ASDP Daur Ulang 100 Kg Limbah Tekstil, Dukung Ekonomi Sirkular pada Hari Peduli Sampah 2025

Jumat, 21 Februari 2025 | 23:53:54 WIB
ASDP Daur Ulang 100 Kg Limbah Tekstil, Dukung Ekonomi Sirkular pada Hari Peduli Sampah 2025

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada Jumat (21/2), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali memperlihatkan komitmennya terhadap pengelolaan limbah berkelanjutan dengan meluncurkan program daur ulang limbah tekstil. Tahun ini, ASDP berkolaborasi dengan perusahaan pengelolaan limbah tekstil, Pable, untuk mendaur ulang setidaknya 100 kilogram seragam bekas karyawan melalui Program Pengelolaan Seragam Bekas (Uniform Disposal Program). Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung penerapan ekonomi sirkular dan mengurangi limbah tekstil yang mencemari lingkungan.

Pengelolaan Limbah Tekstil sebagai Langkah Nyata Keberlanjutan

ASDP berfokus pada pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan karyawan dalam program ini. Menurut Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi limbah tekstil yang sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir. Program ini juga bertujuan untuk mendukung agenda keberlanjutan perusahaan dalam mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah tekstil.

“Program ini merupakan bagian dari strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ASDP dalam menekan dampak lingkungan akibat limbah tekstil. Lebih dari itu, program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-12 tentang Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab,” ujar Shelvy Arifin.

Proses Daur Ulang yang Melibatkan Pengolahan Seragam Bekas

Proses daur ulang dimulai dengan pengumpulan seragam bekas karyawan yang sudah tidak layak pakai, sebagian besar karena ASDP telah melakukan rebranding dengan peluncuran logo baru pada tahun 2023, tepat pada perayaan HUT ke-50 ASDP. Seragam lama yang tidak dapat digunakan lagi ini kemudian diproses melalui beberapa tahap, dimulai dengan penguraian serat (fiber processing) dan pemintalan benang (yarn spinning). Serat yang dihasilkan dari proses tersebut kemudian ditenun kembali menjadi kain baru yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembuatan seragam baru bagi karyawan ASDP.

Dengan cara ini, limbah tekstil yang awalnya dianggap tidak memiliki nilai ekonomis dapat diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat, dan seragam bekas yang tidak terpakai bisa memiliki nilai guna yang tinggi.

“Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran karyawan ASDP tentang pentingnya menerapkan praktik ekonomi sirkular dalam kehidupan sehari-hari. Kami ingin menginspirasi lebih banyak pihak, baik internal maupun eksternal, untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah tekstil dengan cara yang bertanggung jawab. Harapan kami, inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi sektor lain dalam menerapkan prinsip keberlanjutan,” tambah Shelvy.

Mengurangi Emisi Karbon Melalui Daur Ulang

Limbah tekstil merupakan salah satu penyumbang utama emisi karbon di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Resources Institute, industri tekstil menyumbang sekitar 10% dari total emisi gas rumah kaca global. Hal ini menjadikan daur ulang tekstil sebagai langkah penting dalam upaya pengurangan jejak karbon dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission.

Melalui program ini, ASDP berharap dapat turut serta mengurangi dampak lingkungan dari limbah tekstil dan mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Upaya ini juga menjadi langkah nyata bagi perusahaan dalam mewujudkan prinsip ekonomi sirkular yang lebih luas dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Program Reverse Vending Machine (RVM) Sebagai Inisiatif Lain untuk Keberlanjutan

Selain program daur ulang seragam, ASDP juga aktif dalam mengelola sampah plastik melalui program Reverse Vending Machine (RVM), yang memungkinkan masyarakat untuk mendaur ulang botol plastik dengan cara yang mudah. Hingga akhir 2024, ASDP berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik, yang setara dengan 92.334 botol plastik. Program ini berkontribusi dalam menyelamatkan lebih dari 1.458 meter persegi ruang terbuka dan mengurangi jejak karbon sekitar 9.000 kilogram.

Melalui inisiatif RVM, ASDP tidak hanya berperan dalam mengelola limbah plastik, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang sampah plastik dengan cara yang bertanggung jawab. Program ini juga memberikan contoh bagi masyarakat untuk turut serta dalam pengelolaan limbah yang lebih baik.

Komitmen ASDP untuk Masa Depan yang Lebih Hijau dan Berkelanjutan

Ke depan, ASDP berkomitmen untuk terus memperluas peran aktifnya dalam pengelolaan limbah dengan menjajaki kemitraan strategis bersama pelaku industri dan komunitas lingkungan. Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan transportasi publik yang handal, ASDP juga berfokus pada keberlanjutan dengan menjaga kelestarian lingkungan.

Shelvy Arifin menegaskan bahwa, “ASDP akan terus memperkuat upaya kami dalam mendukung terciptanya ekosistem yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia. Kami tidak hanya ingin menghadirkan layanan transportasi yang andal, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan masyarakat.”

Melalui berbagai program keberlanjutan yang terus berkembang, ASDP menunjukkan komitmennya untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan prinsip ekonomi sirkular, ASDP tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi masyarakat dan sektor industri untuk berpartisipasi dalam pengelolaan limbah secara bertanggung jawab.

Masa Depan yang Lebih Hijau melalui Ekonomi Sirkular

ASDP berharap langkah-langkah yang diambilnya dalam mengelola limbah tekstil dan plastik bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk ikut serta dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Melalui prinsip ekonomi sirkular, di mana barang yang sudah tidak terpakai diproses ulang menjadi barang yang bernilai, ASDP berupaya mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang lebih ramah lingkungan.

ASDP Berperan Aktif dalam Mewujudkan Indonesia yang Berkelanjutan

Inisiatif-inisiatif yang dijalankan ASDP, seperti Program Pengelolaan Seragam Bekas dan Reverse Vending Machine, menunjukkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya memberikan layanan transportasi yang handal, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ke depan, ASDP berencana untuk terus memperluas program keberlanjutannya dan memperkenalkan lebih banyak inisiatif yang mendukung ekonomi sirkular serta pengelolaan limbah yang lebih efisien dan bertanggung jawab. Dengan langkah-langkah konkret ini, ASDP berharap dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk lingkungan dan masyarakat Indonesia.

Terkini