JAKARTA - Tagar ini mengacu pada ajakan untuk pindah ke luar negeri demi mendapatkan hidup yang lebih baik dan menanggapi berbagai tantangan yang dihadapi di Indonesia. Isu yang berkembang pesat ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Melalui akun Instagram pribadinya, Anies memberikan pandangannya terhadap fenomena ini, yang sekaligus menjadi respons terhadap banyaknya pertanyaan dari netizen.
Dalam unggahan yang dikutip oleh HOPS.ID pada Jumat, 21 Februari 2025, Anies mengatakan bahwa penting untuk memahami bagaimana cara mencintai Indonesia di tengah tantangan yang ada. "Akhir-akhir ini banyak yang tanya, bagaimana cara mencintai Indonesia? Bahkan ada yang ragu, memangnya masih relevan?” ungkap Anies, menunjukkan bahwa keraguan ini dirasakan oleh banyak orang.
Pandangan Anies Tentang Kepergian Sebuah Bangsa
Sebagai tokoh publik yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies memahami dinamika masyarakat yang kadang merasa lelah dengan berbagai situasi. Ia menjelaskan bahwa tidak masalah jika ada individu yang merasa perlu ‘ambil napas’ sejenak dengan memberikan jarak melalui tinggal di luar negeri untuk sementara waktu. Anies juga menekankan bahwa berjuang terus tanpa istirahat memang bisa terasa melelahkan, menggambarkannya seperti bertepuk sebelah tangan, di mana upaya mencintai negara tidak selalu mendapatkan respons yang diharapkan.
“Perjuangan tanpa istirahat itu bisa terasa berat. Ini seperti bertepuk sebelah tangan, sudah berusaha untuk mencintai, tapi rasanya seperti tidak ada balasan,” jelas Anies. Ia menambahkan bahwa memberikan ruang untuk diri sendiri bukan berarti menyerah, tetapi lebih kepada memberikan peluang untuk mengisi ulang energi agar dapat kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
Kontribusi Tidak Mengenal Batas Geografis
Selain memberikan pandangan mengenai perasaan lelah dan tantangan mencintai negara, Anies juga mengingatkan bahwa kontribusi terhadap Indonesia tidak terbatas pada batas geografis. Banyak tokoh bangsa yang meskipun lama tinggal di luar negeri, tetap memberikan dampak positif bagi Indonesia. “Cinta Indonesia itu tidak ada hubungannya dengan lokasi. Banyak tokoh-tokoh bangsa kita yang dulu lama hidup di luar negeri tapi tetap kontribusi buat Indonesia,” ujarnya menegaskan.
Mengambil pelajaran dari banyak tokoh nasionalis yang telah berkontribusi meski dari luar negeri, Anies mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada kontribusi yang bisa diberikan, di mana pun berada. Ia menyadari bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk pindah atau tinggal di luar negeri, namun demikian, bagi yang memiliki kesempatan tersebut dianjurkan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.
Pentingnya Pemilihan yang Bijaksana dan Solidaritas Nasional
Anies juga memberi pesan agar setiap warga negara dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi seperti ini. Bagi mereka yang memiliki kesempatan untuk tinggal di luar negeri, ia mengingatkan pentingnya menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin dan tetap berusaha berkontribusi terhadap Indonesia dari lokasi mereka berada. "Bagi yang berkesempatan ke luar, ok, gunakan kesempatannya sebaik-baiknya, tetap usahakan berkontribusi untuk Indonesia dari manapun juga tinggal atau berada,” sarannya.
Sebaliknya, bagi mereka yang memilih dan tetap tinggal di tanah air, Anies mengajak masyarakat untuk memperkuat mental dengan cara saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Solidaritas nasional menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan di dalam negeri. Anies percaya bahwa melalui dukungan dan kolaborasi yang kuat di antara masyarakat, berbagai masalah dapat dihadapi dengan lebih efektif.
Dengan demikian, pendapat Anies menyajikan pandangan yang komprehensif untuk mengatasi fenomena #KaburAjaDulu, yang menekankan bahwa cinta dan kontribusi terhadap negara tidak dibatasi oleh lokasi, tetapi lebih kepada semangat dan tindakan nyata yang dilakukan oleh setiap individu, baik di dalam maupun di luar negeri.
Panggilan untuk Generasi Muda
Dalam pesan penutupnya, Anies turut memberikan imbauan kepada generasi muda Indonesia. Ia mengajak mereka untuk melihat luasnya kesempatan dalam berkontribusi bagi bangsa, entah itu melalui keterampilan, ide, atau inovasi yang bisa diimplementasikan dari mana saja di dunia ini. Dunia modern dengan berbagai teknologi memungkinkan untuk tetap terhubung dan berkontribusi dari jauh.
Anies juga meminta agar generasi muda memandang setiap perjalanan sebagai bagian dari pengalaman dan pembelajaran yang akan memperkuat fondasi Indonesia di masa depan. Dukungan terhadap bangsa harus terus dipupuk di dalam diri setiap anak bangsa.
Dalam menghadapi globalisasi yang semakin meluas, Anies menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen bangsa untuk mengoptimalkan setiap kesempatan yang ada, baik di dalam maupun luar negeri, demi kepentingan bersama dan kejayaan Indonesia. Sebuah panggilan jelas bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaya saing, namun dengan tetap menjaga identitas dan solidaritas di antara warganya.