ABK KM Kuro Kuro Tewas Terpeleset dan Tenggelam di Sungai Silugonggo Pati

Selasa, 25 Maret 2025 | 23:44:57 WIB
ABK KM Kuro Kuro Tewas Terpeleset dan Tenggelam di Sungai Silugonggo Pati

JAKARTA - Seorang anak buah kapal (ABK) KM Kuro Kuro, Febrian Pamungkas (25), warga Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, ditemukan tewas di Sungai Silugonggo, Juwana, Pati. Kejadian tragis ini terjadi saat Febrian terpeleset dan jatuh ke dalam sungai saat tengah membantu proses penarikan kapal di perairan sekitar pukul 18.45 WIB pada Senin, 24 Maret 2025.

Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat KM Kuro Kuro sedang melakukan proses penarikan kapal KM Puji Jaya Poler (GT 29) yang baru saja selesai diperbaiki. Kedua kapal tersebut berada dalam posisi berdekatan dengan KM Aji Mina Perkasa (GT 98), yang membuat Febrian harus memindahkan tali pengikat kapal yang berada di buritan KM Aji Mina Perkasa.

“Korban sedang bekerja memindahkan tali pengikat kapal, namun pada saat itulah ia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai,” ungkap Hendrik. Saksi yang berada di lokasi kejadian langsung berusaha menolong dengan menyelami sekitar lokasi tempat korban jatuh, namun upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban.
 

Proses Pencarian dan Penemuan Jenazah
 

Setelah menerima laporan kejadian sekitar pukul 19.15 WIB, tim dari Sat Polairud Polresta Pati segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Tim yang dipimpin oleh Kanit Patroli Ipda Sunardi bekerja keras untuk mencari Febrian di sekitar area jatuhnya korban. Upaya pencarian ini dilakukan di sekitar sungai yang terletak di Juwana, Pati, yang dikenal dengan arusnya yang cukup deras.

"Setelah dilakukan pencarian sekitar lokasi kejadian, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Posisi korban saat ditemukan adalah kepala terbenam di dalam lumpur," jelas Kompol Hendrik Irawan.

Tim medis dan tim Inafis Sat Reskrim Polresta Pati yang berada di lokasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang mengindikasikan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam dan bukan karena tindakan kekerasan.
 

Penyebab Kematian
 

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, jenazah Febrian Pamungkas kemudian dievakuasi ke RSUD Suwondo Pati untuk dilakukan autopsi lebih lanjut. “Kami melakukan langkah-langkah sesuai prosedur, mulai dari menerima laporan, mendatangi lokasi kejadian, mencatat keterangan dari saksi, serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap jenazah korban,” jelas Hendrik.

Sementara itu, pihak keluarga korban telah diberitahu mengenai peristiwa ini. Kematian Febrian menjadi berita duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya di kapal, serta warga sekitar. Sebagai informasi, Febrian Pamungkas merupakan ABK yang bertugas di kapal KM Kuro Kuro dan sudah bekerja sebagai anak buah kapal selama beberapa waktu.
 

Pentingnya Keselamatan Kerja di Lingkungan Perairan
 

Kompol Hendrik Irawan juga menekankan pentingnya keselamatan kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan perairan. Kondisi alur sungai yang licin dan berarus deras dapat menjadi sangat berbahaya, terlebih saat melakukan manuver kapal atau pergerakan yang memerlukan kehati-hatian ekstra.

“Bekerja di lingkungan perairan memiliki risiko tinggi, dan kami mengimbau agar para pekerja selalu memperhatikan keselamatan kerja. Salah satunya adalah dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai serta mematuhi prosedur keselamatan yang berlaku,” kata Hendrik.

Selain itu, Hendrik juga menambahkan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas di sekitar perairan harus terus mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan hati-hati, terutama dalam cuaca buruk atau saat kondisi perairan yang tidak menentu.
 

Kecelakaan Kerja di Perairan
 

Kecelakaan yang terjadi pada Febrian Pamungkas merupakan salah satu dari sekian banyak insiden yang mengingatkan pentingnya keselamatan di tempat kerja, khususnya di perairan. Insiden seperti ini sering kali terjadi di lingkungan kerja yang berisiko tinggi, seperti kapal dan sektor perikanan, di mana faktor lingkungan dan kecelakaan yang tidak terduga dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian.

Pihak kepolisian juga berjanji akan terus melakukan pemantauan terhadap keselamatan kerja di area perairan, dengan harapan insiden serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. "Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan di perairan selalu memperhatikan faktor keselamatan dengan serius," tegas Hendrik.

Terkini