JAKARTA - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung menjamin ketersediaan gas elpiji 3 kg selama bulan Ramadan 2025 berada dalam kondisi aman. Hal ini penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Wilson Faishol, Kepala Disdag Pemkot Bandar Lampung, menegaskan pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga gas elpiji di wilayahnya. "Aman. Sudah rapat bersama Wali Kota Bandar Lampung juga menjelang Ramadan soal elpiji ini, insha Allah aman," katanya.
Pantauan Rutin dan Harga Stabil
Dalam upaya memastikan ketersediaan elpiji yang dikenal dengan sebutan ‘melon’ ini, Disdag Bandar Lampung melakukan pemantauan rutin. Hal ini dilakukan untuk menilai sekaligus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu pasokan. "Pastinya kita juga melakukan pemantauan setiap hari soal gas ini, baik satgas kota maupun satgas di UPT pasar milik kita," tambah Wilson.
Selain memastikan ketersediaan, Disdag juga mencatat bahwa harga gas elpiji di pasaran masih terbilang normal menjelang Ramadan. Saat ini, harga di tingkat agen mencapai Rp20 ribu dan di pengecer sekitar Rp23 ribu per tabung. "Untuk harga di tingkat agen masih Rp20 ribu, kalau di pengecer sekitar Rp23 ribu. Jadi masih normal harganya," terangnya.
Prediksi Stabilitas Hingga Lebaran
Wilson menyatakan optimismenya terkait stabilitas ketersediaan ini hingga lebaran tiba. "Sampai lebaran juga kita pastikan insha Allah aman. Karena ini kan nasional, bahaya kalau tidak kita pantau terus," ungkapnya. Namun, ia tetap memberikan catatan bahwa akan ada sedikit fluktuasi harga yang wajar, terutama menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Permintaan yang Meningkat
Seperti di banyak daerah lain, permintaan elpiji cenderung meningkat saat bulan Ramadan dan mendekati lebaran. Kenaikan permintaan ini erat kaitannya dengan meningkatnya aktivitas memasak masyarakat selama bulan puasa dan persiapan lebaran. "Kalau masalah harga, jika ke depan naik itu wajar. Karena ini bulan puasa dan mendekati hari besar seperti lebaran," ujar Wilson menjelaskan fenomena yang sudah rutin terjadi setiap tahun ini.
Selain gas elpiji, Wilson juga menyampaikan bahwa pihaknya memantau ketersediaan bahan pokok lainnya. Ia memastikan hingga saat ini stok bahan pokok dalam kondisi aman. Namun, di sisi lain, ia juga memprediksi adanya kenaikan harga seiring dengan mendekati lebaran. "Termasuk dengan bahan pokok, Alhamdulillah masih aman. Namun pastinya ada kenaikan harga menjelang lebaran nanti," katanya.
Komitmen Pemkot Bandar Lampung
Untuk menjaga stabilitas selama Ramadan, Pemkot Bandar Lampung berkomitmen terus memantau ketersediaan gas dan bahan pokok lainnya. "Pastinya Pemkot Bandar Lampung akan selalu memantau dan mengamati. Semoga Ramadan tahun ini berjalan lancar," tutup Wilson.
Keterlibatan pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pasar merupakan upaya yang signifikan dalam memastikan kenyamanan dan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama momen penting ini. Dengan demikian, harapannya, masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri dengan khusyuk dan tenang, tanpa perlu khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga yang mengganggu.
Masih adanya prediksi kenaikan harga, khususnya menjelang lebaran, mencerminkan dinamika pasar yang selalu harus diantisipasi. Berbagai pihak diharapkan untuk terus bersinergi dan tetap waspada menghadapi kemungkinan tersebut. Langkah antisipasi seperti operasi pasar dan kontrol distribusi mungkin diperlukan jika terjadi lonjakan harga yang signifikan.
Sebagai penutup, kolaborasi antara pemerintah, agen penyalur, hingga pengecer menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas ini. Upaya bersama ini tidak hanya memastikan ketersediaan barang, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat selama bulan yang penuh dengan berkah ini.