PLN Antisipasi Lonjakan Penggunaan Mobil Listrik, Tambah Lokasi Pengisian di Rest Area Tol Jawa Timur

Minggu, 30 Maret 2025 | 13:46:28 WIB
PLN Antisipasi Lonjakan Penggunaan Mobil Listrik, Tambah Lokasi Pengisian di Rest Area Tol Jawa Timur

JAKARTA - Penggunaan mobil listrik di Indonesia semakin meningkat, terutama menjelang Lebaran Idul Fitri 2025. Proyeksi lonjakan penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mencapai lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya membuat PT PLN (Persero) mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah SPKLU di berbagai titik strategis, terutama di sepanjang tol Trans Jawa.

Dalam rangka mendukung kenyamanan dan kelancaran perjalanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, PLN berkomitmen untuk memastikan ketersediaan layanan pengisian daya kendaraan listrik di sepanjang jalur tol, khususnya di wilayah Jawa Timur. Tidak hanya menambah titik SPKLU, tetapi juga memastikan fasilitas ini memiliki kapasitas yang cukup untuk menghindari terjadinya antrean panjang, terutama di musim mudik Lebaran yang biasanya dipadati oleh arus lalu lintas yang sangat tinggi.

Antisipasi Lonjakan Penggunaan SPKLU Selama Mudik Lebaran

Pada tahun 2025 ini, PT PLN memproyeksikan penggunaan SPKLU akan meningkat signifikan selama libur Lebaran, seiring dengan semakin populernya kendaraan listrik di Indonesia. Riset internal PLN memperkirakan bahwa kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik akan melonjak hingga lima kali lipat dibandingkan dengan tahun 2024, yang mencerminkan tren positif terhadap penggunaan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

"Kami melakukan penambahan jumlah SPKLU di sepanjang jalur tol Trans Jawa untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran. Kami berharap dengan langkah ini, pemudik yang menggunakan kendaraan listrik dapat merasa nyaman dan tidak terkendala masalah pengisian daya di perjalanan," ujar Agus Salim, Manager Komunikasi dan Humas PT PLN wilayah Jawa Timur, saat dihubungi di Jakarta.

Pihak PLN juga memastikan bahwa setiap SPKLU yang dibangun dilengkapi dengan fasilitas pengisian daya yang sesuai dengan standar internasional, serta berbagai jenis colokan dan kapasitas pengisian yang beragam. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pemilik mobil listrik dengan berbagai jenis kendaraan dan kebutuhan pengisian daya.

Titik-Titik SPKLU di Rest Area Tol Jawa Timur

Untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik, PLN telah menambah titik-titik SPKLU di beberapa rest area strategis di sepanjang Tol Trans Jawa, terutama di jalur Tol Solo-Ngawi yang berada di wilayah Jawa Timur. Berikut adalah daftar lokasi SPKLU yang telah tersedia di rest area Tol Solo-Ngawi:

Rest Area Travoy KM 519A: Menyediakan dua jenis colokan pengisian yaitu DC 24 kW dan DC 50 kW.

Rest Area Travoy KM 519B: Menyediakan colokan DC 24 kW dan DC 50 kW.

Rest Area Travoy KM 538A: Dilengkapi dengan DC 50 kW dan DC 22 kW.

Rest Area Travoy KM 538B: Menyediakan DC 50 kW dan DC 22 kW.

Rest Area Travoy KM 575A: Dilengkapi dengan colokan DC 50 kW, DC 22 kW, DC 100 kW, serta AC 22 kW, yang menyediakan kapasitas pengisian daya lebih besar untuk kebutuhan pengisian yang lebih cepat.

Rest Area Travoy KM 575B: Menyediakan DC 50 kW dan DC 22 kW.

Dengan adanya tambahan titik SPKLU di berbagai rest area ini, PLN berharap para pemudik tidak akan kesulitan dalam mencari tempat untuk mengisi daya kendaraan listrik mereka selama perjalanan mudik. "Kami ingin memastikan perjalanan pemudik dengan mobil listrik dapat berjalan lancar tanpa khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan," kata Agus Salim.

Dukungan Terhadap Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia

Peningkatan jumlah kendaraan listrik di Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 29% pada tahun 2030, yang diharapkan dapat tercapai salah satunya melalui peralihan ke kendaraan listrik.

PLN sebagai perusahaan penyedia energi juga berperan penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Untuk itu, selain menambah jumlah SPKLU di sepanjang jalan tol, PLN juga berencana untuk memperluas jaringan pengisian daya listrik di berbagai area, termasuk di kota-kota besar dan pusat-pusat ekonomi lainnya.

"Kami terus berupaya memperluas jaringan SPKLU di seluruh Indonesia, tidak hanya di jalur tol, tetapi juga di kawasan perumahan, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat umum lainnya untuk memastikan pemilik kendaraan listrik bisa mengisi daya dengan mudah," tambah Agus.

Peran SPKLU dalam Meningkatkan Adopsi Mobil Listrik

Tingginya biaya operasional dan harga kendaraan listrik yang relatif lebih mahal dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, menjadi salah satu tantangan utama dalam adopsi massal kendaraan listrik di Indonesia. Namun, dengan semakin luasnya jaringan SPKLU dan kemudahan akses untuk pengisian daya, banyak konsumen yang mulai melihat kendaraan listrik sebagai pilihan yang lebih ekonomis dalam jangka panjang.

"Kemudahan akses ke stasiun pengisian daya adalah salah satu faktor penentu dalam memilih kendaraan listrik. Dengan bertambahnya SPKLU di berbagai lokasi strategis, semakin banyak masyarakat yang tertarik beralih ke kendaraan listrik," ungkap Diana Putri, seorang pengamat otomotif yang berfokus pada kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Diana, jaringan SPKLU yang luas dan mudah dijangkau akan mempercepat penetrasi kendaraan listrik di pasar Indonesia. Ini juga akan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan, mengingat kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan polusi udara seperti kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

Komitmen PLN untuk Meningkatkan Infrastruktur Kendaraan Listrik

Sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan kendaraan listrik, PLN juga telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. Salah satu program tersebut adalah Program Pembiayaan Kendaraan Listrik yang memudahkan masyarakat untuk memiliki mobil listrik dengan biaya yang lebih terjangkau.

Dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik, PLN terus berupaya untuk memperkuat infrastruktur dan memastikan ketersediaan SPKLU yang memadai. "Kami berharap ke depannya semakin banyak masyarakat yang memilih kendaraan listrik, dan kami siap mendukungnya dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan," jelas Agus Salim.

Kesimpulan: Kesiapan Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Tol Jawa Timur

Dengan penambahan lokasi SPKLU di berbagai titik rest area Tol Jawa Timur, PLN memastikan bahwa perjalanan mudik menggunakan kendaraan listrik akan semakin nyaman dan lancar. Dalam rangka menghadapi lonjakan jumlah kendaraan listrik selama mudik Lebaran 2025, PLN tidak hanya memperbanyak titik pengisian daya, tetapi juga memastikan kualitas layanan pengisian daya yang cepat dan efisien.

Dengan proyeksi meningkatnya penggunaan mobil listrik, langkah PLN untuk menambah jumlah SPKLU menjadi langkah yang sangat penting untuk mendukung transisi menuju penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan di Indonesia. Ke depannya, PLN berencana untuk terus mengembangkan jaringan SPKLU di seluruh Indonesia, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi transportasi yang berkelanjutan.

Terkini