PSIS Semarang Terancam Degradasi, Septian David Maulana Optimistis Bisa Bertahan di BRI Liga 1

Jumat, 04 April 2025 | 14:36:13 WIB

JAKARTA - PSIS Semarang menghadapi tantangan berat untuk menghindari degradasi dari kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. Setelah rentetan hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir, klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu kini berada di zona merah, menempati peringkat ke-16 klasemen sementara dengan koleksi 24 poin dari 27 laga.

Meski situasi yang dihadapi sangat sulit, kapten tim PSIS Semarang, Septian David Maulana, tetap optimistis timnya bisa bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain akan berjuang mati-matian untuk mengamankan posisi di Liga 1 musim depan.

“Kami tahu bahwa situasi ini tidak mudah, tetapi kami tidak akan menyerah. Masih ada beberapa pertandingan yang bisa kami manfaatkan untuk meraih poin dan keluar dari zona degradasi,” ujar Septian David Maulana dalam keterangannya pada Jumat 4 April 2025.

Performa Buruk dan Ancaman Degradasi

PSIS Semarang mengalami periode yang sulit dengan serangkaian kekalahan yang membuat mereka terpuruk di papan bawah klasemen. Dalam lima pertandingan terakhir, tim asuhan pelatih Gilbert Agius hanya mampu meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Hasil ini semakin memperburuk posisi mereka dalam persaingan di zona degradasi, mengingat beberapa tim di bawahnya juga masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi. Dengan hanya tujuh pertandingan tersisa, PSIS Semarang harus bekerja lebih keras untuk mengumpulkan poin demi memastikan kelangsungan mereka di Liga 1.

“Kami harus tetap percaya diri dan fokus pada setiap pertandingan yang tersisa. Semua pemain berkomitmen untuk memberikan yang terbaik demi menyelamatkan PSIS dari degradasi,” tambah Septian David.

Laga Krusial dan Peluang Bertahan

Dalam beberapa pekan ke depan, PSIS Semarang akan menghadapi lawan-lawan berat yang juga sedang berjuang di papan bawah. Salah satu laga krusial yang harus dimenangkan adalah pertandingan melawan tim peringkat ke-15, yang hanya berselisih beberapa poin di atas mereka.

Pelatih Gilbert Agius pun menyadari betapa pentingnya setiap pertandingan ke depan. Ia menegaskan bahwa timnya akan melakukan segala upaya untuk membalikkan keadaan.

“Kami harus bermain lebih disiplin, terutama dalam bertahan dan memanfaatkan peluang yang ada. Setiap laga ke depan adalah final bagi kami,” ujar Agius.

Selain itu, PSIS Semarang juga berharap dukungan penuh dari para suporter setia mereka, Panser Biru dan Snex, yang selama ini selalu menjadi kekuatan tambahan bagi tim. Diharapkan dengan dukungan maksimal, mental dan semangat juang para pemain bisa meningkat.

Tantangan dan Evaluasi Tim

PSIS Semarang juga harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim, baik dari segi strategi maupun kesiapan fisik dan mental pemain. Beberapa kesalahan individu dan lemahnya penyelesaian akhir menjadi masalah utama yang harus segera diperbaiki.

Pihak manajemen PSIS Semarang pun memberikan dukungan penuh kepada tim agar bisa bertahan di Liga 1. Mereka bahkan disebut sedang mencari solusi tambahan, termasuk kemungkinan melakukan perubahan strategi dan pendekatan dalam beberapa pertandingan ke depan.

“Kami terus memberikan dukungan dan memastikan semua kebutuhan tim terpenuhi. Para pemain dan staf pelatih harus bekerja keras bersama agar bisa keluar dari situasi sulit ini,” ungkap perwakilan manajemen PSIS Semarang.

Dengan tujuh laga tersisa, nasib PSIS Semarang di Liga 1 masih berada di tangan mereka sendiri. Jika mampu menunjukkan performa terbaik dan meraih hasil positif, peluang untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia tetap terbuka lebar. Kini, tinggal bagaimana mereka memanfaatkan setiap kesempatan yang tersisa untuk menyelamatkan musim ini.

Terkini