ASDP Bersama Korlantas Polri Persiapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas untuk Lancarkan Arus Mudik Lebaran 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 00:52:03 WIB
ASDP Bersama Korlantas Polri Persiapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas untuk Lancarkan Arus Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) dari seluruh Indonesia, baru saja menggelar rapat koordinasi di Gedung NTMC Polri, Jakarta, pada akhir pekan lalu. Pertemuan ini diadakan untuk memastikan kesiapan operasional pelabuhan dan strategi rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan akan sangat padat. Selain itu, mengingat perayaan Hari Raya Nyepi yang bertepatan dengan musim mudik, pengaturan khusus juga akan diberlakukan di sejumlah titik penyeberangan untuk menghindari gangguan.
 

Kesiapan ASDP dalam Menghadapi Lonjakan Arus Mudik
 

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi arus mudik Lebaran. Salah satu perhatian utama adalah pengaturan arus lalu lintas di lintasan penyeberangan, terutama untuk Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk yang akan terkena dampak perayaan Hari Nyepi.

“Pada Hari Raya Nyepi, layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara. Kami melakukan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan tersebut. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk mengatur jadwal perjalanan dengan bijak agar terhindar dari kendala,” ujar Heru Widodo.

Pelaksanaan penghentian sementara ini menjadi langkah penting untuk menghormati perayaan Nyepi yang jatuh pada saat bersamaan dengan musim mudik Lebaran. Oleh karena itu, pemudik diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan mengatur waktu keberangkatan dengan lebih cermat.
 

Strategi Korlantas Polri dalam Mengatur Lalu Lintas
 

Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik Lebaran 2025. Hal ini mencakup berbagai jalur utama seperti tol, jalan nasional, hingga tempat-tempat wisata, bandara, pelabuhan, dan stasiun.

“Operasi Ketupat 2025 telah dimulai dengan survei dan pemetaan jalur-jalur utama, termasuk di kawasan penyeberangan. Kami merancang strategi terbaik untuk mengurai kepadatan yang akan terjadi selama puncak arus mudik,” ujar Brigjen Agus.

Dalam upaya mengurangi kemacetan, pihak Korlantas akan menerapkan strategi contraflow dan one way secara situasional, khususnya pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-2 dan H-3 Lebaran. Skema ini akan diterapkan pada lintasan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Bahkan, Korlantas juga menyiapkan buffer zone dan sistem penundaan (delayed system) untuk mengantisipasi kepadatan ekstrem yang bisa terjadi.

Selain itu, untuk mempermudah distribusi arus mudik, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan libur sekolah yang dimulai pada 21 Maret 2025 dan kebijakan kerja dari mana saja (WFA) mulai 24 Maret 2025. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di beberapa titik jalan yang biasanya sangat ramai menjelang Lebaran.
 

Antisipasi Kepadatan di Pelabuhan Merak dan Alternatif Penyeberangan
 

Pelabuhan Merak, yang merupakan salah satu titik utama penyeberangan selama mudik Lebaran, diprediksi akan mengalami lonjakan pemudik yang signifikan. Berdasarkan data dari tiga tahun terakhir, puncak kepadatan kendaraan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran, dengan sebagian besar pemudik tiba pada pukul 20.00–02.00 dan 05.00–11.00. Waktu-waktu tersebut berpotensi menyebabkan antrean panjang dan kepadatan yang tidak diinginkan.

“Melihat pola pergerakan pemudik pada tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada pada jam-jam kritis untuk memastikan kelancaran operasional di Pelabuhan Merak,” jelas Heru Widodo.

Sebanyak 69 unit kapal telah disiapkan untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak, dan pelabuhan perbantuan seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara juga akan digunakan untuk mendistribusikan penumpang. Pola operasi di pelabuhan akan disesuaikan dengan tingkat kepadatan yang ada, mulai dari kondisi normal, padat, hingga sangat padat. Salah satu langkah strategis yang akan diterapkan dalam kondisi padat adalah strategi bongkar tanpa muat yang akan meningkatkan frekuensi perjalanan kapal.

Sebagai langkah antisipasi tambahan, Pelabuhan Indah Kiat juga akan dioperasikan untuk mengatasi kemungkinan kepadatan di Pelabuhan Merak. Pelabuhan Indah Kiat memiliki kapasitas tampung 93.426 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.072 kendaraan kecil. Jika Pelabuhan Ciwandan juga mengalami kepadatan, buffer zone yang ada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan.
 

E-Ticketing Ferizy: Solusi untuk Menghindari Antrean
 

ASDP juga mengimbau pemudik untuk merencanakan perjalanan lebih awal melalui sistem e-ticketing Ferizy. Dengan sistem ini, pemudik diharapkan dapat menghindari antrean panjang di pelabuhan, mengingat tidak akan ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Seluruh tiket hanya bisa dibeli secara online dengan pemesanan yang dapat dilakukan hingga H-60 sebelum keberangkatan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli tiket jauh-jauh hari melalui sistem e-ticketing Ferizy agar perjalanan dapat berlangsung lebih lancar. Pemudik yang membeli tiket lebih awal dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, menghindari kepadatan, dan memastikan tiket tersedia sesuai kebutuhan,” kata Heru Widodo.

Lebih lanjut, ASDP juga mengingatkan agar pemudik datang ke pelabuhan tepat sesuai dengan waktu yang tertera di tiket. Kepatuhan terhadap waktu keberangkatan yang terjadwal sangat penting untuk menghindari ketidakseimbangan arus kendaraan dan memastikan perjalanan mudik berjalan tertib dan lancar.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik bagi para pengguna jasa. Oleh karena itu, kami mengimbau pemudik untuk mematuhi jadwal keberangkatan yang sudah ditentukan. Dengan demikian, perjalanan mudik dapat berjalan lebih tertib, aman, dan nyaman,” tambah Heru.
 

Kolaborasi untuk Mudik Lebaran yang Lancar
 

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, baik oleh ASDP, Korlantas Polri, dan instansi terkait lainnya, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman. Kolaborasi yang solid antara berbagai pihak menjadi kunci utama dalam menciptakan pengalaman mudik yang nyaman bagi masyarakat, yang akan merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga tercinta.

Pemerintah dan ASDP juga berkomitmen untuk mengoptimalkan layanan penyeberangan, pengaturan lalu lintas, dan fasilitas di pelabuhan-pelabuhan utama untuk meminimalkan hambatan selama perjalanan. Dengan langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan, diharapkan arus mudik tahun ini akan berjalan lebih tertib, lancar, dan nyaman bagi seluruh pemudik.

Terkini