PT Haleyora Power Jalin Kerjasama dengan Empat Startup Indonesia, Dukung Transisi Energi Hijau dengan Program Connext Powered by PLN 2024

Jumat, 21 Februari 2025 | 14:20:47 WIB
PT Haleyora Power Jalin Kerjasama dengan Empat Startup Indonesia, Dukung Transisi Energi Hijau dengan Program Connext Powered by PLN 2024

JAKARTA - Dalam rangka memperluas portofolio bisnis dan berkontribusi pada pengembangan ekosistem energi Indonesia, PT Haleyora Power (HP) menandatangani perjanjian kerjasama dengan empat startup teknologi terkemuka di Indonesia. Kerjasama ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung program unggulan Connext Powered by PLN tahun 2024 yang bertujuan menciptakan ekosistem startup energi yang lebih tangguh, serta memperkuat posisi PLN sebagai katalisator utama inovasi dan transisi energi hijau di Indonesia.

Acara penandatanganan kerjasama berlangsung pada tanggal 21 Februari 2025, bertempat di Hotel Aston, Sentul, Kabupaten Bogor, dalam rangkaian acara Customer Gathering yang diselenggarakan oleh PT Haleyora Power. Penandatanganan ini dilakukan oleh Plt. Direktur Utama PT Haleyora Power, Susiana Mutia, bersama Direktur Operasi HP, Diksi Erfani Umar, dengan perwakilan dari empat startup, yaitu Chief Commercial Officer PT Charged Tech Indonesia, Stephanus Widi, Wakil Direksi PT Symphos Electric, Hanike Adista Putri, Chief Technology Officer PT Bentara Tabang Nusantara, Subhan Dywaliva, dan Direktur PT Techno GIS Indo, Sarono.

Komitmen untuk Mendukung Transisi Energi Hijau

Plt. Direktur Utama PT Haleyora Power, Susiana Mutia, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menghadapi tantangan global dalam sektor energi. Menurut Susiana, kolaborasi dengan startup-startup Indonesia tersebut akan berfokus pada adopsi teknologi yang inovatif, dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sekaligus memperkuat sektor energi nasional.

“Kerjasama ini merupakan komitmen kami untuk mendukung perkembangan startup Indonesia yang bertujuan menghadapai tantangan global dan memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat, baik PT Haleyora Power maupun mitra-mitra startup kami,” kata Susiana Mutia dalam wawancaranya dengan media setelah penandatanganan tersebut.

Susiana juga menambahkan bahwa Connext Powered by PLN merupakan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem startup yang mampu mendukung transisi energi hijau di Indonesia. Program ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien di sektor energi, dengan harapan dapat mendongkrak inovasi dan meningkatkan ketahanan energi di tanah air.

Fokus Kerjasama dengan Empat Startup Indonesia

Kerjasama yang terjalin antara PT Haleyora Power dan empat startup Indonesia tersebut akan mencakup berbagai bidang yang berhubungan dengan pengembangan teknologi energi. Beberapa area fokus kerjasama tersebut adalah sebagai berikut:

PT Charged Tech Indonesia: Startup ini akan berkolaborasi dengan PT Haleyora Power dalam pengembangan solusi fast charging untuk kendaraan listrik dan studi terkait pengembangan motor listrik. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

PT Symphos Electric: Startup ini akan menyediakan berbagai produk ketenagalistrikan dan layanan pemeliharaan distribusi kelistrikan. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem distribusi listrik di Indonesia, yang akan memberikan dampak positif bagi sektor industri dan masyarakat.

PT Bentara Tabang Nusantara: Startup ini akan menawarkan layanan inspeksi dan pemantauan aset transmisi serta distribusi kelistrikan menggunakan teknologi drone dan sensor. Dengan teknologi ini, pemantauan sistem kelistrikan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat, mengurangi potensi gangguan dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

PT Techno GIS Indo: Perusahaan ini fokus pada data analitik dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau aset transmisi dan distribusi kelistrikan. Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan deteksi dini terhadap potensi masalah atau kerusakan dalam sistem kelistrikan, yang dapat mengurangi gangguan dan memastikan keberlanjutan pasokan listrik.

Mendorong Inovasi dan Solusi Teknologi

Dengan adanya kerjasama ini, PT Haleyora Power berharap dapat mendorong para startup Indonesia untuk menghasilkan inovasi yang tidak hanya siap diterapkan, tetapi juga bermanfaat bagi sektor kelistrikan dan industri lainnya. Susiana Mutia menyatakan, “Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat menciptakan inovasi yang dapat diterapkan di lapangan dan memberikan manfaat nyata bagi sektor kelistrikan maupun sektor lainnya.”

Sementara itu, Stephanus Widi, Chief Commercial Officer PT Charged Tech Indonesia, mengungkapkan antusiasme terkait kerjasama ini karena diyakini dapat mendorong solusi inovasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Kami sangat antusias dengan kerjasama ini. PT Haleyora Power merupakan mitra yang memiliki visi yang sama dalam menghadirkan solusi dan inovasi di sektor kelistrikan maupun non kelistrikan. Dengan kolaborasi ini, kami dapat mempercepat pengembangan infrastruktur untuk kendaraan listrik dan teknologi terkait lainnya,” ujar Stephanus Widi.

Hal serupa diungkapkan oleh Hanike Adista Putri, Wakil Direksi PT Symphos Electric, yang menyatakan bahwa kerjasama ini memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas layanan pemeliharaan distribusi listrik dan memastikan keberlanjutan pasokan listrik di seluruh Indonesia. “Kerjasama ini membuka banyak peluang bagi kami untuk meningkatkan produk dan layanan kami, sehingga kami dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan di Indonesia,” kata Hanike Adista Putri.

Subhan Dywaliva, Chief Technology Officer PT Bentara Tabang Nusantara, menambahkan bahwa dengan menggunakan teknologi drone dan sensor, pihaknya dapat melakukan inspeksi lebih cepat dan lebih efektif pada aset transmisi dan distribusi kelistrikan. “Teknologi drone dan sensor memungkinkan kami untuk memantau jaringan kelistrikan dengan lebih efisien, mengurangi potensi gangguan dan meningkatkan kualitas pelayanan listrik,” ungkap Subhan Dywaliva.

Pemanfaatan Data Analitik dan Kecerdasan Buatan

Kerjasama dengan PT Techno GIS Indo juga menjadi sorotan dalam penandatanganan ini. Sarono, Direktur PT Techno GIS Indo, menjelaskan bahwa teknologi data analitik dan kecerdasan buatan yang mereka tawarkan akan membantu PT Haleyora Power untuk memantau aset transmisi dan distribusi dengan lebih cerdas dan akurat. “Kami sangat yakin bahwa dengan pemanfaatan data analitik dan AI, kami dapat membantu PT Haleyora Power untuk mendeteksi masalah secara dini, memitigasi risiko, dan memastikan keberlanjutan pasokan listrik,” jelas Sarono.

Peran PT Haleyora Power dalam Transformasi Energi Indonesia

Dengan penandatanganan kerjasama ini, PT Haleyora Power semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan yang berperan penting dalam transisi energi hijau di Indonesia. Program Connext Powered by PLN 2024 menjadi bukti nyata bahwa PT Haleyora Power tidak hanya berfokus pada pengelolaan sistem kelistrikan yang ada, tetapi juga aktif mendorong terobosan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Plt. Direktur Utama PT Haleyora Power, Susiana Mutia, menegaskan bahwa perusahaan akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan inovasi teknologi yang dapat memperkuat sektor kelistrikan Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa setiap teknologi yang kami dukung dan kembangkan akan memberikan dampak positif, baik bagi sektor energi, industri, maupun masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Sekilas tentang PT Haleyora Power:
PT Haleyora Power (HP), anak perusahaan PT PLN (Persero), beroperasi dalam bidang operasi dan pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan. Didirikan pada 18 Oktober 2011, perusahaan ini beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Sebagai bagian dari PLN, HP berfokus pada pengelolaan bisnis penjualan tenaga listrik yang semakin kompetitif melalui layanan dan tarif khusus yang dapat menekan subsidi.

Terkini