JAKARTA - Karimunjawa, sebuah destinasi wisata yang memukau dengan kekayaan bawah laut dan keindahan alamnya, akan semakin mudah diakses. Perizinan untuk penerbangan komersial ke daerah ini diproyeksikan akan selesai pada Juli 2025. Namun, kabar ini tidak terlepas dari sejumlah proses birokrasi yang harus dilalui oleh maskapai Fly Jaya untuk mendapatkan Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan RI.
Menurut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Agung Hariyadi, jadwal awal penerbangan yang direncanakan pada April 2025 harus ditunda. "Penerbangan ke Karimunjawa masih ditunda, karena maskapai masih memproses perizinan," jelas Agung .Dia menjelaskan, proses mendapatkan sertifikat AOC merupakan tahapan penting yang harus dilalui setiap maskapai penerbangan untuk bisa beroperasi secara komersial.
Pengurusan AOC ini tidak sederhana. Menurut Agung, prosesnya melibatkan beberapa tahapan krusial yang mencakup persiapan, pengajuan, evaluasi dokumen, inspeksi, hingga uji coba operasional. "Proses AOC meliputi tahap persiapan, pengajuan, evaluasi dokumen, inspeksi, hingga uji coba operasional," tambah Agung. Setiap tahapan ini harus dilalui dengan teliti dan cermat untuk memastikan kelayakan operasi penerbangan serta keamanan bagi penumpang.
Dampak Positif Bagi Pariwisata Karimunjawa
Jika seluruh proses berjalan tanpa hambatan, perizinan diharapkan rampung pada Juli 2025. Penundaan ini diyakini akan membawa keuntungan jangka panjang bagi sektor pariwisata bukan hanya di Karimunjawa tetapi juga di wilayah sekitarnya. "Rencana penerbangan ini sangat dinantikan dan dapat mendongkrak kunjungan wisata ke Karimunjawa. Namun, keselamatan dan kepatuhan regulasi tetap menjadi prioritas," tegas Agung, menekankan betapa pentingnya mengutamakan keselamatan dalam tiap penerbangan.
Karimunjawa memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata utama dengan aksesibilitas yang semakin mudah. Selain pesona pantai yang menawan, wisatawan juga dapat menikmati keindahan terumbu karang serta ekosistem laut yang eksotis. Dengan penerbangan langsung, pengalaman wisata ke Karimunjawa akan lebih mudah diakses, meningkatkan jumlah kunjungan wisata domestik dan internasional.
Kesiapan Infrastruktur Penerbangan
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara, Muh Tahsin, memastikan bahwa dari sisi infrastruktur, persiapan sudah matang. "Bandara Dewandaru sudah siap," ujar Tahsin. Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting yang menunjang operasional penerbangan serta kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
Lebih lanjut, Tahsin menjelaskan bahwa Bandara Dewandaru telah menjalani berbagai pembenahan untuk menyambut penerbangan komersial. Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan proses pendaratan dan keberangkatan pesawat dapat berjalan lancar, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah
Ada harapan besar dari masyarakat dan pemerintah daerah terhadap realisasi penerbangan komersial ini. Meski penundaan terjadi, dukungan terus mengalir baik dari masyarakat setempat maupun pihak-pihak terkait. Keseluruhan proses ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomis yang signifikan bagi masyarakat lokal, terutama dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Masyarakat dan pelaku usaha di Karimunjawa telah bersiap untuk menyambut dan melayani wisatawan dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang berkualitas. Harapannya, peningkatan kunjungan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, merangsang usaha lokal, dan membuka lapangan kerja baru.
Keselamatan, kesiapan infrastruktur, dukungan masyarakat, serta promosi aktif akan jadi kunci keberhasilan pengembangan pariwisata Karimunjawa. Penerbangan komersial yang diinisiasi oleh Fly Jaya juga menjadi bagian penting dari upaya kolaboratif antara pemerintah, maskapai, dan pelaku industri pariwisata untuk memajukan daerah ini.
Proses perizinan penerbangan ke Karimunjawa yang sedang berlangsung saat ini adalah langkah vital dalam meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata. Meskipun terdapat tantangan dalam proses dan penundaan yang harus dihadapi, namun rencana ini tetap optimis dapat mendongkrak pariwisata Indonesia, khususnya Karimunjawa. Jika semua berjalan sesuai harapan, Karimunjawa akan lebih mudah dijangkau, dan akan menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan stakeholder terkait akan menjadi kunci sukses langkah ini.