JAKARTA - Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, KAI telah berhasil menjual seluruh tiket tambahan untuk masa Angkutan Lebaran tahun 2025. Kecepatan penjualan tiket ini menggambarkan antusiasme masyarakat yang luar biasa dalam mempersiapkan perjalanan mudik. Bahkan, hingga 11 April 2025, lebih dari 1,1 juta tiket telah terjual habis, membuktikan tingginya minat masyarakat untuk pulang kampung pada periode ini.
KAI Tambahkan Ribuan Perjalanan
Masa Angkutan Lebaran ditetapkan selama 22 hari, mulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025. Selama periode tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan 9.572 perjalanan kereta api, yang mencakup 8.492 perjalanan KA reguler dan 1.080 perjalanan KA tambahan. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk mendapatkan tiket mudik, ini terlihat dari angka penjualan yang telah mencapai 1.122.559 tiket," ujar Anne.
Kapasitas dan Rute Tambahan
Untuk mengakomodasi peningkatan penumpang, KAI menambahkan kapasitas sebanyak 538.280 tempat duduk melalui KA tambahan. Total kapasitas tempat duduk yang disediakan KAI selama masa Angkutan Lebaran 1446H mencapai 4.568.838. Tiket-tiket ini mencakup perjalanan jarak jauh dan lokal dengan berbagai kelas, termasuk kelas komersial seperti KA Java Priority yang menawarkan perjalanan mewah dan nyaman dari Gambir ke Yogyakarta PP.
Popularitas Tanggal Keberangkatan
Dari keseluruhan pembelian tiket, tanggal keberangkatan 29 Maret 2025 (H-2) tercatat sebagai tanggal paling populer, dengan pemesanan mencapai 85.973 tiket. Ini menunjukkan preferensi penumpang untuk memulai perjalanan dekat hari raya Idul Fitri.
Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada kenaikan signifikan dalam jumlah perjalanan KA. Tahun lalu, KAI mengoperasikan 8.836 perjalanan, dan tahun ini naik sebesar 8 persen menjadi 9.572 perjalanan. Ini menunjukkan usaha KAI dalam mencukupi permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pemesanan Tiket dan Fasilitas
KAI memudahkan masyarakat dalam mengakses tiket melalui aplikasi Access by KAI, situs web kai.id, maupun mitra penjualan resmi lainnya. Untuk pemesanan tiket KA jarak jauh, masyarakat bisa memesan mulai H-45 sebelum keberangkatan. Sedangkan, KA lokal dapat dipesan mulai H-30, dan beberapa KA lainnya baru dapat dipesan H-7 sebelum keberangkatan.
Komentar KAI Mengenai Permintaan yang Tinggi
Dalam konferensi persnya, Anne juga mengatakan, "KAI memahami bahwa Lebaran adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga. Oleh karena itu, KAI menambah kapasitas tempat duduk untuk memberikan lebih banyak pilihan perjalanan dan mengakomodasi tingginya permintaan pelanggan yang akan mudik ataupun berlibur pada saat lebaran."
Kesiapan Operasional KAI
Sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang, KAI memastikan kesiapan operasionalnya, termasuk kesiapan kereta dan personel. Penambahan jumlah perjalanan diiringi dengan peningkatan standar layanan dan keamanan. Ini penting untuk memastikan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh penumpang.
Tanggapan Positif dari Penumpang
Respon positif juga datang dari masyarakat. Salah satu calon penumpang, Rina (34), menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan yang diberikan oleh KAI. "Saya senang sekali KAI menambah kereta. Dengan begini, saya lebih mudah mudik ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga besar. Proses pemesanan tiket juga mudah, jadi saya tidak perlu khawatir kehabisan," ujarnya.
Menghadapi Tantangan Inflasi dan Biaya Operasional
Walaupun ada peningkatan permintaan, KAI juga dihadapkan pada tantangan berupa kenaikan biaya operasional dan inflasi. Meski demikian, perusahaan tetap berkomitmen untuk tidak menaikkan harga tiket secara signifikan, agar tetap terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.
Dengan terjualnya lebih dari satu juta tiket tambahan, PT KAI menunjukkan komitmennya dalam memberikan solusi perjalanan yang efektif untuk masyarakat yang hendak merayakan lebaran di kampung halaman. Ke depan, KAI diharapkan terus meningkatkan pelayanannya serta tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transportasi publik di Indonesia, terutama pada momen penting seperti lebaran.