Negara-Negara Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan, Uni Eropa dan Asia Tengah Bahas Iklim

Jumat, 04 April 2025 | 05:46:55 WIB
Negara-Negara Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan, Uni Eropa dan Asia Tengah Bahas Iklim

JAKARTA - Kerja sama global di bidang energi terbarukan semakin diperkuat oleh berbagai negara. Cina dan Chile menjajaki peluang kolaborasi dalam energi bersih, sementara Uni Eropa dan negara-negara Asia Tengah menggelar forum iklim di Uzbekistan.

Kepala Administrasi Energi Nasional (NEA) Cina, Wang Hongzhi, bertemu dengan Menteri Energi Chile, Diego Pardow, di Beijing untuk membahas kerja sama energi, termasuk listrik dan penyimpanan energi. Cina berkomitmen mendukung kemitraan bilateral dengan Chile guna memperkuat sektor energi terbarukan.

“Cina bersedia membantu perusahaan dari kedua negara untuk meningkatkan kolaborasi dalam energi bersih dan keamanan energi,” ujar Wang Hongzhi.

Chile merupakan salah satu pemasok utama tembaga dan litium yang sangat penting bagi transisi energi global. Negara ini baru-baru ini mengalami pemadaman listrik besar akibat kegagalan transmisi, yang menyoroti kebutuhan akan infrastruktur energi yang lebih kuat dan andal.

Sementara itu, forum internasional bertajuk "Central Asia Facing Global Climate Challenges – Consolidation for Common Prosperity" akan berlangsung di Samarkand, Uzbekistan, pada 4-5 April. Acara ini dihadiri oleh Presiden Dewan Eropa António Costa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta pemimpin dari Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Forum ini bertujuan memperkuat kerja sama dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan di tengah meningkatnya tantangan perubahan iklim. Asia Tengah semakin rentan terhadap dampak pemanasan global, termasuk polusi udara dan air, erosi tanah, serta penggurunan.

Ketergantungan kawasan ini pada bahan bakar fosil mendorong tingginya emisi karbon, sementara bencana alam semakin sering terjadi, memberikan tekanan besar pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Uni Eropa, yang merupakan mitra dagang terbesar kedua di Asia Tengah dan investor terbesar dengan kontribusi lebih dari 40 persen dari total investasi asing, berupaya memperdalam hubungan politik dan ekonomi melalui Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama yang Ditingkatkan (EPCA).

"Kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam transisi energi dan menghadapi tantangan iklim bersama," ujar Ursula von der Leyen.

Dengan semakin banyaknya negara yang berfokus pada energi bersih dan kebijakan iklim, kolaborasi internasional ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan global.

Terkini