Eksportir Briket Arang Grobogan Hadapi Tantangan Kenaikan Biaya Logistik

Senin, 07 April 2025 | 14:17:29 WIB
Eksportir Briket Arang Grobogan Hadapi Tantangan Kenaikan Biaya Logistik

JAKRTA — Para pengusaha briket arang di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tengah menghadapi tantangan signifikan akibat kenaikan biaya logistik yang mempengaruhi kegiatan ekspor mereka. Meskipun kebijakan tarif impor baru dari pemerintah Amerika Serikat belum memberikan dampak langsung, para eksportir tetap waspada terhadap perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional.?

Hardiyan Tri Wijayanto, perwakilan dari CV Selaras Indo Global, mengungkapkan bahwa perusahaan mereka belum merasakan dampak langsung dari kebijakan tarif baru AS karena fokus utama ekspor masih tertuju pada wilayah Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Latin. Namun, mereka tetap mempersiapkan diri untuk kemungkinan perluasan pasar ke AS di masa depan.?

"Karena tidak menutup kemungkinan ke depannya kami akan memperluas pasar ke sana. Kebijakan tarif yang lebih tinggi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku ekspor, terutama dalam hal daya saing harga produk di pasar tujuan," ungkap Hardiyan.

Diversifikasi Pasar dan Strategi Penyesuaian

Untuk mengantisipasi perubahan regulasi global, CV Selaras Indo Global melakukan diversifikasi pasar ekspor dan menjalin kerja sama strategis dengan mitra dagang di berbagai negara yang memiliki hubungan dagang stabil dengan Indonesia. Mereka juga fokus pada peningkatan efisiensi produksi dan penguatan nilai tambah produk agar tetap kompetitif.?

Selama ini, CV Selaras Indo Global mampu mengekspor sekitar 10 hingga 15 kontainer per bulan, dengan rata-rata 18 ton per kontainer. Harga briket arang mengalami kenaikan sekitar 2 hingga 5 persen dibanding tahun sebelumnya karena kenaikan biaya bahan baku dan logistik.?

"Tergantung pada spesifikasi produk dan negara tujuan. Namun kami tetap berupaya menjaga agar harga tetap kompetitif di pasar," jelas Hardiyan. ?

Tantangan Logistik dan Upaya Penyesuaian

Di awal tahun ini, eksportir briket arang menghadapi tantangan seperti kenaikan biaya logistik, keterbatasan kontainer, dan fluktuasi harga bahan baku kelapa yang sempat naik di awal 2025. Namun, mereka tetap beradaptasi dan menjaga kualitas agar tetap kompetitif di pasar internasional.?

Sebelumnya, pada Agustus 2022, para pengusaha briket arang telah menemui Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, untuk mengeluhkan kendala pengiriman. Perusahaan pelayaran asing tidak menerima produk briket arang karena dianggap mudah terbakar, sehingga menyulitkan proses ekspor. 

"Briket arang Indonesia itu primadona karena kualitasnya sangat baik. Permintaan importir juga tinggi. Tapi lagi-lagi kami terkendala oleh persoalan logistik," ujar Diah Tristani, Wakil Ketua Pengusaha Arang Briket Nusantara Indonesia Raya (PABNIR). ?

Peran Pemerintah dan Harapan Pengusaha

Dalam upaya mengatasi hambatan tersebut, para pengusaha berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi proses ekspor, termasuk penyederhanaan prosedur dan penyelesaian masalah logistik. Kunjungan dan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah ke pabrik briket arang batok CV Selaras Indo Global menjadi salah satu langkah strategis dalam memahami dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi industri ini. ?

Dengan berbagai tantangan yang ada, para eksportir briket arang di Grobogan terus berupaya mempertahankan kualitas produk dan mencari solusi inovatif untuk memastikan kelangsungan dan peningkatan ekspor mereka di pasar internasional.?

Halaman :

Terkini