Proyeksi Penguatan IHSG Senin, 5 Mei 2025: Saham-Saham Pilihan untuk Hari Ini

Senin, 05 Mei 2025 | 10:03:38 WIB
Proyeksi Penguatan IHSG Senin, 5 Mei 2025: Saham-Saham Pilihan untuk Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Senin, 5 Mei 2025. Optimisme pasar semakin menguat menjelang pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal pertama tahun 2025. Hal ini menjadi sorotan utama bagi investor yang tengah menunggu perkembangan terbaru mengenai kondisi ekonomi nasional.

Pada penutupan perdagangan terakhir pada Jumat, 2 Mei 2025, IHSG berada di level 6.815,730. Namun, meskipun IHSG menunjukkan penurunan sebesar 3,73% sepanjang tahun 2025, para analis optimistis bahwa pasar saham Indonesia akan kembali menguat pada hari ini. 

“Kita melihat potensi penguatan IHSG di tengah berbagai faktor sentimen yang masih positif, seperti laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih menunjukkan angka yang cukup baik,” kata analis CGS International Sekuritas Indonesia.

Sentimen Positif: Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Para pelaku pasar saham akan sangat mencermati hasil data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I/2025 yang dijadwalkan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Menurut konsensus dari Bloomberg, Indonesia diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,93%, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan angka pertumbuhan sebelumnya yang tercatat pada 5,02%.

"Data pertumbuhan ekonomi ini sangat penting karena bisa memberi gambaran tentang kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami beberapa tantangan," ujar Tim Analis CGS International. Meskipun diperkirakan mengalami penurunan, angka ini tetap menunjukkan prospek yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang sedang berjuang menghadapi resesi.

Pengaruh Wall Street dan Sentimen Global

Selain data domestik, perkembangan bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) juga turut memberikan sentimen positif. Pasar saham AS menunjukkan penguatan yang signifikan, seiring dengan meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan China, serta solidnya data Nonfarm Payrolls yang memicu optimisme pasar. “Bursa Wall Street telah menunjukkan penguatan yang cukup solid, dan ini berpeluang mengangkat IHSG lebih lanjut,” kata analis pasar dari CGS.

Lebih lanjut, melanjutkan aksi beli oleh investor asing dan kenaikan harga komoditas mineral logam juga memberikan dampak positif terhadap pergerakan IHSG. Pasar saham Indonesia diharapkan akan mendapat dorongan tambahan dari pergerakan harga-harga komoditas, yang sejak beberapa waktu lalu menunjukkan tren menguat.

Proyeksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Berdasarkan analisis teknikal, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya pada hari ini dengan kisaran support 6.765 hingga 6.715, serta resistance 6.870 hingga 6.920. Rekomendasi saham dari CGS International Sekuritas Indonesia hari ini mencakup saham-saham seperti PANI, BUMI, TLKM, ISAT, EXCL, dan ANTM, yang diprediksi akan mencatatkan pergerakan positif.

“Saham-saham ini menunjukkan potensi yang baik dalam jangka pendek, dengan mengingat faktor sentimen positif dan data ekonomi yang stabil. Kami optimis bahwa saham-saham ini akan menunjukkan kinerja yang baik di pasar,” jelas CGS dalam risetnya.

Sementara itu, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.700 dan resistance 6.875 pada hari ini. “Secara teknikal, IHSG berhasil menembus level resistance psikologis pada 6.800. Ini membuka peluang untuk melanjutkan penguatan menuju level resistance berikutnya di 6.875,” ungkap tim analis BRI Danareksa.

Sebagai rekomendasi saham, BRI Danareksa Sekuritas menyoroti saham TPIA, BUMI, dan UNVR sebagai pilihan yang menarik hari ini. “Kami tetap menganjurkan investor untuk fokus pada saham-saham dengan fundamental kuat, seperti TPIA dan BUMI, yang berpotensi memberikan hasil positif dalam jangka menengah,” tambahnya.

Pergerakan IHSG di Awal Perdagangan

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat di level 6.844,37, mencatatkan kenaikan tipis sekitar 0,42% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Pasar saham Indonesia pun bergerak cukup dinamis dengan sejumlah saham mencatatkan penguatan signifikan, sementara beberapa saham lainnya mengalami penurunan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu yang menguat, naik sebesar 0,28% ke level Rp9.000 per saham. Tak jauh dari itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mencatatkan kenaikan kecil sebesar 0,4% menjadi Rp4.980 per saham. Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turut mengalami penguatan dengan kenaikan 1,22% menjadi Rp83 per saham.

Di sisi lain, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yang dikenal sebagai salah satu emiten di sektor industri kimia, juga mencatatkan pergerakan positif dengan kenaikan 2,02% ke level Rp8.825 per saham. Di antara top gainers, saham PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) menonjol dengan lonjakan 11,77% ke level Rp342 per saham.

Rekomendasi Profit Taking dari Mirae Asset Sekuritas

Namun, meskipun optimisme pasar masih tinggi, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengingatkan agar investor tidak terlalu terburu-buru untuk membeli saham. Mereka memperkirakan bahwa penguatan IHSG akan terbatas pada hari ini. “IHSG sudah bergerak cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir, dan kami melihat bahwa level IHSG saat ini sudah sedikit overbought. Kami merekomendasikan untuk melakukan profit taking sementara,” ujar Mirae dalam riset hariannya.

Mirae Asset memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran level 6.717 hingga 6.871, dengan support di level 6.680. “Kondisi ekonomi global dan domestik yang masih penuh ketidakpastian, serta koreksi pasar yang mungkin terjadi, menjadikan profit taking sebagai langkah yang bijaksana,” jelas Mirae.

Hari ini, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatan, meskipun terdapat beberapa sentimen yang perlu diperhatikan, seperti data ekonomi Indonesia dan perkembangan pasar global. Investor disarankan untuk mencermati perkembangan data ekonomi Indonesia serta pergerakan pasar global. Selain itu, meskipun ada peluang penguatan, langkah hati-hati dan profit taking juga menjadi rekomendasi penting mengingat ketidakpastian ekonomi yang masih ada.

Terkini