6 Cara Mendapatkan Passive Income dari Saham agar Investasi Tetap Cuan

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:26:07 WIB
cara mendapatkan passive income dari saham

Jakarta - Cara mendapatkan passive income dari saham tidak selalu berkaitan dengan aktivitas jual beli untuk mencari keuntungan cepat. 

Selain capital gain, saham juga dapat menjadi sumber penghasilan pasif melalui pembagian dividen, investasi reksa dana saham, ETF, serta penerapan strategi tertentu yang berorientasi jangka panjang.

Pendapatan pasif dari instrumen saham berpotensi memberikan pemasukan tambahan yang relatif konsisten apabila kamu mampu memilih aset dan strategi yang sesuai dengan profil risiko. 

Melalui pembahasan ini, kamu akan mengenal berbagai cara memanfaatkan saham sebagai sumber penghasilan pasif sekaligus tips agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. 

Sehingga cara mendapatkan passive income dari saham dapat dijalankan secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Apa Itu Passive Income dari Saham?

Pendapatan pasif merupakan pemasukan yang bisa diperoleh tanpa harus terlibat aktif dalam pekerjaan atau aktivitas transaksi secara berulang. 

Dalam konteks investasi, penghasilan semacam ini umumnya didapat melalui pembagian keuntungan secara rutin, seperti dividen atau instrumen lain yang memberikan imbal hasil berkala.

Hal ini berbeda dengan keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham, di mana investor harus melakukan transaksi untuk merealisasikan laba. 

Penghasilan pasif dari saham tetap dapat diterima meskipun pemilik saham tidak sering melakukan jual beli di pasar.

Ada beberapa pendekatan yang kerap diterapkan untuk memperoleh pendapatan pasif dari instrumen saham, di antaranya:

  1. Pembagian dividen dari emiten yang konsisten memberikan keuntungan kepada pemegang saham
  2. Penempatan dana pada reksa dana saham yang dikelola secara profesional
  3. Pemanfaatan skema reinvestasi dividen agar keuntungan terus bertumbuh
  4. Investasi pada ETF saham yang berfokus pada pembagian dividen

Apabila dijalankan dengan perencanaan dan strategi yang matang, pendapatan pasif dari saham dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam membangun kestabilan dan kemandirian finansial jangka panjang.

Cara Mendapatkan Passive Income Dari Saham

Cara mendapatkan penghasilan pasif dari saham bukanlah sesuatu yang instan, tetapi bisa dibangun secara bertahap melalui strategi yang tepat dan konsisten.

Saham tidak hanya berpotensi memberikan keuntungan dari kenaikan harga, tetapi juga dari aliran pendapatan rutin jika dikelola dengan baik. 

Berikut penjelasan lengkap dari beberapa metode yang dapat dimanfaatkan:

1. Investasi pada Saham Dividen
Saham dividen berasal dari perusahaan yang secara rutin membagikan sebagian laba bersihnya kepada pemegang saham.

Perusahaan seperti ini umumnya sudah mapan, memiliki arus kas stabil, serta kinerja bisnis yang relatif konsisten. 

Dengan memegang saham dividen, investor berpotensi menerima pemasukan berkala tanpa perlu menjual saham yang dimiliki.

Dalam memilih saham dividen, penting untuk memperhatikan rasio pembagian dividen, pertumbuhan laba, stabilitas bisnis, dan riwayat pembayaran dividen dalam beberapa tahun terakhir. 

Saham dengan dividen yang stabil cenderung cocok untuk tujuan jangka panjang dan penghasilan pasif.

2. Program Reinvestasi Dividen (Dividend Reinvestment Plan)
Skema reinvestasi dividen memungkinkan dividen yang diterima digunakan kembali untuk membeli saham tambahan secara otomatis. 

Dengan cara ini, jumlah saham akan terus bertambah tanpa perlu menambah modal baru.
Keuntungan utama dari strategi ini terletak pada efek pertumbuhan majemuk. 

Semakin lama periode investasi, semakin besar dampak pertumbuhan yang dihasilkan. Strategi ini sangat cocok bagi investor yang tidak membutuhkan dana tunai dalam waktu dekat dan ingin memaksimalkan nilai portofolio dalam jangka panjang.

3. Investasi melalui Reksa Dana Saham
Reksa dana saham menjadi pilihan ideal bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur ke pasar saham tanpa harus menganalisis emiten satu per satu. 

Dana yang dihimpun dari investor akan dikelola oleh manajer investasi profesional ke dalam berbagai saham.

Selain memberikan diversifikasi, reksa dana juga membantu mengurangi risiko karena dana tersebar ke banyak perusahaan dan sektor. 

Beberapa produk reksa dana membagikan hasil investasi kepada pemegang unit, sehingga tetap berpotensi memberikan aliran pendapatan pasif.

4. Memanfaatkan ETF Berbasis Saham Dividen
ETF yang berfokus pada saham-saham dividen memungkinkan investor memiliki portofolio saham yang terdiversifikasi dalam satu produk yang diperdagangkan di bursa. ETF jenis ini biasanya mengikuti indeks saham dividen tertentu.

Keunggulan ETF terletak pada transparansi, likuiditas, serta biaya pengelolaan yang relatif lebih rendah dibandingkan reksa dana konvensional. 

Dengan memiliki ETF dividen, investor bisa menikmati distribusi dividen dari banyak perusahaan sekaligus tanpa harus mengelola masing-masing saham secara terpisah.

5. Strategi Reinvestasi Dividen Secara Mandiri
Selain melalui program otomatis, investor juga dapat mengatur sendiri penggunaan dividen yang diterima. 

Dividen tersebut bisa dialokasikan kembali ke saham yang sama atau dialihkan ke saham lain yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan dan pembagian dividen yang lebih baik.

Pendekatan ini memberi fleksibilitas lebih besar dalam mengelola portofolio, sekaligus membuka peluang untuk menyeimbangkan antara saham bertipe defensif dan saham bertipe bertumbuh.

6. Pemanfaatan Fitur Peminjaman Saham (Margin Lending)
Pada beberapa platform investasi, saham yang dimiliki dapat dipinjamkan kepada pihak lain untuk keperluan tertentu, dengan imbal hasil berupa bunga. 

Investor tetap memiliki saham tersebut, namun memperoleh pendapatan tambahan dari proses peminjaman.

Meski menawarkan potensi pemasukan ekstra, strategi ini perlu dipahami dengan baik karena memiliki risiko tertentu. 

Investor sebaiknya memastikan platform yang digunakan memiliki sistem pengelolaan risiko dan perlindungan aset yang jelas.

Dengan mengombinasikan beberapa strategi di atas, investor dapat membangun portofolio yang tidak hanya bertujuan mengejar kenaikan nilai aset, tetapi juga menciptakan aliran pendapatan pasif yang lebih stabil. 

Kunci utamanya adalah konsistensi, disiplin, serta pemahaman terhadap profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Keuntungan Passive Income dari Saham

1. Pendapatan Berkala Tanpa Aktivitas Intensif
Saham yang rutin membagikan dividen memungkinkan investor memperoleh pemasukan secara berkala tanpa harus aktif melakukan transaksi jual beli. 

Selama saham masih dimiliki dan perusahaan tetap membagikan dividen, investor berpotensi menerima penghasilan pasif secara konsisten. 

Hal ini cocok bagi mereka yang ingin membangun arus kas jangka panjang dengan usaha yang relatif minim.

2. Peluang Pertumbuhan Nilai Investasi
Selain memberikan dividen, saham juga memiliki potensi kenaikan harga dari waktu ke waktu. 

Jika perusahaan terus berkembang dan mencatatkan kinerja positif, nilai saham bisa meningkat. 

Dengan demikian, investor tidak hanya mendapatkan penghasilan pasif, tetapi juga peluang keuntungan dari selisih harga saat saham dijual di masa depan.

3. Fleksibel dan Mudah Disesuaikan
Investasi saham dapat dimulai dengan modal yang relatif terjangkau dan disesuaikan dengan kemampuan finansial serta tujuan investasi masing-masing. 

Investor bebas menentukan strategi, baik fokus pada dividen, pertumbuhan, atau kombinasi keduanya. 

Selain itu, pilihan saham dan instrumen pendukungnya sangat beragam, sehingga portofolio bisa disesuaikan dengan profil risiko.

Risiko Passive Income dari Saham

1. Pergerakan Harga yang Tidak Stabil
Harga saham dapat mengalami naik turun akibat berbagai faktor, seperti kondisi pasar, kinerja perusahaan, maupun sentimen investor. 

Penurunan harga saham tidak hanya memengaruhi nilai portofolio, tetapi juga berpotensi berdampak pada kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen.

2. Pembagian Dividen Tidak Bersifat Pasti
Dividen bukan kewajiban mutlak perusahaan. Jika laba menurun atau perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi, pembagian dividen bisa dikurangi atau bahkan dihentikan sementara. 

Oleh karena itu, investor tidak bisa sepenuhnya bergantung pada dividen sebagai sumber pendapatan tetap.

3. Pengaruh Kondisi Ekonomi Global
Faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi, perubahan kebijakan moneter, atau gejolak ekonomi internasional dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan pasar saham secara keseluruhan. 

Dampaknya bisa terasa pada penurunan laba perusahaan hingga berkurangnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.

Dengan memahami keuntungan dan risikonya secara seimbang, investor dapat lebih bijak dalam mengelola portofolio saham. 

Pendekatan jangka panjang, diversifikasi, serta evaluasi berkala menjadi kunci untuk menjaga potensi passive income tetap optimal.

Tips Memaksimalkan Passive Income dari Saham

Agar penerapan cara mendapatkan hasil passive income dari saham yang maksimal, ada beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan secara konsisten:

1. Fokus pada Perusahaan dengan Kondisi Keuangan Sehat
Jangan terpaku pada besarnya imbal hasil dividen saja. Pastikan perusahaan memiliki laporan keuangan yang solid, arus kas stabil, serta prospek bisnis yang jelas agar pembagian dividen lebih berkelanjutan.

2. Sebar Investasi ke Berbagai Saham
Mengalokasikan dana ke lebih dari satu saham, terutama dari sektor yang berbeda, dapat membantu menekan risiko. 

Jika satu sektor mengalami penurunan, sektor lain masih bisa menopang kinerja portofolio secara keseluruhan.

3. Pegang Saham untuk Jangka Panjang
Strategi ini akan lebih optimal jika dilakukan dengan kesabaran. Semakin lama saham dividen dimiliki, semakin besar peluang menikmati akumulasi dividen dan kenaikan nilai investasi dari waktu ke waktu.

4. Putar Kembali Dividen yang Diterima
Dividen yang diperoleh bisa dimanfaatkan untuk membeli saham tambahan. Cara ini membantu memperbesar kepemilikan aset dan mendorong pertumbuhan nilai investasi melalui efek penggandaan.

Menghasilkan pendapatan pasif dari saham merupakan langkah investasi yang cerdas untuk membangun kestabilan finansial. 

Dengan memanfaatkan saham dividen, reksa dana saham, atau ETF berbasis dividen, kamu tetap bisa memperoleh penghasilan tanpa harus memantau pasar setiap hari.

Walau menawarkan peluang menarik, investasi saham tetap memiliki risiko. Oleh karena itu, riset mendalam dan disiplin dalam menjalankan strategi sangat diperlukan. 

Dengan perencanaan yang matang, pendapatan pasif dari saham berpotensi menjadi sumber pemasukan tambahan yang konsisten dalam jangka panjang.

Sebagai penutup, dengan pemahaman yang tepat, cara mendapatkan passive income dari saham dapat menjadi langkah strategis untuk membangun penghasilan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Terkini