JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) secara resmi mengumumkan keberhasilan penjualan perdana sebanyak 6.500 metrik ton nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP). Produk ini diproduksi oleh PT ESG New Energy Material (PT ESG), yang merupakan perusahaan patungan antara MBMA dengan GEM Co., Ltd (GEM).
Pengiriman pertama ini menandai langkah strategis MBMA dalam memperkuat posisinya sebagai pemasok utama bahan baku industri baterai kendaraan listrik di pasar global. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan kesiapan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan industri baterai yang terus berkembang pesat.
Tonggak Penting dalam Bisnis MBMA
Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo, menegaskan bahwa penjualan perdana ini merupakan pencapaian signifikan dalam strategi bisnis perusahaan.
“Keberhasilan penjualan perdana MHP mencerminkan kemampuan kami dalam menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan mengirimkan bahan baku berkualitas tinggi ke pasar global,” kata Teddy Oetomo dalam keterangan resminya.
Sebagai bagian dari komitmen MBMA dalam menyediakan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dan efisien, anak perusahaan MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), akan menjadi pemasok utama bijih limonit bagi PT ESG. Langkah ini bertujuan untuk memastikan rantai pasokan yang stabil serta mendukung kebutuhan industri baterai yang semakin meningkat.
Pembangunan Fasilitas Penunjang Berjalan Sesuai Jadwal
Selain pengiriman perdana, MBMA juga memastikan bahwa proyek pengembangan infrastruktur pendukungnya berjalan sesuai rencana. Salah satu proyek utama yang sedang dikerjakan adalah pembangunan fasilitas feed preparation plant (FPP) di Tambang SCM.
Fasilitas ini berfungsi untuk mengolah bijih limonit sebelum dikirim ke pabrik PT ESG yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Pembangunan FPP dijadwalkan selesai dan mulai beroperasi pada kuartal II-2025, yang akan semakin memperkuat efisiensi rantai pasokan bahan baku.
MBMA dan ESG Berperan dalam Industri Baterai Global
Keberhasilan pengiriman perdana ini menunjukkan kesiapan MBMA dalam mendukung pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik secara global. PT ESG yang memperoleh izin usaha industri (IUI) pada Februari 2025, langsung memulai produksi dan berhasil mengirimkan batch pertamanya pada Maret 2025.
Dengan meningkatnya permintaan nikel sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik, MBMA optimistis dapat terus meningkatkan kapasitas produksi dan pengiriman dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan juga menargetkan ekspansi bisnis untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang semakin besar.
MBMA dan GEM Co., Ltd berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur dan teknologi guna mendukung produksi bahan baku baterai dengan standar tinggi. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat semakin diperhitungkan sebagai pemain utama dalam rantai pasokan global industri kendaraan listrik.
Komitmen ESG dan Keberlanjutan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG), MBMA terus memastikan bahwa proses produksi nikel dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. MBMA juga berupaya untuk mengoptimalkan efisiensi energi serta meminimalkan dampak lingkungan dalam setiap tahapan produksi.
Melalui investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan praktik pertambangan berkelanjutan, MBMA berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi industri baterai sekaligus mendukung target dekarbonisasi global.
Prospek dan Strategi MBMA ke Depan
Dengan keberhasilan penjualan perdana ini, MBMA semakin percaya diri untuk melanjutkan ekspansi bisnisnya di sektor bahan baku baterai kendaraan listrik. Ke depan, perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi MHP dan memperluas jangkauan pasar ke berbagai negara yang membutuhkan bahan baku berkualitas tinggi untuk industri baterai.
Selain itu, MBMA juga akan terus mengembangkan kerja sama strategis dengan berbagai mitra global guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan strategi yang matang dan dukungan infrastruktur yang kuat, MBMA optimistis dapat menjadi pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik dunia.
Keberhasilan pengiriman 6.500 metrik ton nikel ini menjadi awal yang menjanjikan bagi MBMA dalam mengukuhkan posisinya sebagai pemasok utama di pasar global, serta mendukung visi besar Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia.