ASDP Bersama Korlantas Polri Pastikan Kesiapan Operasional Pelabuhan Utama untuk Antisipasi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 00:45:55 WIB
ASDP Bersama Korlantas Polri Pastikan Kesiapan Operasional Pelabuhan Utama untuk Antisipasi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - Menjelang libur Hari Raya Idulfitri 1446 H dan Hari Nyepi yang jatuh pada waktu yang berdekatan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri serta Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) dari seluruh Indonesia menggelar rapat koordinasi di Gedung NTMC Polri, Jakarta. Rapat ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh Indonesia agar perjalanan arus mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung lancar, aman, dan tanpa hambatan berarti.
 

Peningkatan Kesiapan Operasional Pelabuhan Utama
 

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengungkapkan bahwa persiapan operasional telah dilakukan dengan penuh koordinasi antara berbagai pihak, termasuk dengan Korlantas Polri dan seluruh Dirlantas di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di berbagai titik krusial, terutama mengingat prediksi lonjakan pemudik yang sangat tinggi pada musim mudik Lebaran tahun ini. Selain itu, tahun ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi, yang tentunya memerlukan pengaturan khusus di beberapa lintasan penyeberangan.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan berbagai strategi guna mengantisipasi lonjakan arus mudik, termasuk pengaturan khusus di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Penghentian sementara penyeberangan pada Hari Nyepi akan kami lakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan tersebut. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan bijak agar tidak terjadi kendala,” ujar Heru Widodo.
 

Rekayasa Lalu Lintas untuk Menghindari Kemacetan
 

Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik, yang diprediksi akan terjadi pada H-2 dan H-3 Lebaran. Skenario tersebut mencakup jalur-jalur tol, jalan nasional, hingga tempat-tempat wisata, bandara, pelabuhan, dan stasiun.

“Operasi Ketupat 2025 sudah dimulai dengan survei dan pemetaan jalur utama, termasuk jalur penyeberangan. Kami merancang berbagai strategi untuk mengurai kepadatan, seperti contraflow dan one way, yang akan diterapkan secara situasional, terutama pada puncak arus mudik,” kata Brigjen Agus.

Penerapan sistem contraflow dan one way ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas kendaraan dan mengurangi kemacetan di jalur-jalur utama. Selain itu, pihak kepolisian juga telah menyiapkan strategi penanggulangan kepadatan ekstrem, termasuk penerapan buffer zone dan sistem penundaan (delayed system) pada jalur-jalur vital seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Sebagai langkah preventif untuk mengurai kepadatan, pemerintah juga menetapkan kebijakan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan kebijakan kerja dari mana saja (WFA) pada 24 Maret 2025. Kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas pada tanggal-tanggal tertentu yang biasanya mengalami lonjakan pemudik.
 

Kesiapan Pelabuhan Merak Menghadapi Lonjakan Pemudik
 

Pelabuhan Merak di Banten, yang merupakan salah satu pelabuhan utama dalam arus mudik Lebaran, diprediksi akan mengalami lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan yang signifikan. Berdasarkan data arus kendaraan pada tiga tahun terakhir (2022-2024), puncak kepadatan di pelabuhan ini biasanya terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran, dengan mayoritas pemudik tiba pada jam-jam kritis, seperti malam hari antara pukul 20.00 hingga 02.00, serta pagi hari antara pukul 05.00 hingga 11.00.

“Melihat pola pergerakan pemudik pada tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada pada waktu-waktu kritis untuk memastikan kelancaran operasional di Pelabuhan Merak,” jelas Heru Widodo.

ASDP telah menyiapkan 69 unit kapal yang siap beroperasi untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Merak, serta pelabuhan cadangan seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara. Selain itu, pihak ASDP juga telah menyiapkan strategi bongkar tanpa muat di pelabuhan-pelabuhan tertentu untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kapal dalam kondisi kepadatan tinggi.

Pelabuhan Indah Kiat juga akan dioperasikan sebagai alternatif jika terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak. Pelabuhan ini memiliki kapasitas parkir hingga 2.072 kendaraan kecil dan area tampungan seluas 93.426 meter persegi, yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi lonjakan kendaraan pada musim mudik. Selain itu, buffer zone di Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan apabila Pelabuhan Ciwandan sudah mencapai kapasitas maksimal.
 

Perencanaan Perjalanan dengan E-Ticketing
 

Untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan, ASDP menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang, salah satunya melalui sistem e-ticketing Ferizy. Tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan, dan seluruh pemudik wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan.

“Kami sangat mengimbau masyarakat untuk membeli tiket secara online melalui sistem e-ticketing Ferizy sejak jauh hari. Pemesanan dapat dilakukan hingga H-60 sebelum jadwal keberangkatan. Dengan menggunakan sistem ini, pemudik dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, menghindari kepadatan, dan memastikan tiket tersedia sesuai kebutuhan,” tambah Heru Widodo.

ASDP juga mengingatkan agar pemudik datang ke pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket. Ketidaksesuaian waktu kedatangan dapat menyebabkan penumpukan kendaraan dan ketidakseimbangan arus kendaraan di area pelabuhan, yang tentunya dapat mengganggu kelancaran operasional.

“Kami berharap dengan penerapan sistem e-ticketing ini, perjalanan mudik akan berjalan lebih lancar dan tertib. Pemudik diimbau untuk datang tepat waktu dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan,” tegas Heru.
 

Koordinasi Antara ASDP dan Pihak Terkait untuk Kelancaran Mudik Lebaran
 

Dalam menghadapi mudik Lebaran 2025, ASDP tidak hanya bekerja sama dengan Korlantas Polri, tetapi juga dengan berbagai pihak terkait lainnya, termasuk instansi pemerintah dan pihak swasta. Kolaborasi yang solid ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan terorganisir dengan baik.

“Kami berharap dengan berbagai persiapan dan koordinasi yang matang, arus mudik tahun ini dapat berjalan lancar dan bebas hambatan. Kami akan terus berupaya memberikan layanan terbaik untuk masyarakat, sehingga mereka dapat merayakan Lebaran dengan aman dan nyaman,” tutup Heru Widodo.

Melalui langkah-langkah strategis ini, ASDP bersama dengan pihak terkait memastikan bahwa pelabuhan-pelabuhan utama dan jalur-jalur vital dapat mengakomodasi lonjakan pemudik dengan lebih baik, sekaligus memberikan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan menuju kampung halaman.

Terkini