JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperketat pengawasan dan antisipasi terhadap lonjakan pemudik jalur laut pada Lebaran 2025. Berdasarkan prediksi, jumlah pemudik yang menggunakan transportasi laut akan meningkat signifikan, mencapai angka 2,9 juta orang. Untuk menghindari risiko keselamatan dan memastikan perjalanan yang nyaman, Kemenhub telah melakukan berbagai langkah mitigasi.
Pemeriksaan Ketat Kelayakan Kapal Feri
Salah satu langkah utama yang dilakukan Kemenhub adalah pemeriksaan kelayakan kapal feri sebelum beroperasi. Pemeriksaan ini mencakup aspek teknis kapal, alat keselamatan, serta kesiapan awak kapal dalam menangani keadaan darurat.
"Kami telah melaksanakan pemeriksaan kelayakan kapal untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Selain itu, kapal feri wajib memiliki alat keselamatan yang lengkap dan dalam kondisi baik,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Kementerian Perhubungan, Hartanto.
Hartanto menekankan bahwa kapal yang tidak memenuhi standar kelayakan tidak akan diizinkan beroperasi demi keselamatan pemudik.
Pengawasan Ketat di Pelabuhan dan Perairan
Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan, pemerintah juga menyiagakan kapal patroli di setiap pelabuhan utama. Kapal patroli ini akan beroperasi mulai H-10 hingga H+10 Lebaran untuk memantau arus mudik dan memberikan respons cepat dalam keadaan darurat.
"Kami telah menempatkan kapal patroli di pelabuhan utama dan perairan strategis untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan laut," tambah Hartanto.
Selain patroli, Kemenhub juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat agar mereka memilih kapal berizin resmi serta tidak memaksakan diri naik kapal yang sudah melebihi kapasitas.
Pelatihan Keselamatan bagi Awak Kapal
Selain memastikan kapal dalam kondisi prima, Kemenhub juga memberikan pelatihan khusus bagi awak kapal untuk meningkatkan kesiapan dalam menangani keadaan darurat. Pelatihan ini mencakup prosedur evakuasi penumpang, penggunaan alat keselamatan, hingga pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Pelatihan mencakup evakuasi penumpang, penggunaan alat keselamatan, serta pertolongan pertama. Kami ingin memastikan bahwa awak kapal memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menghadapi situasi darurat," kata Hartanto.
Langkah ini dinilai penting mengingat lonjakan jumlah penumpang bisa meningkatkan potensi kejadian tak terduga selama perjalanan.
Pencegahan Overloading Demi Keselamatan
Salah satu risiko terbesar dalam mudik jalur laut adalah overloading atau kelebihan kapasitas penumpang dan kendaraan. Untuk itu, Kemenhub akan menerapkan pengawasan ketat terhadap jumlah penumpang yang naik kapal.
"Kami memastikan tidak ada kapal yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Setiap kapal akan diawasi ketat agar tidak terjadi kelebihan muatan yang berpotensi membahayakan keselamatan," tegas Hartanto.
Para pemudik juga diimbau untuk tiba di pelabuhan minimal dua jam sebelum jadwal keberangkatan guna menghindari antrean panjang dan memastikan kelancaran proses boarding.
"Penumpang diimbau tiba di pelabuhan minimal dua jam sebelum keberangkatan agar perjalanan lebih lancar," lanjutnya.
Edukasi Keselamatan untuk Pemudik
Selain pengawasan, Kemenhub juga meningkatkan edukasi keselamatan bagi penumpang kapal. Sebelum kapal berangkat, para penumpang akan diberikan briefing terkait prosedur keselamatan. Demonstrasi penggunaan alat-alat keselamatan seperti jaket pelampung dan sekoci penyelamat juga akan dilakukan.
Untuk memperluas jangkauan edukasi, media informasi seperti video dan brosur keselamatan akan disediakan di kapal serta pelabuhan.
Hartanto menegaskan pentingnya kesadaran penumpang dalam menjaga keselamatan diri sendiri. "Kami berharap para pemudik mematuhi aturan keselamatan, mengikuti arahan petugas, dan tidak membawa barang berlebihan yang bisa menghambat evakuasi dalam keadaan darurat," jelasnya.
Harapan untuk Kelancaran Mudik 2025
Dengan berbagai langkah pengamanan yang telah dilakukan, Kemenhub berharap arus mudik jalur laut tahun ini bisa berjalan lebih aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh pemudik. Kemenhub juga mengajak masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan mengikuti semua peraturan yang berlaku.
"Kami berharap pemudik menggunakan kapal berizin resmi serta mengikuti aturan keselamatan yang berlaku. Dengan disiplin penumpang dan kesiapan petugas, arus mudik jalur laut diharapkan berjalan lancar," tutup Hartanto.
Dengan adanya langkah-langkah preventif ini, diharapkan pengalaman mudik tahun 2025 melalui jalur laut bisa semakin nyaman dan aman bagi seluruh masyarakat. Pemudik juga diingatkan untuk selalu waspada dan mengikuti anjuran dari pihak berwenang guna memastikan perjalanan yang selamat hingga ke tujuan.