ASDP Tingkatkan Konektivitas Nusantara Sebagai Langkah Strategis Dalam Pengembangan Pariwisata Waterfront

Jumat, 13 Juni 2025 | 19:15:47 WIB

Labuan Bajo — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkuat kontribusinya dalam pembangunan Indonesia dengan memperluas konektivitas maritim, mencakup wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), serta menjadikan pelabuhan sebagai destinasi wisata internasional.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa peran ASDP lebih dari sekadar penyedia layanan penyeberangan. ASDP menghubungkan pulau-pulau Indonesia, memperlancar logistik, dan membuka akses ke wilayah terpencil.

“Peran kami adalah memperkuat konektivitas, mendukung ekonomi, dan mengembangkan pariwisata yang dapat bersaing di pasar global,” kata Heru.

ASDP mengelola lebih dari 300 lintasan penyeberangan, termasuk rute utama Merak–Bakauheni, yang vital bagi mobilitas logistik dan masyarakat antara Jawa dan Sumatera. Dua rute Long Distance Ferry (Balikpapan–Parepare dan Jangkar–Lembar) juga mendukung distribusi barang antarwilayah.

Layanan Perintis untuk Wilayah 3T
ASDP mengoperasikan 210 lintasan perintis dengan 83 kapal, memberikan layanan transportasi ke daerah 3T. Pemerintah juga menyediakan subsidi Rp450,4 miliar pada 2025 untuk mendukung kelangsungan layanan ini.

“Layanan perintis membuka akses dan peluang ekonomi. Beberapa lintasan telah berkembang menjadi rute komersial,” tambah Heru.

Pelabuhan Sebagai Pusat Ekonomi dan Wisata
Selain itu, ASDP mengembangkan pelabuhan menjadi pusat ekonomi dan wisata. Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan dan Marina Labuan Bajo adalah contoh pelabuhan yang kini menjadi daya tarik wisata sekaligus pendorong ekonomi lokal.

“Pelabuhan kini lebih dari sekadar titik transit. Kami menjadikannya sebagai pusat ekonomi dan destinasi wisata,” tutup Heru.

Dengan mengutamakan konektivitas, logistik, dan pariwisata, ASDP terus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Terkini