Tujuan Investasi Jangka Panjang, Jenis, hingga Manfaatnya

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:23:12 WIB
tujuan investasi jangka panjang

Apa saja tujuan investasi jangka panjang? Untuk memahami lebih dalam mengenai tujuan investasi dari jangka panjang, disarankan untuk membaca artikel ini. 

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai alasan dan tujuan investasi yang kuat, yang nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk keuntungan atau cuan yang diperoleh.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan investasi jangka panjang yang perlu kamu ketahui.

Apa Itu Investasi Jangka Panjang?

Apa yang dimaksud dengan investasi jangka panjang? Investasi jangka panjang merujuk pada jenis investasi di mana dana yang ditanamkan akan dikelola secara berkelanjutan hingga mencapai periode waktu tertentu, di mana investor dapat menarik hasil atau pendapatannya.

Biasanya, investasi jangka panjang memiliki durasi minimal satu tahun, atau bahkan lebih, tergantung pada pilihan dan tujuan masing-masing investor.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan konsep investasi jangka panjang, yang sering menjadi topik pembicaraan dalam dunia investasi. 

Secara garis besar, investasi jangka panjang adalah strategi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam periode waktu yang lebih panjang.

Tujuan investasi jangka panjang bisa bervariasi, tergantung pada keinginan masing-masing investor. Beberapa alasan umum mengapa seseorang memilih untuk berinvestasi dalam jangka panjang antara lain:

  • Mendapatkan pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu, seperti melalui royalti, dividen, uang sewa, atau keuntungan lainnya.
  • Mempersiapkan dana untuk tujuan tertentu, seperti ekspansi usaha atau perluasan produk bagi pengusaha.
  • Mewujudkan tujuan finansial pribadi, seperti biaya ibadah haji atau umrah, dana pendidikan, pensiun, dan lainnya.
  • Menyediakan dana khusus, termasuk dana darurat.
  • Memperoleh kendali atas kepemilikan usaha atau aset.
  • Menjamin kelangsungan operasional perusahaan atau bisnis, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit.
  • Memiliki kontrol atas perusahaan atau bisnis lain melalui kepemilikan ekuitas.

Karakteristik Investasi Jangka Panjang

Setiap jenis investasi tentunya memiliki karakteristik dan ciri khas yang membedakannya satu sama lain, sehingga memudahkan kita untuk mengenalinya. 

Lalu, apa saja karakteristik dari investasi jangka panjang? Investasi jangka panjang memiliki tiga karakteristik utama menurut Setyowati, yaitu:

  • Jangka waktu lebih dari satu tahun, dan beberapa di antaranya bahkan tidak dijual selamanya.
  • Investasi jangka panjang termasuk dalam kategori aktiva.
  • Memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan investasi jangka pendek.

Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang

Mungkin kamu sudah pernah mendengar beberapa jenis investasi jangka panjang. Bagi yang masih mencari tahu instrumen investasi apa saja yang termasuk dalam kategori ini, berikut adalah beberapa jenis investasi jangka panjang:

1. Saham

Saham adalah salah satu jenis investasi jangka panjang yang umum. Saham merupakan surat berharga yang menandakan kepemilikan seorang investor pada sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan memilih saham sebagai instrumen investasi jangka panjang, kamu berpotensi mendapatkan dividen, yang merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. 

Selain itu, keuntungan juga dapat diperoleh dari capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham. Capital gain ini bisa didapatkan baik dari saham yang bernilai tinggi maupun saham dengan harga lebih rendah.

2. Reksadana

Jika kamu merasa bahwa memahami saham membutuhkan waktu yang cukup lama, reksadana bisa menjadi alternatif investasi jangka panjang yang cocok. Reksadana adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan atas sejumlah aset atau klaim atas aset tertentu.

Dalam memilih reksadana, investor dapat memilih untuk mendapatkan keuntungan dari obligasi, pasar mata uang, atau saham. Pilihan ini dapat disesuaikan dengan modal yang dimiliki serta tingkat risiko yang ingin dihadapi.

3. Obligasi

Obligasi adalah salah satu jenis investasi jangka panjang yang populer. Ini merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman, yang mencantumkan informasi seperti nama investor, tanggal jatuh tempo pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku.

Mengapa obligasi menjadi pilihan investasi jangka panjang? Sebab, obligasi biasanya memiliki periode investasi yang lebih dari satu tahun, dan jangka waktu investasinya bisa bervariasi, mulai dari 1 hingga 10 tahun, yang membuatnya cocok untuk tujuan jangka panjang.

4. Properti

Investasi di sektor properti sudah sangat umum, bukan? Jika kamu tertarik meraih keuntungan di bidang ini, properti bisa menjadi pilihan investasi jangka panjang yang menarik.

Properti adalah instrumen investasi dengan nilai yang cenderung tinggi, dan banyak investor memilihnya sebagai sumber pendapatan pasif. 

Beberapa opsi properti yang bisa dipilih untuk investasi antara lain rumah, apartemen, atau ruko yang terletak di lokasi strategis.

Keuntungan lainnya dari investasi properti adalah kecenderungannya untuk meningkat seiring waktu, serta prospek yang baik sepanjang tahun. 

Namun, perlu diingat bahwa investasi properti memerlukan modal yang besar, serta biaya perawatan dan pajak yang harus diperhitungkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sektor ini.

5. Emas atau Logam Mulia

Emas bukan hanya digunakan sebagai perhiasan yang menambah kecantikan, tetapi juga dipilih sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan. 

Emas atau logam mulia memiliki nilai yang relatif stabil dan sering kali digunakan untuk melindungi nilai kekayaan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.

6. Asuransi

Bagi sebagian orang, asuransi bisa menjadi pilihan investasi yang tepat. Meskipun tidak selalu memberikan keuntungan finansial langsung, asuransi hadir dengan risiko kerugian yang kecil dan memberikan perlindungan terhadap objek yang diasuransikan. 

Jenis dan produk asuransi yang dipilih nasabah akan menentukan jenis perlindungan yang didapat.

7. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka menjadi pilihan tambahan bagi mereka yang ingin merencanakan tujuan dari investasi jangka panjang. 

Jenis tabungan ini memungkinkan nasabah untuk menentukan durasi menabung sesuai dengan keinginan mereka, dengan besaran nominal yang disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing.

Tabungan berjangka menawarkan kenyamanan karena nasabah tidak perlu repot melakukan setoran manual. 

Fitur autodebet dari rekening bank akan otomatis melakukan setoran sesuai dengan jadwal yang ditentukan, memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Manfaat Investasi Jangka Panjang

Dengan mempertimbangkan tujuannya, mereka yang memilih investasi jangka panjang bisa merasakan segudang manfaatnya. Jadi, jika ingin mendapatkan manfaat dari investasi jangka panjang, pastikan kamu sudah mengatur dan menentukan tujuan yang ingin dicapai.

Pada umumnya, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan investor ketika mereka memutuskan untuk berinvestasi jangka panjang, seperti:

1. Menjaga Aset dari Inflasi

Salah satu keuntungan utama dari investasi jangka panjang adalah perlindungan aset dari dampak inflasi. Seperti yang kita ketahui, inflasi cenderung meningkat setiap tahunnya.

Meskipun dampaknya mungkin tidak selalu langsung terasa, kenaikan inflasi dapat mempengaruhi nilai aset yang dimiliki.

Inflasi juga dapat menyebabkan pelemahan nilai mata uang, khususnya mata uang lokal seperti rupiah. 

Jika tujuanmu adalah menjaga nilai aset dan melindungi diri dari dampak inflasi yang terus terjadi, investasi jangka panjang bisa menjadi langkah yang tepat dan cerdas.

Namun, penting untuk memiliki pengetahuan yang cukup agar bisa membuat keputusan yang bijak. Dengan begitu, kamu bisa terus merasakan manfaat dari investasi jangka panjang yang telah dilakukan.

2. Memberikan Jaminan Masa Tua

Bagi banyak orang, tujuan dari investasi jangka panjang adalah untuk meraih keamanan finansial di masa tua. Jika ini menjadi tujuanmu, pastikan untuk menetapkan tujuan dari investasi jangka panjang yang jelas.

Pendapatan pasif yang berasal dari investasi dapat menjadi sumber penghasilan utama di masa tua. Hal ini memberikan rasa aman, baik secara fisik maupun psikologis, karena tidak perlu lagi bergantung pada pekerjaan seperti saat masih dalam usia produktif.

Selain itu, nilai investasi yang terus berkembang seiring waktu menjadikannya sebagai bentuk tabungan yang memberikan jaminan di masa tua. Itulah sebabnya banyak generasi muda mulai berinvestasi sejak dini, apapun tujuan keuangan yang ingin mereka capai.

3. Mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Baik

Mempersiapkan masa depan tidak hanya berkaitan dengan aspek pribadi, tetapi juga mencakup perencanaan keuangan untuk pasangan hingga anak-anak tercinta. 

Berinvestasi sejak dini dengan tujuan dari investasi jangka panjang dapat membantu mewujudkan impian tersebut, seperti menyiapkan dana pensiun atau dana pendidikan anak.

4. Menjadi Lebih Sigap dalam Menghadapi Masa Pensiun

Kenapa penting untuk memulai investasi sejak muda? Dengan memiliki dana yang cukup melalui investasi, kamu akan lebih siap menghadapi masa pensiun. Pada usia pensiun, seseorang sudah tidak lagi produktif dan tidak memungkinkan untuk bekerja. 

Oleh karena itu, investasi dapat membantu individu menghadapi masa pensiun dengan lebih sigap dan tanpa beban finansial.

Dengan memilih program investasi yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial, kamu bisa mempersiapkan masa pensiun tanpa khawatir meskipun sudah tidak lagi bekerja seperti saat usia produktif.

5. Kebebasan Finansial

Kebebasan finansial adalah salah satu manfaat utama dari investasi jangka panjang. Dengan memiliki dana yang cukup, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa harus bekerja. 

Ini adalah impian banyak orang, yang ingin menikmati hidup dengan melakukan hal-hal yang mereka sukai.

Dengan nilai investasi yang besar, peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar pun semakin terbuka. Oleh karena itu, semakin besar potensi untuk meraih kebebasan finansial di masa depan. 

Namun, penting untuk berhati-hati dalam memilih investasi yang tepat agar tujuan ini dapat tercapai dengan aman.

Risiko Investasi Jangka Panjang

Meskipun investasi jangka panjang dapat menjadi sumber pendapatan pasif, tetap ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan. Seperti halnya setiap jenis investasi, risiko selalu ada, baik besar maupun kecil.

Berikut adalah beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh investor yang memilih instrumen investasi jangka panjang:

1. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah salah satu ancaman utama bagi siapa pun yang terlibat dalam investasi jangka panjang. Risiko ini terjadi akibat adanya sentimen pasar atau risiko sistematis yang tidak bisa dihindari. 

Faktor-faktor seperti kerusuhan, resesi ekonomi, dan ketidakstabilan politik dapat mempengaruhi pasar dan mengarah pada fluktuasi harga yang signifikan.

2. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah faktor penting lainnya dalam investasi jangka panjang. Kenaikan suku bunga di masa depan dapat mempengaruhi nilai aset berbunga seperti obligasi dan pinjaman. 

Ketika suku bunga meningkat, harga obligasi cenderung turun, yang dapat mempengaruhi nilai investasi jangka panjang. Risiko ini sangat bergantung pada tenor obligasi yang dipilih sebagai instrumen investasi.

3. Risiko Inflasi

Risiko inflasi adalah ancaman yang sering dihadapi oleh investor jangka panjang. Inflasi menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, di mana harga barang dan jasa terus meningkat. 

Akibatnya, nilai uang yang dimiliki investor berkurang seiring waktu. Jika investasi tidak dapat mengimbangi laju inflasi, maka nilai riil dari investasi tersebut bisa menurun.

4. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah tantangan yang perlu diperhatikan dalam investasi jangka panjang. Risiko ini muncul ketika investor kesulitan mengakses uang tunai pada waktu yang dibutuhkan. 

Meskipun memiliki aset bernilai, terkadang sulit untuk mengubah aset tersebut menjadi uang tunai dengan cepat. Aset yang sulit dijual atau tidak likuid bisa menjadi masalah jika dibutuhkan dana mendesak pada waktu tertentu.

5. Risiko Valas

Risiko valas atau valuta asing adalah risiko yang dapat mempengaruhi investasi jangka panjang, terutama bagi mereka yang berinvestasi di pasar internasional. 

Perubahan kurs mata uang dapat berdampak pada nilai investasi, baik itu dalam bentuk keuntungan atau kerugian. Jika nilai tukar mata uang negara tempat investasi berfluktuasi secara signifikan, hal ini dapat mengurangi hasil yang diharapkan dari investasi tersebut.

6. Risiko Negara

Risiko negara, juga dikenal sebagai risiko politik, merupakan salah satu tantangan dalam investasi jangka panjang. Risiko ini berkaitan dengan faktor-faktor politik yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan hukum di suatu negara. 

Misalnya, ketegangan politik, kerusuhan sosial, atau perubahan kebijakan yang mendalam dapat menyebabkan kerugian pada investasi. Kondisi yang lebih buruk, seperti kudeta atau perang, dapat mengguncang pasar dan merusak nilai investasi.

Perbedaan Investasi Jangka Panjang dan Pendek

Setelah mempelajari berbagai hal tentang investasi jangka panjang, mulai dari pengertian, tujuan, hingga risikonya, kamu mungkin mulai bertanya-tanya tentang perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari investasi, penting untuk mengenali perbedaan antara kedua jenis investasi tersebut, yang mencakup beberapa hal berikut:

1. Modal

Jika kamu belum memiliki gambaran yang jelas mengenai tujuan dari investasi jangka panjang, mungkin ini saat yang tepat untuk mengeksplorasi kenapa investasi jangka panjang bisa jadi pilihan yang menguntungkan. 

Dari sisi modal, ada perbedaan mencolok antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Bagi mereka yang memilih jalur investasi jangka panjang, disarankan untuk menyiapkan modal yang lebih besar. Hal ini akan memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. 

Jika memulai dengan modal yang kecil, jangan heran jika hasil yang didapatkan pun tidak sebesar investasi dengan modal yang lebih besar.

Sebaliknya, investasi jangka pendek lebih fleksibel dalam hal modal. Kamu bisa memulai dengan jumlah yang relatif kecil, bahkan dengan modal ratusan ribu saja, investasi sudah bisa dimulai. 

Ini menjadi salah satu perbedaan utama yang perlu diperhatikan antara kedua jenis investasi ini, meski tujuan yang ingin dicapai bisa saja berbeda.

2. Risiko

Perbedaan lain yang sangat mencolok antara investasi jangka panjang dan jangka pendek terletak pada tingkat risikonya. Investasi jangka panjang cenderung menawarkan risiko yang lebih rendah. 

Mengapa? Karena pergerakan nilai uang atau modal dalam investasi ini berlangsung lebih lambat. Namun, investor di jenis investasi ini perlu lebih bersabar untuk bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Berbeda dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan harga pasar yang lebih sering berfluktuasi, serta berbagai faktor lainnya yang dapat memengaruhi harga.

Apapun pilihan investasi yang akan kamu ambil, pastikan untuk memikirkannya dengan hati-hati. Sudahkah kamu menentukan tujuan investasi, baik itu untuk jangka panjang atau pendek?

3. Tujuan Investasi

Ketika membahas tujuan dari investasi, perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek menjadi lebih jelas. 

Investasi jangka panjang biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar, seperti biaya pendidikan anak, dana pensiun, dana darurat, dan lainnya.

Sementara itu, tujuan investasi jangka pendek lebih fokus pada kebutuhan yang bisa dipenuhi dalam waktu lebih singkat. Misalnya, renovasi rumah, liburan, atau pembelian kendaraan. 

Tentunya, tujuan investasi dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing investor.

4. Jangka Waktu Investasi

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara investasi jangka panjang dan jangka pendek terletak pada durasi waktunya. 

Investasi jangka pendek biasanya dilakukan dalam periode kurang dari satu tahun, sementara investasi jangka panjang berlangsung lebih dari satu tahun, bahkan bisa bertahun-tahun. 

Dengan kata lain, jangka waktu investasi dapat menjadi acuan utama untuk menentukan apakah suatu investasi termasuk dalam kategori jangka pendek atau panjang.

5. Instrumen Investasi

Instrumen investasi yang digunakan juga membedakan investasi jangka panjang dan jangka pendek. Untuk investasi jangka pendek, beberapa instrumen yang biasa digunakan antara lain P2P lending, deposito, dan reksadana pasar uang. 

Sedangkan untuk investasi jangka panjang, pilihan instrumennya lebih beragam, seperti asuransi, emas, tanah, properti, saham, dan saham blue chip. 

Dengan memilih instrumen yang tepat sesuai dengan tujuan dan durasi investasi, investor dapat membangun portofolio yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagai penutup, memahami tujuan investasi jangka panjang akan membantu kamu merencanakan masa depan keuangan dengan lebih baik dan memastikan pencapaian yang maksimal.

Terkini