Akses Menuju Pelabuhan Gilimanuk Dibatasi Jelang Nyepi, Polisi Imbau Pemudik Berangkat Lebih Awal

Selasa, 18 Maret 2025 | 13:54:35 WIB
Akses Menuju Pelabuhan Gilimanuk Dibatasi Jelang Nyepi, Polisi Imbau Pemudik Berangkat Lebih Awal

JAKARTA - Menjelang Hari Raya Nyepi 2025, akses menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali akan dibatasi mulai H-3 atau tiga hari sebelum Nyepi, yakni pada 29 Maret 2025. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akibat meningkatnya arus mudik yang bertepatan dengan rangkaian ritual adat menjelang Nyepi di Kabupaten Jembrana.

Polda Bali telah menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas guna memastikan kelancaran arus kendaraan yang menuju pelabuhan. Pengalihan arus lalu lintas juga akan diberlakukan di beberapa titik yang berpotensi mengalami kepadatan kendaraan.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, mengimbau para pemudik untuk merencanakan perjalanan lebih awal guna menghindari penumpukan kendaraan.

"Yang kami atensi di penyeberangan ini (Pelabuhan Gilimanuk), karena akan ada penutupan jalan. H-3 sebelum Nyepi ada acara tradisi adat," ujar Ariasandy saat acara buka bersama awak media di Denpasar.

Ia juga meminta pemudik yang sudah mendapatkan libur agar tidak menunda keberangkatan, sehingga tidak terjadi kepadatan lalu lintas secara bersamaan.

"Masyarakat yang mau mudik, kalau bisa mengawali (perjalanan lebih awal). Yang sudah boleh libur silakan mendahului. Jangan berbarengan," tambahnya.

Puncak Arus Mudik Diprediksi Terjadi 21-23 Maret 2025

Berdasarkan prediksi pihak kepolisian, lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk diperkirakan terjadi lebih awal, yakni pada 21 Maret hingga 23 Maret 2025.

Para pemudik diimbau untuk menyesuaikan waktu keberangkatan agar tidak terjebak kemacetan panjang di jalur menuju pelabuhan. Untuk mengantisipasi kepadatan, petugas akan melakukan berbagai upaya, termasuk skema rekayasa lalu lintas jika diperlukan.

Sementara itu, menjelang Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup pada Sabtu, 29 Maret 2025 mulai pukul 05.00 WITA dan baru akan dibuka kembali pada Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.

Sedangkan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi titik keberangkatan menuju Bali, akan ditutup lebih awal, yakni mulai Jumat, 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB.

Rekayasa Lalu Lintas dan Pengamanan Ketat di Pelabuhan Gilimanuk

Direktur Lintas Polda Bali, Kombes Turmudi, menyatakan pihaknya telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus kendaraan yang akan keluar dari Bali sebelum Nyepi.

"Semaksimal mungkin akan kami dorong agar kendaraan bisa keluar dari Bali sebelum 29 Maret 2025 pukul 05.00 WITA. Kami berharap tidak ada kendaraan yang tertahan di Bali setelah waktu tersebut," ujar Turmudi.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan pengamanan Nyepi, lebih dari 1.600 personel gabungan telah disiapkan. Mereka terdiri dari anggota kepolisian, TNI, serta berbagai instansi terkait lainnya.

Polda Bali juga telah mendirikan tiga pos pelayanan dan sejumlah kantong parkir di Pelabuhan Gilimanuk guna menampung kendaraan yang hendak menyeberang. Jika terjadi lonjakan kendaraan secara tiba-tiba, skenario pengalihan arus lalu lintas akan langsung diterapkan.

Selain itu, dalam Operasi Ketupat 2025, sebanyak 270 personel dari Polres Jembrana akan dikerahkan secara khusus untuk mengamankan jalur mudik. 45 personel tambahan juga akan disiagakan untuk memperkuat pengamanan di titik-titik strategis.

Empat Pos Pengamanan Didirikan di Jembrana

Untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas selama masa mudik dan perayaan Nyepi, kepolisian telah menyiapkan empat pos pengamanan yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Jembrana.

Selain itu, pos pelayanan khusus juga didirikan di Terminal Kargo Kelurahan Gilimanuk, serta pos terpadu di ASDP Gilimanuk. Dengan adanya pos-pos ini, diharapkan pengaturan lalu lintas dan pengamanan dapat berjalan lebih optimal.

Imbauan bagi Pemudik: Berangkat Lebih Awal dan Patuhi Aturan

Menjelang puncak arus mudik, masyarakat diimbau untuk mengatur waktu perjalanan mereka dengan baik agar tidak terjebak dalam kemacetan panjang. Polda Bali juga mengingatkan pemudik untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas serta arahan dari petugas di lapangan.

Selain itu, para pemudik juga disarankan untuk menggunakan layanan penjualan tiket ferry online guna mempercepat proses keberangkatan di Pelabuhan Gilimanuk. Dengan sistem ini, pemudik tidak perlu antre panjang untuk membeli tiket secara manual di pelabuhan.

"Kami berharap masyarakat bisa lebih disiplin dalam mengatur jadwal keberangkatan mereka. Pastikan semua persiapan dilakukan sejak jauh hari, termasuk tiket penyeberangan dan kondisi kendaraan," ujar Kombes Turmudi.

Menjelang Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025, akses menuju Pelabuhan Gilimanuk akan dibatasi untuk menghindari kemacetan akibat tingginya arus mudik yang berbarengan dengan tradisi adat Bali. Puncak kepadatan arus mudik diperkirakan terjadi pada 21-23 Maret 2025, sehingga pemudik diminta untuk menghindari perjalanan pada periode tersebut.

Polda Bali telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas serta menurunkan ribuan personel untuk mengamankan jalur mudik dan perayaan Nyepi. Selain itu, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup sementara pada 29 Maret 2025 pukul 05.00 WITA, sementara Pelabuhan Ketapang akan ditutup lebih awal, pada 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB.

Dengan persiapan matang dan koordinasi lintas sektor, diharapkan arus mudik menuju dan keluar Bali dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Pemudik pun diingatkan untuk merencanakan perjalanan lebih awal agar tidak terjebak dalam kepadatan lalu lintas di sekitar Pelabuhan Gilimanuk.

Terkini