PLN UBP Kamojang Perangi Stunting dengan Intervensi Komunitas yang Terarah dan Efektif

Jumat, 23 Mei 2025 | 10:25:29 WIB

Sukabumi – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang melalui PLTP Gunung Salak menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Bentuk komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Kader, Kelas Ibu Hamil, dan Ibu Balita bagi mitra binaan di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan yang berlangsung pada 20 Mei 2025 ini diikuti oleh 120 peserta dan menghadirkan dr. Ius Yuziana, AIFO-K, M.MKes, MMRS sebagai narasumber.

Data dari Puskesmas Kalapanunggal tahun 2024 menunjukkan bahwa angka stunting di Desa Pulosari masih tergolong tinggi, mencerminkan masalah gizi kronis yang memerlukan penanganan holistik. Stunting bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif, kemampuan belajar, serta produktivitas mereka di masa mendatang. Oleh karena itu, PLN IP PLTP Gunung Salak memfokuskan perhatian pada penguatan peran kader posyandu, ibu hamil, dan ibu balita dalam mendukung 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) guna mencegah terjadinya stunting.

Manajer Unit PLN IP PLTP Gunung Salak, Mulyadi Kusumah, menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan perusahaan. Ia menyampaikan apresiasinya kepada para kader posyandu yang bersemangat mengikuti pelatihan. “Harapannya, ilmu yang diperoleh bisa langsung diterapkan oleh para ibu hamil dan ibu balita untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program CSR SARASEHAN (Pulosari Sehat Sejahtera Mandiri), yang bertujuan memperkuat peran posyandu dalam upaya penurunan stunting melalui peningkatan kapasitas kader, pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta kegiatan pendukung lainnya seperti peternakan ayam petelur yang dijalankan oleh kader posyandu sejak 2024. Program ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya poin 3, 5, 6, 10, 11, dan 17.

H. Setyaramdhani, perwakilan dari Puskesmas Kalapanunggal, menyampaikan apresiasinya kepada PLN IP PLTP Gunung Salak atas kerja sama yang terjalin dalam upaya mengatasi stunting, yang merupakan salah satu prioritas pemerintah. Ia berharap inisiatif seperti pelatihan kader, pemberian PMT, dan kelas ibu balita dapat terus dilanjutkan dan menjadi model bagi daerah lain.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Posyandu Desa Pulosari, Ela Hayati, mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan sangat membantu masyarakat. “Pelatihan ini menjawab kebutuhan kami akan pengetahuan tentang stunting. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan PLN IP semakin maju,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan kader posyandu semakin kompeten dalam memantau perkembangan anak, memberikan edukasi tentang gizi, serta melakukan deteksi dini terhadap risiko stunting. Sementara itu, kelas untuk ibu hamil dan ibu balita menjadi media yang efektif untuk meningkatkan pemahaman mengenai gizi seimbang, perawatan selama kehamilan, pola asuh yang baik, dan peran aktif keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.

Terkini