JAKARTA — Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan plafon pinjaman yang fleksibel dan cicilan ringan, KUR BRI menjadi solusi modal usaha yang menjangkau masyarakat luas.
Program KUR dari BRI dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Melalui program ini, nasabah dapat mengajukan pinjaman hingga Rp300 juta dengan bunga rendah dan tenor yang bisa disesuaikan.
“Kami terus berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha, terutama UMKM, agar bisa tumbuh dan berkembang. Program KUR BRI memberikan akses pembiayaan dengan proses yang mudah, bunga ringan, dan tanpa agunan tambahan,” ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam pernyataan resminya.
Pinjaman Hingga Rp300 Juta dengan Cicilan Ringan
Salah satu keunggulan KUR BRI adalah fleksibilitas dalam pengajuan pinjaman. Mulai dari Rp10 juta hingga Rp300 juta, pelaku usaha dapat menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kebutuhan modal usaha mereka. Dengan tenor hingga 60 bulan, cicilan menjadi lebih terjangkau.
Berikut ini simulasi angsuran untuk plafon pinjaman KUR BRI sebesar Rp10 juta:
Tenor 12 bulan: Rp883.333 per bulan
Tenor 24 bulan: Rp466.667 per bulan
Tenor 36 bulan: Rp327.778 per bulan
Tenor 48 bulan: Rp258.333 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp216.667 per bulan
Sementara itu, untuk plafon maksimal Rp300 juta, simulasi angsuran per bulan sebagai berikut:
Tenor 12 bulan: Rp26.500.000 per bulan
Tenor 24 bulan: Rp14.000.000 per bulan
Tenor 36 bulan: Rp9.833.333 per bulan
Tenor 48 bulan: Rp7.750.000 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp6.500.000 per bulan
Dengan cicilan mulai dari Rp216 ribu per bulan, KUR BRI membuka kesempatan yang luas bagi pelaku usaha untuk mendapatkan tambahan modal dengan beban pembayaran yang ringan.
Modal Usaha Tak Lagi Jadi Masalah
Dalam konteks kewirausahaan, meminjam dana bukan lagi dianggap sebagai hal negatif. Jika digunakan dengan tepat untuk pengembangan bisnis, pinjaman seperti KUR justru menjadi katalisator pertumbuhan usaha.
“Pinjaman ini bukan hutang konsumtif, melainkan solusi produktif. Dengan modal tambahan, pelaku usaha bisa memperluas lini bisnis, meningkatkan kapasitas produksi, dan mencapai target-target baru,” jelas Supari.
Sebagai contoh, pelaku usaha di bidang kuliner dapat menggunakan dana pinjaman untuk membeli peralatan masak yang lebih modern, membuka cabang baru, atau memperluas jaringan distribusi. Sementara itu, pengusaha retail bisa menambah stok barang, merenovasi tempat usaha, atau melakukan promosi untuk menjangkau pelanggan baru.
Tanpa Jaminan Tambahan dan Proses Mudah
Salah satu keunggulan lain dari KUR BRI adalah proses pengajuan yang tidak ribet. Nasabah tidak perlu memberikan jaminan tambahan karena KUR merupakan kredit bersubsidi dari pemerintah yang memang dirancang untuk membantu sektor usaha mikro.
Untuk mendapatkan pinjaman, calon debitur cukup memenuhi beberapa persyaratan dasar seperti:
Warga Negara Indonesia (WNI)
Memiliki usaha produktif dan layak
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif (KPR, KKB, Kartu Kredit)
Menyediakan dokumen identitas dan legalitas usaha
Dengan syarat yang mudah dan proses pengajuan yang cepat, KUR BRI menjadi salah satu pilihan utama pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan.
KUR BRI 2025 Fokuskan Perluasan Akses Modal
Program KUR BRI tahun 2025 menargetkan perluasan akses kepada sektor usaha yang lebih beragam. Selain usaha perdagangan dan kuliner, sektor digital, pertanian, perikanan, hingga industri kreatif juga menjadi fokus pembiayaan.
Dalam rangka mempercepat penyaluran, BRI juga mengembangkan teknologi digital untuk pengajuan KUR. Nasabah dapat mengakses informasi hingga pengajuan pinjaman melalui aplikasi BRImo maupun website resmi BRI.
“Digitalisasi dalam pengajuan KUR adalah bentuk adaptasi kami terhadap kebutuhan masyarakat modern. Nasabah kini tidak perlu lagi antre di kantor cabang karena bisa melakukan proses awal secara online,” tambah Supari.
Dampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang mengakses KUR, BRI juga mencatat dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah. Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya sulit berkembang kini mampu meningkatkan omset secara signifikan setelah memperoleh pembiayaan.
Menurut data BRI, pada 2024 lalu, lebih dari 6 juta pelaku usaha telah mendapatkan manfaat dari program KUR dengan total penyaluran lebih dari Rp250 triliun.
“Ini membuktikan bahwa akses pembiayaan yang inklusif adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat. Kami percaya, jika pelaku usaha kecil maju, maka ekonomi nasional juga ikut tumbuh,” pungkas Supari.