Jawa Barat, Bank BJB menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan dari Pemerintah melalui Kementerian PKP dan BP Tapera. Kepercayaan tersebut menjadi motivasi bagi Bank BJB untuk terus meningkatkan kualitas layanan pembiayaan perumahan yang inklusif dan terjangkau.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Jawa Barat untuk mengetahui jumlah pasokan rumah subsidi yang ada. Kami siap mendukung Program 3 Juta Rumah dan melaksanakan penyaluran FLPP lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya,” tambah Yusuf Saadudin.
Kolaborasi Lintas Sektor Didorong untuk Percepat Realisasi
Acara koordinasi yang dihadiri oleh jajaran tinggi pemerintahan dan pelaku industri properti ini juga menjadi momen penting bagi penguatan kolaborasi lintas sektor. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Ketua Umum REI Joko Suranto, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Ketua Umum Kadin Jabar Almer Faiq Rusydi, Komisaris Bank BJB Rudie Kusmayadi, serta jajaran Direksi Bank BJB dan Bank BJB Syariah.
Dalam forum tersebut, seluruh pemangku kepentingan sepakat bahwa percepatan program rumah subsidi membutuhkan sinergi antara pemerintah, perbankan, pengembang, dan asosiasi industri. Terlebih, dengan meningkatnya tekanan kebutuhan perumahan, khususnya bagi generasi muda dan MBR di kawasan perkotaan.
Rumah Bukan Sekadar Bangunan, Tapi Fondasi Kesejahteraan
Bank BJB menekankan bahwa rumah bukan hanya bangunan fisik, tetapi fondasi penting dalam membangun keluarga dan masyarakat yang sejahtera. Dengan semangat gotong royong, Bank BJB berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia memiliki rumah yang layak, aman, dan terjangkau.
Melalui peningkatan penyaluran FLPP dan dukungan terhadap Program 3 Juta Rumah, Bank BJB menegaskan perannya bukan hanya sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai motor pembangunan daerah yang menjawab kebutuhan esensial masyarakat: tempat tinggal yang manusiawi.