JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang selama periode angkutan mudik Lebaran 2025. Pada H-10 dan H-9 Lebaran, tercatat sekitar 25 ribu penumpang telah meninggalkan Jakarta menggunakan layanan penerbangan Garuda Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 21% dibandingkan dengan trafik penumpang pada akhir pekan sebelumnya.
Peningkatan jumlah penumpang ini mengindikasikan tingginya animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal, seiring dengan kebijakan cuti bersama dan imbauan pemerintah agar pemudik tidak menumpuk pada hari-hari tertentu.
Lonjakan Penumpang di Awal Periode Mudik
Head of Corporate Communications Garuda Indonesia, Dicky Irchamsyah, mengonfirmasi lonjakan jumlah penumpang selama akhir pekan sebelum puncak mudik Lebaran.
"Garuda Indonesia mencatatkan pergerakan 25 ribu penumpang pada akhir pekan ini, yang terdiri dari Sabtu 22 Maret dan Minggu, 23 Maret 2025," ujar Dicky.
Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Dicky tidak merinci jumlah penumpang pada pekan sebelumnya. Namun, ia menyatakan bahwa tren kenaikan jumlah penumpang telah terdeteksi sejak pertengahan Maret 2025.
Menurut Dicky, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan arus balik yang diprediksi mencapai titik tertinggi pada 6 April 2025.
Garuda Indonesia Siapkan 1,9 Juta Kursi untuk Mudik Lebaran 2025
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Garuda Indonesia Group telah menyiapkan total 1,9 juta kursi penerbangan selama periode angkutan Lebaran 2025. Dari jumlah tersebut, 1 juta kursi disediakan oleh Garuda Indonesia, sedangkan 902 ribu kursi berasal dari maskapai Citilink.
Selain itu, frekuensi penerbangan juga ditingkatkan menjadi 10.906 penerbangan untuk kedua maskapai tersebut guna mengakomodasi kebutuhan pemudik yang terus meningkat.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menjelaskan bahwa jumlah kursi yang disediakan pada Lebaran tahun ini merupakan yang terbanyak dalam tiga tahun terakhir.
"Kami menyiapkan 1.027.000 kursi dari Garuda Indonesia dan sekitar 900 ribu kursi dari Citilink. Ini adalah jumlah terbanyak dalam tiga tahun terakhir dan merupakan langkah kami untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran mudik Lebaran," jelas Ade.
Menurutnya, langkah ini merupakan komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat yang hendak merayakan Idulfitri di kampung halaman.
Garuda Indonesia Tambah Armada dan Personel untuk Hadapi Lonjakan Mudik
Guna mendukung kelancaran operasional selama periode mudik Lebaran 2025, Garuda Indonesia Group juga telah menyiapkan 95 pesawat untuk melayani penumpang. Armada ini terdiri dari:
-61 pesawat Garuda Indonesia
-34 pesawat Citilink
-3 pesawat ATR
-74 pesawat narrow body
-18 pesawat wide body
Selain itu, maskapai juga memastikan kesiapan personel dengan menugaskan 1.497 cockpit crew dan 2.443 cabin crew selama periode mudik.
Langkah ini diambil untuk memastikan semua penerbangan berjalan lancar tanpa kendala operasional, termasuk dalam aspek ketepatan waktu, ketersediaan layanan, serta kenyamanan penumpang selama penerbangan.
Posko Lebaran dan Hotline Garuda Indonesia Siap Layani Pemudik
Sebagai bentuk pelayanan tambahan bagi para penumpang, Garuda Indonesia Group juga menyediakan Posko Lebaran di setiap bandara untuk memberikan informasi, bantuan, serta menangani keluhan pelanggan selama periode mudik.
Ade R. Susardi menegaskan bahwa Garuda Indonesia juga menyediakan hotline khusus bagi pemudik yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai penerbangan mereka.
"Semua pegawai Garuda akan turut membantu selama periode mudik. Jika pemudik ingin bertemu dengan direksi, mereka bisa langsung menemui kami di bandara," tambah Ade.
Dengan adanya layanan posko ini, diharapkan para penumpang dapat lebih mudah mendapatkan informasi terkait penerbangan mereka, serta memperoleh solusi cepat jika terjadi kendala di bandara.
Proyeksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Garuda Indonesia memproyeksikan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025, di mana jumlah penumpang diperkirakan mencapai angka tertinggi.
Sementara itu, puncak arus balik Lebaran diperkirakan akan berlangsung pada 6 April 2025, seiring dengan berakhirnya cuti bersama dan kembalinya masyarakat ke kota asal mereka.
Ade menyatakan bahwa maskapai telah menyusun strategi operasional agar tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara selama puncak arus mudik dan arus balik.
"Kami terus berkoordinasi dengan otoritas bandara, pihak keamanan, serta lembaga terkait lainnya untuk memastikan bahwa seluruh penerbangan berjalan lancar dan sesuai jadwal," ujar Ade.
Selain itu, maskapai juga telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi cuaca buruk atau gangguan teknis yang dapat memengaruhi jadwal penerbangan, termasuk dengan menyiapkan pesawat cadangan di beberapa bandara utama.
Komitmen Garuda Indonesia untuk Kenyamanan Pemudik
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dipersiapkan, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh penumpang selama periode mudik Lebaran 2025.
"Kami terus berupaya memastikan kelancaran perjalanan mudik, dengan menghadirkan layanan yang lebih nyaman, aman, dan tepat waktu bagi seluruh pemudik," pungkas Ade.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih lancar dan minim kendala, sehingga dapat merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman dengan tenang dan bahagia.