JAKARTA — Sektor properti nasional menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2025. Pendapatan dari sektor real estat tumbuh pesat mencapai 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh serah terima unit proyek yang tepat waktu serta tingginya minat masyarakat terhadap hunian tapak di sejumlah wilayah strategis, terutama Tangerang.
Salah satu perusahaan pengembang besar mencatatkan pendapatan real estat sebesar Rp1,74 triliun pada kuartal pertama tahun ini, meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Kinerja positif ini juga tercermin dari laba kotor yang mencapai Rp577 miliar serta EBITDA sebesar Rp321 miliar dengan margin EBITDA yang stabil di angka 18%.
Pra-penjualan atau marketing sales selama tiga bulan pertama tahun ini pun mencatat hasil positif. Nilainya mencapai Rp1,26 triliun atau sekitar 20% dari target tahunan perusahaan. Menariknya, sekitar 80% dari total pra-penjualan berasal dari segmen hunian tapak, mengindikasikan bahwa pasar perumahan masih menjadi magnet utama bagi masyarakat yang ingin memiliki properti, baik untuk dihuni maupun sebagai investasi jangka panjang.
“Permintaan terhadap hunian tapak masih sangat kuat, terutama di kawasan dengan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang pesat,” ujar CEO dari perusahaan pengembang tersebut. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan akan terus memperluas ekspansi di sejumlah proyek strategis, termasuk pengembangan kawasan hunian baru di Lippo Cikarang Cosmopolis dan Tanjung Bunga Makassar.
Menurutnya, ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat portofolio properti di wilayah-wilayah dengan prospek pertumbuhan tinggi. “Kami melihat bahwa kawasan-kawasan seperti Cikarang dan Makassar memiliki potensi besar sebagai pusat hunian dan komersial baru. Infrastruktur yang terus berkembang menjadi faktor pendorong utama,” tambahnya.
Tangerang Jadi Lokasi Paling Diminati Pencari Rumah
Seiring dengan menggeliatnya kembali sektor properti, tren pencarian rumah oleh masyarakat pun menunjukkan pergeseran yang menarik. Tangerang menjadi wilayah paling populer untuk pencarian rumah pada kuartal pertama tahun 2025. Berdasarkan data agregat dari berbagai platform digital, Tangerang menyumbang sekitar 15,6% dari total permintaan listing rumah di Indonesia.
Popularitas Tangerang bahkan mengungguli Jakarta Selatan yang berada di posisi kedua dengan 11,5% dan Jakarta Barat di posisi ketiga dengan 9,5%. Kota-kota penyangga Jakarta seperti Bekasi dan Depok juga tetap berada dalam radar pencarian, namun tidak seintens Tangerang.
“Tangerang terus mencatat tren peningkatan permintaan yang konsisten setiap bulan. Ini mengindikasikan adanya pergeseran preferensi masyarakat ke arah wilayah dengan harga yang masih kompetitif namun aksesnya semakin mudah,” ungkap Kepala Riset dari sebuah perusahaan riset properti terkemuka.
Tingginya permintaan ini juga ditopang oleh pertumbuhan generasi muda yang aktif mencari hunian pertama mereka. Kelompok usia 25-34 tahun menjadi demografis paling dominan dalam pencarian rumah di kawasan ini. Ketersediaan fasilitas umum, konektivitas transportasi, serta harga yang masih terjangkau menjadi daya tarik utama.
Proyek Hunian Baru di Tangerang Digenjot
Menanggapi tingginya minat masyarakat terhadap wilayah Tangerang, para pengembang mulai agresif melakukan ekspansi proyek hunian. Salah satunya melalui peluncuran proyek Park Serpong, sebuah kawasan hunian terpadu yang menyasar berbagai segmen pasar, dari keluarga muda hingga konsumen kelas menengah ke atas.
Proyek ini menawarkan hunian dengan konsep hijau dan fasilitas lengkap seperti taman tematik, pusat kebugaran, dan ruang komunitas yang mendukung gaya hidup urban modern. “Kami ingin memberikan hunian yang tidak hanya layak secara fisik, tetapi juga mendukung kualitas hidup penghuninya,” ujar CEO pengembang.
Park Serpong menjadi bukti bahwa pengembang kini lebih selektif dalam memilih lokasi proyek, dengan mengedepankan aksesibilitas, potensi pertumbuhan nilai properti, serta kelengkapan fasilitas sekitar.
Tren Nasional Properti 2025 Positif
Tidak hanya di Tangerang, geliat pasar properti nasional juga menunjukkan arah positif. Data penjualan properti residensial mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 0,73% pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan paling tinggi tercatat pada segmen hunian kecil dan menengah, yang menjadi incaran utama keluarga muda dan pekerja profesional.
Dukungan dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan insentif properti turut membantu mendorong minat pembeli. Insentif seperti PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah pertama serta ketersediaan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga rendah menjadi faktor penting dalam mendorong penjualan.
Sementara itu, para pengamat properti memproyeksikan pertumbuhan sektor properti pada 2025 berada di kisaran 2,2% hingga 2,3%. Stabilitas makroekonomi, pengendalian inflasi, serta keberlanjutan proyek infrastruktur nasional menjadi faktor utama yang menopang proyeksi tersebut.
“Dengan kondisi makro yang semakin stabil dan dukungan regulasi, kami yakin sektor properti akan terus tumbuh secara berkelanjutan sepanjang tahun ini,” ungkap seorang analis properti senior.
Harapan ke Depan: Properti Sebagai Pilar Ekonomi
Kebangkitan sektor properti tidak hanya membawa dampak positif bagi pelaku industri, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan jasa keuangan. Peran sektor ini sebagai pilar pertumbuhan ekonomi nasional pun semakin relevan.
Dari sisi konsumen, adanya peningkatan minat terhadap rumah pertama menunjukkan bahwa masyarakat mulai kembali percaya diri untuk melakukan pembelian aset jangka panjang. Hal ini menjadi indikator penting bahwa pemulihan ekonomi pascapandemi telah berada di jalur yang benar.
Ke depan, tantangan utama yang perlu diantisipasi adalah menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan harga bahan bangunan, dan memastikan pasokan properti tetap seimbang dengan permintaan. Pemerintah bersama pelaku industri diharapkan terus bersinergi agar momentum pemulihan ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat, proyek baru yang agresif, dan minat masyarakat yang terus meningkat—terutama di kawasan strategis seperti Tangerang—tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun kebangkitan sektor properti nasional.