Emiten Nikel Tunjukkan Sinyal Positif di Tengah Volatilitas Harga, Ini Rekomendasi Saham dan Prospek 2025

Senin, 07 April 2025 | 12:28:52 WIB

JAKARTA - Kinerja perusahaan-perusahaan tambang nikel di Tanah Air menunjukkan tren yang bervariasi sepanjang 2024. Di tengah tantangan fluktuasi harga komoditas di pasar global, sejumlah emiten nikel tetap mampu mencatatkan kinerja yang positif, sementara sebagian lainnya harus menghadapi tekanan yang tidak ringan. Memasuki tahun 2025, para analis pasar modal mulai memberikan sorotan tajam terhadap prospek sektor nikel sekaligus merekomendasikan saham-saham yang dinilai menarik untuk dikoleksi.

Sebagai salah satu komoditas strategis yang menjadi tulang punggung transisi energi global, nikel memang berada di bawah tekanan akibat volatilitas harga sepanjang 2024. Gejolak harga nikel global disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari beberapa negara produsen utama, terutama Indonesia dan China, sementara permintaan belum sepenuhnya stabil.

Namun demikian, beberapa emiten nikel berhasil mencatatkan performa yang tetap solid. Salah satu perusahaan yang menonjol adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), yang dikenal dengan nama Harita Nickel. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, NCKL mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 26,97 triliun. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 13,03% secara tahunan (year on year/yoy).

“Capaian ini mencerminkan strategi bisnis NCKL yang adaptif dalam menghadapi fluktuasi pasar global, serta kemampuan perusahaan dalam menjaga kestabilan produksi dan penjualan,” ungkap salah satu analis pasar saham.

Kinerja NCKL Jadi Sorotan Positif

Pertumbuhan pendapatan yang dibukukan Harita Nickel ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi para investornya, tetapi juga memberikan gambaran optimis bagi prospek sektor nikel nasional. Di tengah tekanan harga nikel dunia, NCKL berhasil menjaga ritme bisnis dengan ekspansi pabrik pengolahan dan peningkatan efisiensi operasional.

Perusahaan ini diketahui telah memperkuat lini produksi melalui pengoperasian fasilitas pemurnian High Pressure Acid Leach (HPAL), yang memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan baku utama baterai kendaraan listrik. Langkah ini sekaligus menjawab permintaan pasar global akan produk nikel berkualitas tinggi yang ramah lingkungan.

Tak hanya NCKL, beberapa emiten lain juga menunjukkan performa yang stabil, meski harus tetap waspada terhadap gejolak harga pasar. Di antara emiten-emiten tersebut, para analis mencermati potensi cerah pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang dinilai memiliki fundamental kuat serta prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Prospek Cerah Nikel di Tahun 2025

Memasuki 2025, sektor nikel diproyeksikan akan terus menjadi salah satu sektor yang menarik untuk dicermati. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan global terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik (EV), di mana nikel memegang peran penting dalam rantai pasoknya.

Menurut riset permintaan nikel global diperkirakan akan tumbuh stabil, didorong oleh akselerasi kendaraan listrik dan kebutuhan energi bersih. China sebagai pasar terbesar EV dunia masih menjadi pendorong utama, diikuti oleh Eropa dan Amerika Serikat.

“Dengan tren elektrifikasi kendaraan yang semakin kuat, kebutuhan akan nikel sebagai bahan baku utama baterai akan terus meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi emiten-emiten nikel dalam negeri untuk memperkuat posisinya di pasar global,” ujar analis tersebut.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia sendiri telah mencanangkan target besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional. Melalui kebijakan hilirisasi mineral, pemerintah mendorong agar hasil tambang nikel diolah dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah.

“Pemerintah terus mendorong hilirisasi nikel agar memberikan multiplier effect lebih besar bagi perekonomian nasional,” jelas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan terpisah.

Rekomendasi Saham Nikel 2025

Para analis pasar modal pun mulai memberikan rekomendasi saham nikel yang layak untuk diperhatikan oleh para investor. Beberapa saham pilihan mencakup NCKL, ANTM, dan INCO, yang masing-masing dinilai memiliki prospek pertumbuhan positif serta dukungan kuat dari kebijakan pemerintah.

Untuk NCKL, dengan capaian pendapatan yang solid dan strategi ekspansi yang agresif, saham ini dianggap menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang. Sementara itu, ANTM yang terintegrasi dari hulu ke hilir dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung ekosistem baterai nasional.

Adapun INCO yang berfokus pada produksi nikel matte juga mendapat sorotan positif, terutama dengan proyek-proyek pengembangan baru yang sedang berjalan dan kolaborasi dengan mitra strategis global.

“Kami merekomendasikan buy untuk saham NCKL, ANTM, dan INCO, mengingat prospek pertumbuhan yang positif serta valuasi yang masih menarik,” terang salah satu analis dari sekuritas terkemuka.

Meski demikian, investor tetap diingatkan untuk memperhatikan risiko volatilitas harga komoditas global yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan emiten nikel. Manajemen risiko dan diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci utama dalam meraih keuntungan dari investasi di sektor ini.

Momentum Positif di Tengah Tantangan

Secara keseluruhan, meskipun tantangan volatilitas harga nikel global diprediksi masih akan berlanjut di tahun 2025, optimisme terhadap kinerja emiten-emiten nikel di Indonesia tetap tinggi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang pro-hilirisasi, serta tren global menuju energi bersih dan kendaraan listrik, sektor nikel diperkirakan akan tetap bersinar.

“Emiten-emiten nikel nasional berpeluang besar menjadi pemain utama dalam rantai pasok global kendaraan listrik. Ini momentum yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” pungkas analis.

Bagi para investor, perkembangan ini tentu menjadi sinyal positif untuk mulai melirik kembali saham-saham di sektor nikel. Dengan perencanaan matang dan strategi investasi yang cermat, potensi keuntungan dari sektor ini terbuka lebar.

Terkini