JAKARTA - Menyambut momentum mudik Lebaran Idul Fitri dan perayaan Ceng Beng, maskapai Garuda Indonesia menambah penerbangan ekstra guna mengakomodasi lonjakan penumpang di Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang hendak merayakan hari besar bersama keluarga.
Stasion Manager Garuda Pangkalpinang, Albian Aprio Sando, mengungkapkan bahwa tiket penerbangan dari Jakarta (CGK) menuju Pangkalpinang (PGK) sudah terjual habis hingga 2 April 2025. Sementara itu, tiket untuk rute sebaliknya dari Pangkalpinang ke Jakarta masih tersedia.
“Extra flight untuk Garuda Indonesia ada di tanggal 24, 29, 31 Maret, serta 1-5 April. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi tingginya permintaan masyarakat yang ingin pulang kampung,” ujar Albian pada Selasa 25 Maret 2025.
Menurutnya, tingginya permintaan tiket pesawat ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan diskon harga tiket. Selain itu, berdekatan waktunya perayaan Idul Fitri dengan Ceng Beng juga menjadi faktor utama meningkatnya jumlah penumpang.
“Saat ini, kita menghadapi dua momentum besar, yakni Lebaran Idul Fitri dan Ceng Beng. Banyak masyarakat yang sudah melakukan reservasi tiket sejak jauh-jauh hari,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa penerbangan dari Pangkalpinang ke berbagai tujuan juga mulai penuh, terutama pada periode 31 Maret hingga 10 April. “Untuk penerbangan keluar Pangkalpinang dalam periode tersebut, banyak tiket yang sudah terjual habis,” katanya.
Albian menjelaskan bahwa diskon tiket pesawat yang diberikan pemerintah turut menjadi daya tarik utama bagi pemudik. “Harga tiket lumayan turun, sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk pulang ke kampung halaman,” jelasnya.
Dibandingkan dengan periode mudik tahun sebelumnya, jumlah penumpang Garuda Indonesia di Bandara Depati Amir Pangkalpinang diprediksi mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan. Namun, menurutnya, dampaknya lebih terasa karena adanya dua perayaan besar secara bersamaan.
“Tahun lalu, jumlah penumpang saat mudik sudah cukup tinggi. Namun, tahun ini, karena bertepatan dengan dua momentum besar, dampaknya lebih terasa bagi maskapai,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti bahwa pada H-7 Lebaran, tingkat keterisian penerbangan mencapai 100 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang masih di angka 90 persen. “Saat ini, di H-7 sudah full 100 persen, sementara tahun lalu baru sekitar 90 persen. Artinya, animo masyarakat untuk mudik tahun ini lebih tinggi,” pungkasnya.
Dengan penambahan ekstra flight ini, diharapkan arus mudik berjalan lebih lancar dan masyarakat bisa bepergian dengan nyaman serta aman. Pemerintah dan pihak maskapai terus berupaya memberikan layanan terbaik guna memastikan pengalaman mudik yang lebih baik bagi para penumpang.