ASDP dan Korlantas Siapkan Strategi untuk Antisipasi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Utama

Senin, 10 Maret 2025 | 00:38:01 WIB
ASDP dan Korlantas Siapkan Strategi untuk Antisipasi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Utama

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) dari seluruh Indonesia mengadakan rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan operasional pelabuhan menjelang libur Hari Raya Idulfitri 1446 H dan Hari Nyepi yang berdekatan. Pertemuan ini bertujuan untuk merancang strategi rekayasa lalu lintas dan meminimalisir kepadatan di pelabuhan utama, khususnya di lintasan penyeberangan yang akan digunakan oleh pemudik.

Kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran tahun ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menekankan pentingnya pemesanan tiket lebih awal dan kedatangan tepat waktu di pelabuhan untuk memastikan kelancaran perjalanan. Hal ini menjadi langkah krusial untuk menghadapi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan yang diperkirakan akan meningkat signifikan, mengingat liburan tahun ini bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

“Kami bekerja sama dengan pihak Korlantas dan Dirlantas di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan operasional pelabuhan yang optimal. Salah satu langkah penting adalah penerapan rekayasa lalu lintas, terutama di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, yang akan menerapkan penghentian layanan penyeberangan sementara pada Hari Raya Nyepi," kata Heru Widodo, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, dalam keterangan resminya.
 

Rekayasa Lalu Lintas untuk Menghindari Kepadatan
 

Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, menambahkan bahwa pihak kepolisian juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik. Salah satu langkah utama adalah pemetaan jalur utama yang akan dilalui oleh pemudik, termasuk jalur tol, jalan nasional, hingga pelabuhan dan bandara. Agar tidak terjadi kepadatan yang ekstrem, strategi seperti contraflow dan one-way akan diterapkan pada puncak arus mudik, yang diprediksi akan terjadi pada H-2 dan H-3 Lebaran.

“Kami telah merancang berbagai skenario rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan contraflow dan one-way di jalur utama, serta pengaturan buffer zone di pelabuhan dan jalan-jalan yang berpotensi padat. Kami juga mempersiapkan sistem penundaan jika terjadi kepadatan ekstrem,” ujar Brigjen Agus.

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga menyiapkan berbagai fasilitas dan kebijakan yang bertujuan untuk memperlancar arus mudik, salah satunya adalah kebijakan libur sekolah yang dimulai pada 21 Maret 2025 dan kebijakan kerja dari mana saja (WFA) yang dimulai pada 24 Maret 2025. Diharapkan, kebijakan ini dapat meratakan distribusi perjalanan, sehingga kepadatan di jalur-jalur utama tidak terpusat pada beberapa tanggal tertentu.
 

Kesiapan Pelabuhan Merak dan Penyeberangan Lainnya
 

Pelabuhan Merak, yang merupakan salah satu pelabuhan utama untuk penyeberangan ke Pulau Sumatra, diperkirakan akan mengalami puncak kepadatan pada H-5 hingga H-1 Lebaran. Heru Widodo menjelaskan bahwa berdasarkan tren arus kendaraan dalam tiga tahun terakhir, puncak kepadatan terjadi pada rentang waktu tersebut, terutama pada malam hari sekitar pukul 20.00–02.00 dan pagi hari antara pukul 05.00–11.00.

“Melihat pola pergerakan pemudik tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada pada momen-momen kritis tersebut untuk memastikan operasional pelabuhan tetap lancar. Kami juga sudah menyiapkan 69 unit kapal yang siap melayani perjalanan pemudik, baik dari Pelabuhan Merak, Ciwandan, maupun BBJ Bojonegara,” jelas Heru.

Pola operasional kapal akan disesuaikan dengan kondisi lapangan, mulai dari situasi normal, padat, hingga sangat padat. Dalam kondisi kepadatan yang tinggi, seperti yang diperkirakan pada puncak arus mudik, strategi bongkar tanpa muat akan diterapkan pada pelabuhan tertentu untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kapal.

Sebagai langkah antisipatif, Pelabuhan Indah Kiat juga akan dioperasikan untuk mengurai kepadatan jika Pelabuhan Merak mengalami lonjakan penumpang yang sangat tinggi. Dengan luas tampungan 93.426 meter persegi dan kapasitas parkir yang mencapai 2.072 kendaraan kecil, Pelabuhan Indah Kiat menjadi cadangan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas penyeberangan.

“Kami juga memanfaatkan buffer zone yang ada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) sebagai kantong parkir tambahan untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Ciwandan jika kapasitasnya sudah penuh,” tambah Heru.
 

Imbauan untuk Pembelian Tiket Daring dan Kepatuhan Waktu Keberangkatan
 

Untuk memastikan kelancaran proses perjalanan mudik, ASDP menekankan pentingnya perencanaan perjalanan sejak jauh hari. Sejak tahun lalu, ASDP tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, sehingga semua pemudik diharuskan untuk membeli tiket secara daring melalui sistem e-ticketing Ferizy. Tiket dapat dibeli hingga H-60 sebelum keberangkatan, memberikan pemudik kesempatan untuk merencanakan perjalanan mereka jauh hari.

“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli tiket lebih awal melalui Ferizy. Ini sangat penting agar mereka bisa merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan menghindari kepadatan di pelabuhan. Selain itu, kami juga meminta agar para pemudik datang ke pelabuhan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket mereka,” ujar Heru Widodo menekankan.

Dengan mematuhi jadwal keberangkatan yang telah ditentukan, pemudik dapat menghindari antrean panjang dan ketidakseimbangan arus kendaraan di pelabuhan, yang dapat memperlambat proses penyebrangan. Kepatuhan terhadap sistem waktu ini akan sangat membantu dalam menjaga kelancaran arus mudik selama musim Lebaran.
 

Komitmen ASDP untuk Layanan yang Lebih Baik dan Aman
 

ASDP, bekerja sama dengan pihak berwenang, berkomitmen untuk memastikan bahwa angkutan penyeberangan selama Lebaran 2025 berlangsung dengan lancar, aman, dan nyaman. Upaya ini meliputi peningkatan kapasitas pelabuhan, penambahan armada kapal, serta penerapan sistem yang lebih terintegrasi untuk mengatur arus penumpang dan kendaraan di seluruh lintasan penyeberangan.

“Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi para pemudik agar perjalanan mereka lebih nyaman dan aman. Kami berharap masyarakat dapat mendukung kami dengan membeli tiket lebih awal, serta mengikuti jadwal dan aturan yang telah ditentukan untuk menghindari kemacetan yang tidak perlu,” ujar Heru Widodo menutup pembicaraan.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, mengurangi potensi kemacetan, dan memastikan pemudik dapat mencapai tujuan mereka dengan aman dan tepat waktu.

Terkini