Waspada! Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah Catut Nama Bank NTT Kembali Marak, Nasabah Diminta Jangan Terjebak

Minggu, 06 April 2025 | 11:47:23 WIB

JAKARTA - Aksi penipuan berkedok undian berhadiah yang mencatut nama PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) kembali mencuat dan meresahkan masyarakat. Para pelaku memanfaatkan kemudahan media sosial untuk menyebarluaskan modus ini, dengan menyertakan tautan berbahaya yang dapat mencuri data pribadi dan keuangan korban.

Melihat maraknya aksi penipuan ini, manajemen Bank NTT tidak tinggal diam. Pada Jumat, 4 April 2025, pihak Bank NTT secara resmi mengeluarkan peringatan terbuka kepada seluruh nasabah serta masyarakat luas di Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai segala bentuk tawaran undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank NTT.

“Modus penipuan ini dilakukan melalui akun media sosial dengan mencantumkan tautan (link) berbahaya. Jika tautan tersebut diklik, nasabah berisiko kehilangan akses ke rekening mereka akibat pencurian data,” tegas manajemen Bank NTT.

Penipuan Bermodus Digital: Perangkap Link Palsu yang Mengancam Data Pribadi

Dalam modus ini, pelaku menyebarkan informasi palsu melalui akun-akun media sosial yang tampak resmi dan meyakinkan. Tawaran hadiah menggiurkan seperti uang tunai, kendaraan, hingga barang elektronik sering kali menjadi umpan untuk menarik perhatian calon korban. Korban yang tergiur kemudian diarahkan untuk mengklik tautan tertentu guna melakukan "verifikasi data", padahal link tersebut adalah perangkap untuk mencuri data sensitif mereka.

Manajemen Bank NTT menjelaskan bahwa link yang dibagikan para pelaku kejahatan siber ini didesain untuk meniru tampilan halaman resmi bank, sehingga banyak korban yang terkecoh. Setelah data pribadi seperti nomor rekening, PIN, bahkan kode OTP diberikan, pelaku bisa dengan mudah menguras isi rekening korban tanpa jejak.

“Kami imbau seluruh nasabah untuk tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan, apalagi jika berkaitan dengan pengisian data pribadi atau informasi perbankan," lanjut peringatan Bank NTT.

Komitmen Bank NTT: Terus Tingkatkan Edukasi dan Keamanan Digital

Seiring dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengincar sektor perbankan, Bank NTT menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem keamanan digital serta memperluas edukasi kepada nasabah. Bank NTT secara rutin melakukan sosialisasi baik melalui media massa maupun media sosial resmi mereka untuk memastikan seluruh nasabah paham mengenai modus-modus penipuan yang sedang marak.

Selain itu, Bank NTT juga mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi segala bentuk informasi resmi hanya melalui kanal resmi bank, seperti situs web resmi Bank NTT dan akun media sosial yang telah terverifikasi.

“Informasi resmi dari Bank NTT hanya kami sampaikan melalui kanal resmi, bukan lewat pesan pribadi atau tautan mencurigakan di media sosial,” tegas manajemen Bank NTT dalam himbauannya.

Masyarakat Diminta Waspada dan Segera Melapor Jika Terindikasi Penipuan

Lebih lanjut, Bank NTT mengingatkan seluruh masyarakat, terutama nasabah mereka di Nusa Tenggara Timur, agar selalu waspada dan tidak mudah tergiur dengan tawaran hadiah instan yang mencatut nama Bank NTT. Jika menerima pesan mencurigakan atau menjadi korban upaya penipuan, nasabah diminta segera melapor ke kantor cabang Bank NTT terdekat atau menghubungi layanan pelanggan resmi Bank NTT.

"Kami berharap nasabah yang merasa mendapatkan pesan mencurigakan segera mengonfirmasi ke Bank NTT. Jangan ragu untuk melapor agar kami bisa mengambil langkah pencegahan lebih lanjut," tambah pihak manajemen Bank NTT.

Bank NTT juga telah bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menindaklanjuti kasus-kasus penipuan yang mencatut nama mereka. Hal ini bertujuan agar pelaku kejahatan siber tersebut bisa segera ditangkap dan diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Menyoal Tren Kejahatan Siber: Bank Tidak Pernah Meminta Data Pribadi Lewat Link

Sejalan dengan upaya edukasi, Bank NTT menegaskan bahwa sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen pada keamanan nasabah, pihak bank tidak pernah meminta data pribadi, PIN, maupun kode OTP melalui tautan yang dikirimkan via media sosial atau pesan pribadi. Semua proses verifikasi data dilakukan melalui jalur resmi dan aman.

“Bank tidak pernah meminta data pribadi, PIN, atau kode OTP melalui media sosial ataupun tautan yang dikirim lewat pesan pribadi. Nasabah harus waspada, jangan sampai jadi korban penipuan,” tegas manajemen Bank NTT, kembali mengingatkan.

Tips Aman Menghindari Modus Penipuan Undian Berhadiah

Sebagai bentuk pencegahan, Bank NTT membagikan beberapa tips bagi masyarakat agar terhindar dari modus penipuan yang mencatut nama bank:

1. Selalu verifikasi sumber informasi — Pastikan informasi mengenai promosi atau undian berasal dari kanal resmi Bank NTT.

2. Hindari klik link mencurigakan — Jangan pernah mengklik tautan yang dikirim melalui pesan pribadi atau akun tidak resmi.

3. Jaga kerahasiaan data pribadi — Jangan pernah membagikan nomor rekening, PIN, atau kode OTP kepada siapa pun.

4. Laporkan segera — Jika menerima pesan mencurigakan, segera laporkan ke Bank NTT atau pihak berwajib.

5. Gunakan aplikasi keamanan — Pasang aplikasi keamanan yang terpercaya untuk melindungi perangkat dari akses tidak sah.

Bank NTT juga menambahkan, meningkatkan literasi digital masyarakat sangat penting untuk memutus rantai kejahatan siber. Bank berharap, dengan edukasi yang berkelanjutan, nasabah semakin cerdas dalam mengenali ancaman penipuan.

Kasus penipuan yang mencatut nama Bank NTT ini menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Meski Bank NTT telah mengambil langkah-langkah antisipatif dan terus memperkuat keamanan sistem mereka, peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan data pribadi juga sangat krusial.

Dengan sinergi antara lembaga keuangan, aparat penegak hukum, dan kesadaran masyarakat, diharapkan modus-modus penipuan serupa dapat diminimalisir sehingga keamanan transaksi keuangan tetap terjaga, terutama di era digital yang semakin berkembang ini.

Terkini